Sebenernye gue lagi males ngetik, lagi repot banget, jadi sementara cuma
member passive yang baca doang, tapi jadinye gue bosen baca debate antara
orang kristen dengan orang Cina ini
Dari tulisan si JG, kesannye Cina itu anti kristen nih gue ceritain
sedikit kisah Adik temen gue yan
Persis sdr Jonathan,
Karena aliran agama kristen banyak sekali, anda harus jeli melihat, aliran yang
mana yang kena kasus pelarangan, pengusiran atau penangkapan. jika anda membela
mereka hanya karena mereka memakai nama kristen, salah2 yang anda bela ternyata
adalah kelompok/aliran yang tidak a
to quote :" Kalau pemerintah orba dahulu sih gak jelas, mau melindungi
apa, lha wong budaya pribumi begitu tegar tuh? "
hloh kok bisa sih sampe sekarang masih bingung nggak jelas mau
melindungi apa? hihihihi.
Khan udah tercantum di berbagai wacana, yang dianggap terancam dan mau
dilindungi itu
Dear friends,
Ribut2 soal pelaksanaan demokrasi dan HAM di negara Tiongkok, membuat saya
bertanya. Apakah memang ada konsep demokrasi dan HAM menurut para filsuf
Tiongkok? Sekiranya ada, apa perbedaan yang signifikan dengan konsep demokrasi
dan HAM di negara Barat ataupun dengan konsep demokr
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "prometheus_promise"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sekali lagi, pertikaian sosial politik jangan dengan mudah ditarik
> menjadi pertentangan agama. Pertikaian sosial politik harus
dipahami
> secara proporsional sebagai masalah sosial politik, dan tidak p
Sebelum jauh2 bicara filsafat tempo dulu, sebenarnya yang disebut demokrasi di
zaman sekarang ini ada dua jenis, yang satu adalah demokrasi politik, seperti
yang diagungkan negeri2 kapitalis, dan yang satu adalah demokrasi ekonomi, yang
dijunjung tinggi negeri sosialis.
Perkara HAM juga penekana
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Can Kheng Hong
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dear friends,
>
> Ribut2 soal pelaksanaan demokrasi dan HAM di negara Tiongkok,
membuat saya bertanya. Apakah memang ada konsep demokrasi dan HAM
menurut para filsuf Tiongkok? Sekiranya ada, apa perbedaan ya
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> to quote :" Kalau pemerintah orba dahulu sih gak jelas, mau melindungi
> apa, lha wong budaya pribumi begitu tegar tuh? "
>
> hloh kok bisa sih sampe sekarang masih bingung nggak jelas mau
> melindungi apa? hihihihi.
- Original Message -
From: Skalaras
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, March 12, 2008 7:35 PM
Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Konsep demokrasi dan HAM menurut
budaya Tionghoa
> yang satu adalah demokrasi ekonomi, yang dijunjung tinggi negeri sosialis.
Negara
Monopoli oleh negara lain dng monopoli oleh penguasa. dasar pemikirannya,
monopoli oleh negara tujuannya adalah agar keuntungan ekonomi dapat
dinikmati secara merata oleh seluruh rakyat, bukan oleh segelintir
pemodal. inilah inti dari demokrasi ekonomi.
Tidak benar kalau di RRT saat ini lebih bany
Ada yg ingin saya tambahkan sedikit. Sdr. Xuan Tong adalah seorang
member aktif dimilis ini dengan berbagai tulisan yg pada umumnya
menambah wawasan dan pengetahuan, agar dipertimbangkan utk
mengembalikan status moderasi beliau seperti semula.
JG
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "jonath
Bro Purnama, iya, maksudnya Jin Yong pengarang Sin
Tiauw Hiap Lu, Sia Tiauw Eng Hiong, To Liong To dsb.
http://en.wikipedia.org/wiki/Jinyong
--- Purnama Sucipto Gunawan <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> Bro kurnia yang dimaksud bro kurnia, jinyong si
> pengarang buku Sin
> tauw hiap lu
>
Dear Mr. Can KH, dan semua rekan ! Da-jia-hao !
Setahu saya, dalam budaya Ru, dan Dao (Tao)tidak dikenal HAM dan
Demokrasi.
"HAK" adalah konsep dari Barat.Manusia diberi HAK untuk menguasai
alam, sedang dalam budaya Tiongkok (Timur) manusia BERKWAJIBAN
menjadi MANUSIA sesuai kodrat dari Tian
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ulysee"
wrote:
> >
> > to quote :" Kalau pemerintah orba dahulu sih gak jelas, mau
melindungi
> > apa, lha wong budaya pribumi begitu tegar tuh? "
> >
> > hloh kok bisa sih sampe sekarang masih bingung nggak jelas mau
> > melindungi apa? hihihihi.
