, August 04, 2003 4:30 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [RantauNet.Com] Antara Tetesan darah Air Mata
Tetesan Darah Air mata
Pagi itu surya menjelang sinarnya
Tatkala azan Subuh berkumandang
Tiba2 redup,langitpun kelam
Hati yg semula bahagia,tersentak seketika
Anakku berpulang utk slamanya
--- Arman Bahar [EMAIL PROTECTED] wrote:
Assalamualaikum ww
Sanak Rahima sosok yang tegar namun penuh kelembutan
Waalaikum Salam.Wr.Wb.
Makasih Pak Arman Bahar,atas nasehat dan
hiburannya.Mudah2an saya bisa tegar dan penuh
kelembutan sepanjang hidup saya.Amin yrbl.
Assalamualaikum ww
Sanak Rahima sosok yang tegar namun penuh kelembutan
Kok sanak R/R manitiak-an si- aia mato, seluruah kami pun sato pulo sabak,
sabak nan tidak ba-buek2, kepergian si buah hati janganlah membuat kita
hanyut dalam duka nestapa terlarut, kecuali ikhlas karena sudah janjian
Waaalaikum salam.Wr.Wb.
Hmm,ternyata El punya bakat seni dan sastra
juga.Bagus koq El,truskanlah mulai mnulis,dr puisi2
saja dulu.Stlah itu klu El,sdh trbiasa rajin membaca
buku2 apa aja,mulai dr cerpen HC Andrsen sekalipun (
cerita raja2,permaisuri,buat anak2 sih memang,tapi
menarik,dan
Waalaikum salam.Wr.Wb.
Semoga keselamatan dan kesejahteraan selalu Allah
limpahkan pd Apak sekeluarga.Amin yrbl.
Pak memang ada niat nanda akan menulis suatu tulisan
ttg Anak yg Hilang .Tp krn kesibukan nanda sehari2
di kairo,sering yg tertulis adalah yg gampang2 saja
dulu pak,tanpa membuka
Tetesan Darah Air mata
Pagi itu surya menjelang sinarnya
Tatkala azan Subuh berkumandang
Tiba2 redup,langitpun kelam
Hati yg semula bahagia,tersentak seketika
Anakku berpulang utk slamanya
Petir menggelegar menimpa tubuh nan pasrah
Tubuh yg lemah semakin lunglai
Kata2 terperangkap dalam
Assalamualaikum wr.wb.Kiranya Allah swt.cepat mengganti usahaanan
da berdua,Ima dan Rahim,atas kepergian siyang menimbulkan tetesan da-
rah dan air mata.
Pak Buyuang teringat kejadian 32thn nan lalu,anak pertama nan didam
bakan kami berdua,hanya oleh Yang Punya diperlihatkan selama dua
7 matches
Mail list logo