lanogan ginting <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Untuk singapore, sebaiknya kita meniru cara amerika mencari osama bin laden
di afganistan!
Kita serbu saja singapore, kita obrak abrik singapore untuk mencari koruptor yg
bersembunyi disana. Keculai kalau singapore ini mau kerja sama utk menyerahka
Bangsa malaysia memang bangsa culas.
Mungkin 5 atau 10 tahun lagi akan terulang kembali pengejaran besar-besaran
terhadap imigran gelap ( termasuk dari indonesia). Tujuannya hanya satu agar
ringgit tidak terbang keluar negeri, setelah itu para tki akan kembali mudah
masuk, lalu dibiarkan overs
Menjawab Mas Sohib:
Analogi yang digambarkan antara maling- polisi untuk menggambarkan sebuah
hubungan diplomatik agaknya keliru. Malaysia dan Indonesia sejajar dalam
hubungan tersebut, yang terkadang dilahirkan oleh konsensus maupun disensus
sekalipun. Apa yang saya tunjukkan atas tindak
Kegeraman, kemarahan hampir seluruh elemen bangsa mencuat kala 'bom
waktu' itu meledak. Sudah sejak lama, Malaysia menganggap bangsa ini
hanya budak hanya karena banyak TKI yang mengadu nasib di negeri itu.
Apalagi di posisi yang tidak membutuhkan pendidikan cukup (buruh,
pembantu, pelayan toko
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, karel harto susetyo
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Yang saya lihat sih bukan hanya Malaysia yang dengan seenak-
enaknya memperlakukan anak bangsa Indonesia secara semena-mena.
Masih ada Arab Saudi, Singapura, Hongkong, RRC, Korsel, Amerika
Serikat,dll.
Yang saya lihat sih bukan hanya Malaysia yang dengan seenak-enaknya
memperlakukan anak bangsa Indonesia secara semena-mena. Masih ada Arab Saudi,
Singapura, Hongkong, RRC, Korsel, Amerika Serikat,dll. Artinya apa? Bahwa
Bangsa Indonesia tidak lagi punya "harga" dalam pergaulan Internasional. Ban