--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "prometheus_promise" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:


> Sekali lagi, pertikaian sosial politik jangan dengan mudah ditarik 
> menjadi pertentangan agama. Pertikaian sosial politik harus 
dipahami 
> secara proporsional sebagai masalah sosial politik, dan tidak perlu 
> dikait-kaitkan / digeneralisasi dengan agama yang bersangkutan.
>



**** Didalam sejarah, sejak 2000 tahun yang silam, tak ada 
pertentangan agama yang TERLEPAS dari aspekt sosial politik: dari 
Perang salib sampai Perang Irak ataupun Krisis Timur Tengah. Mbok ya 
se PROPORTIONAL apapun bagaimanapun, keterkaitan ini ada.

Agama - tak perlu disangkut pautkan, tetapi yang relevant adalah UMAT 
agama agama tertentu.Perang Salib BUKAN perang antara Islam dan 
Kristen, tetapi antara UMAT Islam dan UMAT Kristen.

Ketegangan yang terjadi di Tanah Air SAMPAI sekarang, juga antara 
umat umat agama yang datang dari LUAR Nusantara. Agamanya memang dari 
luar, tetapi umat yang gebuk gebukan made in dalam negeri.

Bunuh membunuh di Ambon dan Poso juga terjadi antara umat agama agama 
yang tersebut diatas. Umat Buddha dan umat Konghucu di Poso dan Ambon 
tidak ikut ikutan mbacok lho..

Pahit, tetapi nyata.

Bahkan kini, masuk juga ke Indonesia umat Kristen Unitarian, yang 
TIDAK mengimani Yesus sebagai Tuhan. Potensi ketegangan otomatis 
timbul, tak perlu disembunyikan. Demikian pula antara UMAT Islam dan 
UMAT Ahmadyah. kalau gak suka sebut agamanya, ya katakan "Umat X dan 
Umat Y bacok bacokan" ha ha ha

Agamanya? Tak relevant kok. 

Salam budaya

Danardono



Kirim email ke