Kalau urusan pornografi ini ditempatkan sesuai konteks kultural, seperti usul
pak lisman, ya susah juga pak. soalnya nanti tiap kelompok saling meng-klaim
diri dan kelompoknya paling benar secara kultural. Orang Bali dan Papua, pasti
lah duluan bersuara, mengingat bagaimana pakaian daerah
Apakah RUU Porno yang sudah dipermak (saya memang
belum membaca tuntas), memperhatikan kemarahan dan
keprihatinan banyak orang Indonesia dan orang asing
yang berkomentar beberapa bulan yang lalu seperti di
bawah ini? Hehehehe ... Kalau membaca yang ditulis
Mbak Dr. Gadis Arivia kelihatannya masih
to SMAXI Bulungan. Tapi me, 8 tahun more
senior.
- Original Message -
From: Sato Sakaki [EMAIL PROTECTED]
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Thursday, February 01, 2007 9:15 AM
Subject: Re: [mediacare] RUU Pornografi: Inke Maris vs Dr. Gadis
Apakah RUU Porno yang sudah dipermak (saya
Di sebuah siaran TV internasional, RUU ini mulai
memperoleh tempat. Dua tokoh diwawancara, yakni Inke
Maris dan Dr Gadis dari UI. Tokoh Inke Maris
menghubungkan issue ini dengan perlindungan anak dari
tayangan pornografi. Dia setuju dengan UU ini. Bu
Gadis berbeda pandangan. Dr. Gadis mengatakan