Mas Bambang,
Terima kasih banyak atas pencerahannya.
Salam
Shofi
On 5/31/07, Bambang Gumilar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Memang benar, semua model saturasi berasal dari modelnya Gus Archie
(1940-an). Tapi, mulai tahun 1950/1960-an orang mulai melihat perlunya
modifikasi model Archie tersebu
Pak Gde,
Sekedar menghayal sedikit tentang fracture.
Bicara masalah fracture di borehole ini lebih banyak sulitnya daripada
mudahnya.
Kalo skala fracturenya kecil (dalam bilangan beberapa mm), kemungkinan besar
masih bisa dilihat dari core, namun kalo ada sudah agak besar sedikit, saya
ragu bahwa
Memang terkadang factor 'jam' saat coring bisa diakibatkan akumulasi
fracture. Kalau ingin mengetahui poro dan perm fracture bisa dari
integrated image, stoneley wave, data PLT, MDT dual packer (mini DST) dsb
(selain core). Tetapi itu semua toh harus dilihat persentasi fracture
spacing per satu res
Ya yang bagus tentu saja harus dua-2nya. Tapi sebagai geologist komplit
core data adalah yang paling benar dan pasti. Tapi jarang sekali kita
dapatkan data seperti ini saat ini. Kalau Core dianggap tidak reliable
apalagi image ya?
Rgds,
Ben Sapiie
Saya coring di fractured basement berapa kal
Saya coring di fractured basement berapa kali,
hasilnya ?
kalau ada main fracture atau open fracture yang lateral dimensinya lebih
besar dari diameter core ;
akan mengakibatkan core nya jam,
kalau tidak jam corenya terbelah waktu di surface.
tapi microfracturenya masih bisa dilihat di thin sec
Maaf koreksi, maksud saya brittle.
pujas
M Fakhrur Razi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Punten pak, kenapa batuan ductile yang umumnya menjadi fracture reservoir?
mohon penjelasannya\
terima kasih,
Razi
On 5/31/07, Bambang Pujasmadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Fract
6 matches
Mail list logo