> Nah sialnya, anak-anak yang "pindah agama" banyak yang justru durhaka.
> Berbalik berusaha mengkonversi orang tuanya. Kalau perlu dengan segala
> label-label kuasa gelap, setan, iblis. Bahkan di momen orangtuanya
> sudah menjelang maut, banyak yang memaksakan konversi itu.
> Jadi pendapat anda te
Bung tidak usah hiperbola deh dengan pertanyaan "kapan sih umat KHC dan
Buddha membuat onar? "
Dan pernyataan berikutnya dari anda " malah sampai kini yang gebuk gebukan
itu
> semua agama dari luar Nusantara atau Asia timur."
Pernyataan anda ini jauh dari pencerahan...sekiranya Nusantara da
Thanks untuk pencerahan Indarto heng.
Saya jadi ingat kuliah professor saya di FH UI tahun 60an awal,
Prof.Dr. Mr. Hazairin, yang mengatakan azas demokrasi langsung sudah
dikenal masyarakat adat di Minangkabau sejak zaman doeloe, sebelum
Barat datang, yakni azas mufakat dan kesepakatan. Bukan
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Dada" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bung tidak usah hiperbola deh dengan pertanyaan "kapan sih umat KHC
dan Buddha membuat onar? "
*** Ini bukan hyperbola atau bola apapun, tetapi refleksi sejarah.
>
> Dan pernyataan berikutnya dari anda " malah samp
Iyalahhh... tetapi ini TIDAK mengubah apa yang Hendri heng katakan:
> > Orang tua yang masih menghayati budaya Tionghua termasuk
> > kepercayaannya biasanya justru memberikan kebebasan bagi
keturunannya
> > untuk "pindah agama". Hal ini sesuai dengan budaya Tionghua
sendiri
> > yang tidak terla
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Dada" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bung tidak usah hiperbola deh dengan pertanyaan "kapan sih umat KHC
dan Buddha membuat onar? "
Nggak usah main bola dulu, jawab, bener nggak?
Bapak Indarto yang saya hormati,
Ini sungguh sangat menarik. Tanpa demokrasi dan HAM ala Barat, Tiongkok dengan
sistem pemerintahan min ben nya mampu bertahan 5 milenium. Ini sungguh luar
biasa.
Boleh tidak min ben ini dikupas lebih lanjut.
Salam,
Kheng Hong
"ws.indarto" <[EMAIL PROTECTED]
PMA ke China Naik 75 Persen
Korupsi Mulai Menggerogoti Daya Saing
Kamis, 13 Maret 2008 | 00:48 WIB
Beijing, Rabu - Aliran penanaman modal asing ke China dilaporkan naik 75,2
persen pada Januari dan Februari 2008 dibandingkan dengan bulan yang sama tahun
lalu. Kenaikan ini sebagian besar berasal
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "RM Danardono HADINOTO"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>...Maozedong yang di-gemeterin, Konghucu nyang di brangus...
Prom:
Tidak demikian kejadiannya.
Setelah kejadian tahun 1965 tsb, justru Konghucu mendapat kemajuan. Hal
ini juga disebutkan dalam salah s
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "RM Danardono HADINOTO"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bunuh membunuh di Ambon dan Poso juga terjadi antara umat agama agama
> yang tersebut diatas. Umat Buddha dan umat Konghucu di Poso dan Ambon
> tidak ikut ikutan mbacok lho..
Prom:
Sedikit tambahan.
2008/3/13 RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]>:
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Dada" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Bung tidak usah hiperbola deh dengan pertanyaan "kapan sih umat KHC
> dan Buddha membuat onar? "
>
>
> *** Ini bukan hyperbola atau bola apapun, tetapi refleksi
2008/3/13 prometheus_promise <[EMAIL PROTECTED]>:
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "RM Danardono HADINOTO"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Bunuh membunuh di Ambon dan Poso juga terjadi antara umat agama agama
> > yang tersebut diatas. Umat Buddha dan umat Konghucu di Poso dan Ambon
>
I Ching (義淨; pinyinYì Jìng) (635 - 713) adalah seorang bhiksu
Buddha
Tionghoa yang berkelana lewat laut ke India melalui Jalur Sutra untuk
mendapatkan teks agama Buddha dalam bahasa Sansekerta. Dia kemudian
membawanya pulang ke Tiongkok dan menerjemahkannya ke dalam bahasa
Tionghoa. Dia tinggal di
27 matches
Mail list logo
