RE: [balita-anda] Fenomena Sindrom "Hurried Child"

2004-08-10 Terurut Topik Ina
] Subject: RE: [balita-anda] Fenomena Sindrom "Hurried Child" kesian yaa angina -Original Message- From: Angina's Mom [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, August 10, 2004 2:04 PM To: Kiki Nindya Asih Subject: Re: [balita-anda] Fenomena Sindrom &quo

Re: Re[2]: [balita-anda] Fenomena Sindrom "Hurried Child"

2004-08-10 Terurut Topik Ella
: "Angina's Mom" <[EMAIL PROTECTED]> To: "Ella" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Tuesday, August 10, 2004 2:53 PM Subject: Re[2]: [balita-anda] Fenomena Sindrom "Hurried Child" > iya mba Ella... kasian banget anakku...huhuhuuu > > selama ini sih klo ang

Re: [balita-anda] Fenomena Sindrom "Hurried Child"

2004-08-10 Terurut Topik Angina's Mom
Mungkin, aku adalah salah satu ortu yg terlalu dini menyekolahkan anaknya. Angina (2,4th) udah aku masukin sekolah/playgroup. maksudku hanya ingin memberikan kesibukan yg terarah, daripada main2 di ruman. kasian kan, membosankan. klo disekolah bisa ketemu temen2 (bersosialisasi), banyak permainan d

[balita-anda] Fenomena Sindrom "Hurried Child"

2004-08-09 Terurut Topik Kiki Nindya Asih
."Saat ini banyak orangtua memasukkan anaknya ke sekolah dalam usia dini. Usia 5-6 tahun sudah masuk SD, usia yang seharusnya masuk kategori prasekolah. Juga menjadi kebiasaan, mengajari anak membaca dan berhitung sejak usia di bawah lima tahun. Bahkan, sudah menjadi tren, anak balita diajar