Tergantung lahhh...
Kalau sang tamu sopan, kan OK OK saja, seperti orang Jawa di
Lampung, Sumatra selatan atau Bolaang-Mongondow, orang Gorontalo di
Minahasa, tapi bagaimana dengan tamu di Sampit?
Bagaimana perilaku pedatang atau pasukan dari luar di Irian? selalu
OK?
Dimana bumi dipijak,
khusus kejadian di wamena, sebenarnya dari dulu terjalin baik antara
pendatang baik dari jawa, bugis maupun toraja. tp waktu itu krn
adanya sentimen pendirian Papua Merdeka akhirnya ada provokasi thd
kaum pendatang. sodara saya masih ada yang bertahan di wamena
begitu juga pendatang2 yg
Penyakit lama Indonesia...
DG
On 10/10/06, ndah maldiniwati [EMAIL PROTECTED] wrote:
Prihatin sekali saya membaca oleh2 dari Bali.
Kenapa selalu pendatang yang selalu disalahkan ketika rejeki tidak
mengalir dengan lancar lagi untuk penduduk asli??
Kenapa tidak berkompetisi dengan sehat, toh
Prihatin sekali saya membaca oleh2 dari Bali.
Kenapa selalu pendatang yang selalu disalahkan ketika rejeki tidak
mengalir dengan lancar lagi untuk penduduk asli??
Kenapa tidak berkompetisi dengan sehat, toh dengan berbekal
keasliannya siapa tau justru lebih laris krn pembelinya juga orang
4 matches
Mail list logo