waduh, jd rame. makasih nih kakak-kakak atas sumbang-sarannya. sebelumnya saya
perjelas lagi.
saya belum pernah ikut KMD aplg KML. jd gak punya sertifikat. kenapa? gini
ceritanya, spt yg udh dibilang, saya awalnya cuma bantu seorang pembina gudep
(yang beneran, yang punya sertifikat). namanya
sedikit tambahan...
seperti di dewan ambalan, T/D tetap ingin ada
DIANPINSAT (padahal udah terjun didalamnya),
selanjutnya di dewan kerja...walaupun sudah jadi
anggota DK, tetapi ada keinginan untuk ikutan
KPDK/LPK, dll...
begitu juga pada saat jadi Pembinamestinya ada
keinginan untuk ikutan
salam2 lagi,
diskusi ini diikuti kalemdikanas yang baru gak yach?
ya mudah2an saja dibaca yach... btw buat pembina atau
pelatih tulen alias asli yang kaya dengan pengalaman
dan trik2 membina meski tanpa ikut kursus atau cuma
kmd saja tanpa jadi pelatih ber shl, tampaknya kalau
saja mau menuliskan
Salam Pramuka,
Ngomong-ngomong soal KMD/KML dan kursus-kursus pembina lainnya, saya tidak
tahu apakah ini harus dibanggakan atau justru memalukan. Setelah selesai
mengikuti KMD pada tahun 1977, akhirnya 20 tahun kemudian saya baru
menyelesaikan KML Golongan Penggalang saya.
Saya ikut KML
4 matches
Mail list logo