'-nya.
Kejadian-kejadian tersebut sudah barang tentu tidak akan dapat
sepenuhnya dicegah, diatasi, dan ditanggulangi ABRI dan polisi. Lalu,
munculah ide 'RaTih' untuk mengantisipasi antara lain hal tsb.
Yang masih jadi 'ganjelan' saya adalah:
1. Apakah 'RaTih'
Setelah RUU PKB disahkan menjadi UU PKB. Penguasa berusaha untuk
menggolkan RUU RATIH.
Apakah suara rakyat INA sekarang ini sudah semakin " halus"
kedenganrannya?
Korban mahasiswa yang terjadi di Jkt , tetapi sayang mahasiswa ITB sibuk
dengan pembagian kekuasaan.
eRaTih itu bukan singkatan dari Rakyat Tertindih ?Emang benar kita itu
perlu kalangan non-ekslusif yang dilatih militer dan dipersenjatai tapi timing
nya RATIH itu masih belum tepat karena memberi kesan adanya perpecahan
dikalangan rakyat yang direkayasa oleh pemerintah. Pemerintah itu
RaTih ?? Lupakan saja ide ini.
Sama sekali tidak masuk diakal.
Ratio Penduduk dibanding Polisi ? Lucu !
Memangnya jumlah Penduduk 'mendadak' jadi 200-an juta ?
RaTih ?? Lupakan saja ide ini.
Masih ingat Pam-Swakarsa dibulan November 1998 ?
Sangat mengerikan dampaknya pada waktu itu.
Ratih?
Rakyat Terlatih?
Yang pasti nama "Ratih" sudah diselingkuhkan rezim Habibie dan ABRI. Nama
Ratih biasanya wanita yang baik, manis, rajin ibadah, supel, luwes, tidak asal
bunyi, cinta damai, anti kekerasan, nasionalismenya tidak sempit, dll.
Kini tiba-tiba nama Ratih jadi
Bukan Ratih yang kita perlukan, tetapi ABRI yang sadar bahwa
untuk menenangkan rakyat, tidak dibutuhkan senjata dan peluru.
tidak dibutuhkan Pam Swakarsa dan preman-preman Anton Medan dll.
yang dibutuhkan rakyat adalah kesadaran dan kepercayaan ABRI,
bahwa kita semua menginginkan orde lama
Title: RE: Bukan Ratih, Tetapi Sadar akan Rakyat
Saya jadi penasaran pasti bung Adrew ini belajar di Vermont bukan dikirim ABRI, soalnya tulisannya
bagus-bagus, nggak spt. di ABRI :-)
--
From: Andrew G Pattiwael[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 26 Desember 1998 10:03
Subject
Bung Lutfi,
Saya juga sudah lama memperhatikan tulisan rekan kita
yang satu ini. Dan saya sepikiran dengan Anda...
===
At 17:45 26/12/98 +0700, Lutfi M. wrote:
RE: Bukan Ratih, Tetapi Sadar akan Rakyat
Saya jadi penasaran pasti bung Adrew
t;Sent: 26 Desember 1998 10:03
>Subject: Bukan Ratih, Tetapi Sadar akan Rakyat
>
>Bukan Ratih yang kita perlukan, tetapi ABRI yang sadar bahwa
>untuk menenangkan rakyat, tidak dibutuhkan senjata dan peluru.
>tidak dibutuhkan Pam Swakarsa dan preman-preman Anton Medan dll.
>yang
ndar G3
berjangkauan 2000m! (senapan AK bervariasi antara 500m sampai 1500m,
tergantung dari seri/kegunaannya). Senapan ini buatan mereka sendiri.;)
Mengenai jumlah, apa pasal/konsekuensinya? Negara kita yg miskin tidak akan
mampu membiayai penambahan pasukan. Sementara itu membentuk rakyat te
...
Yw: Soal kepongahan, kayaknya udah well said, jadi saya
nggak mengomentari lagi.
>(4) Perlunya penambahan pasukan TNI untuk menghadapi bahaya Selatan.
>
>Setelah pasukan 'super putih' Australia mencoba meng-intrusi kedaulatan
>negara-negara berkulit coklat, sudah seharusnya RI merespon d
11 matches
Mail list logo