Tanya:
Setiap kali kita melihat foto, gambar maupun patung Kwan Kong, rata2
bermuka merah. Apakah Kwan Kong benar bermuka merah? Apakah ada
tercatat dalam sejarah?
Jawab:
Kwan Kong, salah satu tokoh sejarah paling terkenal dan dewa yang
paling populer dipuja di masyarakat Tionghoa seluruh du
Wawawa menarik nih. Bagi donk, perbedaannya apa aja, itu perbedaan perlu
dijembatani atau enggak, atau udah diterima sebagai kewajaran untuk
masyarakat pontianak?
Oops... ga usah cari salah siapa, nanti banyak kambing itemnya.
-Original Message-
From: dina dn6 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
S
Seandainya komunitas Tionghoa di Indonesia sudah bisa diakui sebagai salah satu suku yang ada di Indonesia, menjadi suku Tionghoa, maka istilah yang digunakan saya pun setuju jadi lebih mudah, seperti yang dikatakan bung Danar, orang Jawa, orang Batak, ... orang Tionghoa. Bisa juga dikatakan, s
Robert Mugabe may be a pariah in western nations these days but his image clearly remains untarnished in the eye of Chinese diplomats,who yesterday named him an honorary professor.Undismayed by criticism of Mr Mugabe's urban eviction programme,which the United Nations says has made 700.000 poor
owe pikir utk mencegah adanya friksi multicultural atawa yg
Bicultural,
hanya satu jawabannya dan tidak ada yang lainnya: HUKUM
YANG JELAS.
dinegara-negara yg sangat maju sekalipun; friksi cultural
(kalau boleh dikatakan sebagai friksi cultural) masih ada. contohnya; di
Amerika bila kita
aku setuju neh pendapat ini..baik tidaknya
seseorg, memang tergantung pribadi masing2, bukan
berdasarkan dari suku mana dia berasal.
maaf neh sebelumnya,tidak ada unsur sara dari tulisan
saya ini, tp terkadang memang,ada perlakuan yg
beda , antara sesama satu etnis dng yg tidak satu
etn
TUJUH PEDANG DARI GUNUNG THIAN
Pada tahun 1960-an dulu terbit serial cersil "Thian San Tjit Kiam" ("Tujuh Pedang dari Gunung Thian"). Gunung Thian atau Mahameru adalah gunung tertinggi di Daratan China, hingga disebut Gunung Langit, yang terletak di Provinsi Sinkiang.
Diterjemahkan ke dalam ba
hi endra
suatu perbedaan itu akan terlihat indah seandainya
perbedaan yang ada dapat tumbuh secara berdampingan,
tanpa merugikan pihak yg lain.
lain halnya jika perbedaan yg ada, malah menimbulkan
jurang pemisah diantaranya..iyakan?
dina
--- Endra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Sebenarnya yang namanya sifat orang yang
kasar, tidak tahu aturan, dll. Itu bukan milik suku apa atau orang apa.
Kita bisa lihat ada orang keturunan tionghoa
yang berkelakuan baik tetapi ada pula yang berkelakuan tidak baik. Demikian
pula ada orang pribumi yang berkelakuan baik tetapi ad
Kawan Ulysee,
Aku kenal orang Tionghoa bukan dari diskotik seperti yang pernah kau lontarkan. Kau tanya kelakuan mana, aku jawab: untuk sampling saja, cobalah kau susuri daerah glodok, tanah abang, jati negara, mangga dua, kawasan sudirman, dsbnya. Berinteraksilah dengan Tionghoa2 yang kau lih
Dear Dina dn6,
Setuju dengan anda dan bukankah 'perbedaan' itu juga membuat sesuatu
'terlihat' indah ?.
Menurut saya...kembali kepada cara kita memandang, mau melihat secara
keseluruhan atau tidak, bila Cuma secuil cuil ya pasti jadi tidak bijaksana.
Salam,
Endra
-Original Message-
Fr
Kompas, Kamis, 28 Juli 2005
Keragaman dalam Damai
Oleh: Andreas Yumarma
Pertemuan interfaith di Bali menarik disimak pesannya bagi kebersamaan dan kedamaian. Hal ini disebabkan bukan karena tragedi kekerasan terhadap Ahmadiyah di Bogor atau konflik bernuansa agama di berbagai negeri, tetapi l
Ass.Wr.Wb.
