Ngutip dari rekan yang member di Jurnalisme, ada komentar Satrio
Arismunandar tentang milis Mediacare:
Milis Mediacare adalah milis yang provokatif, banyak provokator disana.
Sedangkan milis Jurnalisme adalah milis terbuka, bukan milis
uler ijo seperti dituding oleh beberapa pihak. Banyak
Salam,
Di tayangan berita kriminal teve-teve swasta tiap hari kita lihat
penjahat yang terpincang-pincang karena ditembak kakinya. Kok nggak
dipersoalkan? Karena mereka penjahat dan merugikan masyarakat? Apa
bedanya dengan teroris yang mengancurkan bisnis pariwisisata dan
membunuh pelintas,
--
Salam,
Penegakan HAM sering diplesetkan, dikelirukan, sengaja dimanipulasi,
menjadi HAM pelaku kejahatan, seperti teroris.
Yang harus ditegakkan, dan diingatkan terus kepada semua pihak, adalah
hak korban yang meninggal dan cacat seumur hidup. Yang tak tahu menahu
dengan politik dan
Salam,
Saya mencium 3 hal yang perlu diwaspadai dengan gagasan mengusung
Piagam Madinah, khususnya oleh PKS.
1. Menghidupkan Romantisme Islam masa lalu, dan memimpikan gaya
hidup kearab-araban, di antara para Islam Fundamentalis Pemimpi.
2. Bagian dari penguatan Islam ekstrim dalam
Salam,
Saya tersinggung kalau disebut tak menghargai keragaman. Itu kalau
saya termasuk yang Anda maksud. Karena saya sangat menghargai
keragaman, kebhinekaan.
Masuknya saya di milis adalah dengan kesadaran akan adanya
keragaman, khususnya keragaman berpendapat.
Kalau Anda mendefinisikan
Salam,
Ada info valid soal kisruh majalah Playboy Indonesia dan FPI. Yang
ngomong malah para Habib Jakarta yang berseberangan dengan Habib
Riziek, dan merasa tercemarkan dengan aksi kekerasan versi FPI ke
LSM-LSM sekuler dan nasionalis.
Habib Riziek, boss FPI minta bagian Rp 6 ribu dari setiap
Salam,
Hai, Lae! Sisi positif apa dari tendangan dan pukulan di ulu hati dari
Praja Senior ke Praja Juniornya sampe terhuyung-huyung an terjungkal?
Mahasiswa-mahasiswa IPDN dididik dan dibiayai negara untuk kelak jadi
pelayan masyarakat, jadi administratur negara, jadi Camat, bukan jadi
preman
Salam,
Saya juga orangtua, yang sedang membesarkan dua anak gadis, 17 tahun
dan 12 tahun. Saya juga cemas dengan merebaknya pornografi. Tapi
majalah Playboy Indonesia bukan ancaman bagi saya. Playboy edisi
Indonesia kerap saya beli, dan saya bawa ke rumah dan jadi bacaan
bersama. Isinya tidak
Koran fundamentalis - sektarian, pro Islam militan
yang wartawannya suka nambah-nambahin, insinuasi,
dan Pro Teroris kok dibilang kok jadi Koran Terbaik?!!
OPO TUMON
Jurinya jelas NDESO SEMUA,
Jurinya jelas KATRO SEMUA,
Jurinya jelas CULUN SEMUA,
untung bukan saya yang mbiayai...
Coba
Salam,
Gerakan Reformasi telah dibajak dan disabot oleh kaum Islam
Fundamentalis, untuk menyuburkan ajaran mereka di tengah masyarakat
yang sedang skeptis dengan kekuasaaan dan sistem demokrasi yang ada.
Penumpang gelap ini akan membawa dan mendorong kita kembali ke zaman
kegelapan.
Tahun
Sdr Aris, terima kasih atas tanggapan dan masukan Anda.
Milis Jurnalisme bukan satu-satunya milis yang saya ikuti - tapi
memang satu-satunya milis yang bermasalah dengan saya, sejauh ini.
Saya konsisten dengan milis yang saya ikuti, dan saya tak
mengubah-ubah gaya bahasa saya dengan milis mana
Salam,
Topik diskusi ini menarik, dan saya lama concern terhadap topik ini.
Sayangnya saya tak bisa hadir di jogya. Sekiranya ada sudi membuat
reportase lengkapnya, saya saya berterima kasih.
Wassalam,
Dimas.
--- In mediacare@yahoogroups.com, Lafadl Jogjakarta [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mas Satrio..
I know what you did last summer.
Itu saya kutip dari dari judul film horor kondang.
Karena summernya di sini lewat ya last month aja...asal juga sih...
Saya geregetan ya..Habis Anda untung banget jadi produser Fenomena
Mana presenternya mendesah-desah terus
Di depan kamera saja
Salam,
Setuju Pak Radityo. Orang-orang ekstrimis Islam di Poso sudah
kelewatan, karena melawan polisi dengan senjata api, bahkan bom.
Bagaimana polisi bisa tewas tertembak, bila tak ada yang memegang
senjata api.
ekstrimis-ekstrimis di Poso dibantu perusuh-perusuh dari Jawa dan
teroris terlatih
14 matches
Mail list logo