Hehehe si Teddy ga mau ngaku bhw dia udah nunjukin kedunguan di milis ini.
>
> From: Teddy S.
>To: proletar@yahoogroups.com
>Sent: Wednesday, December 14, 2011 6:05 AM
>Subject: [proletar] Re: Orang Islam yang sedeng dan berpengetahuan da
gabisin waktu doang ngebaca "analisa"
> dr orang dungu spt itu.
>
> Siapa tuh orang dungu itu yah? Ayo ngacung.
>
>
>
>
>
> >________________
> > From: Teddy S.
> >To: proletar@yahoogroups.com
> >Sent: Wednesday, December 14, 2011
Duh dungunya kaya babi.
Pria normal mana yang bisa memberikan pernyataan yang demikian spesifik di mana
anda sendiri tidak mampu menerangkan artinya secara gamblang?
Kalau mampu jatuhkan argumen dalam ANALISA dan bukannya debat kusir.
Gitu aja kok repot!
--- In proletar@yahoogroups.com, "Buka
Gua itu baca "analisa"nya ogah, cuma ngabisin waktu doang ngebaca "analisa" dr
orang dungu spt itu.
Siapa tuh orang dungu itu yah? Ayo ngacung.
>
> From: Teddy S.
>To: proletar@yahoogroups.com
>Sent: Wednesday, December 14, 201
Tolol.
Goblok.
Dungu.
Bodah.
Otak babi.
Otak binatang.
Pengetahuan rata-rata anak SMP jelas tidak cukup untuk menganalisa dengan data
yang juga tidak mencukupi apakah seseorang itu homoseksual atau bukan.
Sadarilah Teddy, anda itu manusia dungu.
Dungu kayak babi.
--- In proletar@yahoog
Duh dogolnya.
Kalau logika anak SMP saja sudah cukup bisa dipakai untuk membuktikan, maka itu
menunjukan betapa mudahnya bagi orang banyak untuk menarik kesimpulan.
Coba baca bagian ANALISA yang memberikan argumentasi atas KENYATAAN berupa
kalimat yang anda sendiri tidak mampu mengartikannya s
Tolol.
Goblok.
Dungu.
Bodah.
Otak babi.
Otak binatang.
Analisa tentang homoseksual menggunakan logika anak SMP diangagp serius.
--- In proletar@yahoogroups.com, "Teddy S." wrote:
>
> Bukan fitnah, itu terbukti melalui suatu pembuktian dengan menggunakan logika
> anak SMP. Anda saja yang
Bukan fitnah, itu terbukti melalui suatu pembuktian dengan menggunakan logika
anak SMP. Anda saja yang sarjana tidak mampu menolongnya. Alih-alih menolong,
mengartikan secara GAMBLANG saja pada kalimat pernyataan yang dibuatnya tidak
mampu. Padahal sebelumnya sok nimbrung dengan mengatakan itu t