Salam Sejahtera,
Bagi anda atau saudara anda, tetangga anda atau
orang disekitar anda, yang kebetulan mengalami hal
hal yang tidak menyenangkan atas perlakuan pihak
Rumah Sakit,, silahkan anda menghubungi Dr.Marius
Wijayarta dari Yayasan Perlindungan konsumen
kesehatan Indon
perbedaan atas etnis keturunan chinesse dng yg bukan
terkadang memang kelihatan jelas.dan itu jadi
rahasia umum...
dalam hal ini, siapa yg harus disalahkan?warga
keturunan kah??...atau warga "pribumi"?kalo
menurut aku, semuanya harus kembali pada pribadi
masing2, tp bagaimana cara u
Numpang tanya JB?
Kelakuan yang mana?
-Original Message-
From: Jeritan Bisu
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, July 27, 2005
7:01 PM
To:
budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Be
Proud to be Chinese! (Jangan terlalu proudlah, bisa nimbulin masa
menurut aku seh, untuk merubah kebiasaan yg udah ada,
kyknya ga segampang membalikan telapak
tangankarena masyarakat dah terbiasa dng istilah
itu.kebetulan aku org pontianak, yg sebagian
penduduknya adalah chinesse.
tp terus terang aja, "perbedaan" antara warga
keturunan cina dan warga
http://kompas.com/kompas-cetak/0507/28/daerah/1933012.htm
Kamis, 28 Juli 2005
Pendidikan Multikultur untuk Reduksi
Potensi
Pontianak, Kompas - Pendidikan multikultur patut
diimplementasikan untuk
hi semua
aku member baru neh..salam kenal buat semua
dina
Start your day with Yahoo! - make it your home page
http://www.yahoo.com/r/hs
.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
.: Kunj
- Original Message -
From: Novianto Sutardi
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, 27 July, 2005 16:19
Subject: [budaya_tionghua] Kristenisasi = Tionghuanisasi
Entah apapun alasannya, saya sangat mempertanyakan maksud email yang ditulis oleh Sdr. Akhmad Bukhari Sale
Deaths rise from Chinese disease
By Nick Mackie
Chongqing, China
The death toll from the swine bacterium streptococcus suis has risen
to 24 from a total of 117 people infected.
Another 21 patients are in a critical condition, suffering high fevers
and internal bleeding.
There are still no sp
Aneh-aneh budaya:
Ingat adegan di film 'The last samurai', ketika seorang memilih
seorang kesatria (yang dihormatinya) untuk diminta memancung kepalanya
dengan samurai?
Nah budaya semacam itu masih dipraktekkan oleh Jepang hingga sekarang.
Seorang jagoan MMA (mixed martial arts) yang ikut kejuara
http://www.latimes.com/news/local/la-me-whitening26jul26,0,2826201.story?coll=la-home-headlines
COLUMN ONE
Beauty and the Bleach
Some Asian American women spend thousands pursuing the traditional
ideal of whiter skin. Others see a dark shadow of prejudice.
By Jia-Rui Chong
Times Staff Writer
Kawan JBKT,
Setuju dengan ajakan Anda.
Mari kita ganti kelakuan kita, yang buruk dibuang, yang baik ditambah.
Saya juga berharap semoga cara pandang Anda (terhadap orang2 Tionghoa), termasuk yang akan dibuang.
salam,
KH
Jeritan Bisu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Jangan lupa kawan, sekalian diga
Jangan lupa kawan, sekalian diganti kelakuannya. Apalah artinya pergantian sebutan jika tidak disertai pergantian kelakuan. Yang lebih esensial adalah ganti kelakuan.
Salam Damai
Jeritan Bisu Kaum Tersisih
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, DP Finance <[EMAIL PROTECTED]...> wro
Sebenarnya saja, bangsa-bangsa didunia ini
mungkin sudah tidak ada yang satu, tapi terdiri dari beraneka suku-suku dengan
perbedaan biologis yang ada, poerbedaan adat-istiadat dan budaya yang juga
berbeda-beda. Kenyataan deengan adanya perbedaan-perbedaan dari setiap suku,
setiap etnis yan
encoding unicode utf8
Samuel Wang pengarang buku "Allah dan Peradaban Tiongkok Purbakala" (God and the Ancient Chinese) nama Tionghoanya adalah Wang Jingzhi (çæ¬ä¹).Rinto Jiang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Bung Eddy,Prof. Samuel Wang yang ini ada H-nya. Nama Chinese-nya Wang Hsu. Salah seor
Mungkin sekali, ini semua berkaitan dengan komplex budaya bangsa
kita, yang pernah menjadi bangsa jajahan.
Bukankah, sebagai anak Tuhan, semua yang kita lakukan in line dengan
tradisi di negara negara maju dan "Barat"? Pohon terang-pun dianggap
barang domestik.
Kita menjadi bagian dari the ci
waduh kok jadi panjang lebar sampe ke orba segala
yah??? hehehe. yg g bingung cuma banyak sekali anak2
muda sekarang ( etnis tionghua and teman2 saya,
terutama yg baru "tobat" ) yg lebih bangga ngaku anak
tuhan daripada org tionghua, bahkan merayakn imlek dan
hari2 besar lainnya juga udah ga mau. t
Kalau di dalam negeri sih, di antara sesama Tionghoa terdapat
julukan-julukan seperti Cina Medan, Cina Benteng(Tangerang), dll.
Bolehkah mulai sekarang kita ubah menjadi Tionghoa Medan, Tionghoa Benteng,
dll.
Salam,
Surjadie Ch.
- Original Message -
From: RM Danardono HADINOTO <[EMAIL P
Dear All,
Beberapa hari ini, email saya banyak dipenuhi oleh email-email yang pada
dasarnya mempertanyakan "hubungan" antara kristenisasi dengan tionghuanisasi.
Namun, betapa kecewanya saya karena email-email tersebut bukannya mencari
korelasi yang positif diantara orang-orang yang menyebut dir
Sedang akan dipersiapkan pembuatan film layar lebar tentang Samkok yang
mengambil setting latar belakang Pertempuran Tebing Merah yang terkenal
itu. Saya dengar aktor2 yang akan ambil bagian adalah:
Chow Yun-fat berperan sebagai Liu Bei,
Ken Watanabe berperan sebagai Cao Cao,
Andy Lau berperan
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Katanya dalam biologi tidak ada istilah ras.
DH: Betul, mas Ambon.
Kalau kita mau membangun bangsa yang satu dengan budaya berbeda, maka
kita harus biasakan diri menyebut bangsa Indonesia. Penyebutan
berbagai kelompok
Katanya dalam biologi tidak ada istilah ras.
- Original Message -
From: "liang u" <[EMAIL PROTECTED]>
To:
Sent: Wednesday, July 27, 2005 10:16 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Be Proud to be Chinese! (Jangan terlalu
proudlah, bisa nimbulin masalah)
> Tionghoa Indonesia berarti o
Yah, memang tidak sederhana untuk bisa
menyatukan pendapat pengunaan istilah yang tepat. Yang harus ditinjau dari segi
tata-bahasa, kebiasaan pengunaan, pengertian politik dan sosial.
Jadi, tidak perlu buru-buru kita
berkeyakinan Tionghoa Indonesia atau Indonesia Tionghoa yang lebih tepa
Tionghoa Indonesia berarti orang Tionghoa yang menjadi
warga negara Indonesia, Indonesia Tionghoa adalah
orang Indonesia dari ras Tionghoa.
Secara umum tak ada bedanya, entah kalau tatabahasa.
LU
--- Jeritan Bisu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Kawan Chan CT,
>
>
> Dalam sekali makna tulisan and
Maaf, ralat sedikit, orang Quanzhou menyebutnya
Muageuh. H tidak berbunyi, seperti k pada kata bapak.
LU
--- liang u <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sedikit tambahan:
> Manyue (Mandarin), atau Muageh (orang Hokkian
> Quanzhou dan Xiamen), dan Muagueh (orang Hokkian
> Zhangzhou). Mua berarti penuh
Sedikit tambahan:
Manyue (Mandarin), atau Muageh (orang Hokkian
Quanzhou dan Xiamen), dan Muagueh (orang Hokkian
Zhangzhou). Mua berarti penuh gueh berarti bulan.
Perayaan bila bayi genap satu bulan.
LU
--- Perhimpunan INTI <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Ma Gwe
>
> Dilakukan Menyambut Kelahiran
Title: Invitation from Jimmy
budaya_tionghua@yahoogroups.com,
Come join my network at hi5!
38 matches
Mail list logo