Pak MQ,
Di WM kan orang beda2 latar belakang keagamaannya, pemahaman agamanya, dll.
Jadi ketika membicarakan SI, ya wajar dong kalau yang ada dalam pikirannya
beda-beda. Jadi kalau ditanyakan SI yang mana, maka bijaklah orang untuk
menjelaskan yang diketahuinya ...:-)
Lagian Sulsel itu kan
Tanda tanyanya kok dikurungin? ...:-)
Saya berjilbab karena saya memilih untuk berjilbab dan saya merasa lebih
nyaman, lebih tenang padahal jika jilbab itu adalah gamis super besar+
kerudung, saya pakai kerudung tapi bajunya apa saja tertutup, tidak ketat
tidak tipis menerawang.
Tradisi di
Mas Noteo,
Sebenarnya di republik ini bukan hanya agama, pendidikan secara umum kok
dibuat untuk menghafal banyak pelajaran ya? Ponakan2 saya selalu heboh
menghafal, sementara di negara lain pendidik mengajak dan merangsang anak
didiknya untuk selalu ingin tahu, membangkitkan jiwa meneliti dan
Yang ini saya setuju dgn pendapat Noteo ..:-)
Universal itu bisa diterapkan dimana saja, kapan saja dalam kondisi apa
saja. Misalnya Islam menyuruh penganutnya untuk jujur, ini bisa diterapkan
oleh penganut Islam dimana saja, bangsa apa saja, kapan saja, dalam kondisi
apa saja. Jujur bisa
Yuhu! alhamdulillah, makasih ya mba Sari yang Nesia, aku disebut manis
...:-) Nggak kok mba, saya tidak ngambek, kalau ngambek mah tidak akan
nyanyi jaka sembung ...:-)
itu dia mba ... masalahnya di Indonesia ini sepertinya pelajaran agama itu
dimulai dari fikihnya dulu, seingat saya sejak dulu
hehehe juga mas/mba asrh ...:-)
Ini pula uniknya WM yang saya anggap bentuk penghargaan ke anggota, semua
anggota dianggap dewasa untuk mengontrol dirinya, mengendalikan emosinya
ketika ngobrol apa saja, makanya disini tidak ada 'hukuman', maksimal hanya
ada moderasi dalam jangka waktu tertentu -
WIJANARKO [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Monday, November 21, 2005 12:44 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] SI yang mana?
Jeng Aisha,
Yok belajar lebih banyak lagi apa artinya mencintai Allah, supaya kita
tidak dikuasai oleh angan-angan dan imajinasi kita dan tidak
Wah bang Yos,
jaka sembung bawa kembang ros, kagak nyambung bang yos ... :-)
Tolong dong baca kalimat2 sebelumnya, saya menanggapi anda yang ngomong
jelek tentang WM, saya tanggapi cerita tentang sikap sebagai anggota satu
milis, lah ... anda kok malah loncat ngajakin belajar mencintai Allah -
bertanggungjawab :-)
- Original Message -
From: A Yasmina [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Monday, November 21, 2005 3:29 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] SI yang mana?
hehehe juga mas/mba asrh ...:-)
Ini pula uniknya WM yang saya anggap bentuk penghargaan ke
Mas Satriyo,
Sampean seneng sekali membedakan SI dan penganutnya yang ditulis PENGIKUT
ISLAM. Saya jadi ingat acara tv yang dipandu KH Mustofa Bisri saat
wawancara Dr Syafi'i Antonio yang tadinya non-muslim dan ketika mau masuk
Islam tidak disetujui ayahnya yang mengatakan bahwa Islam itu identik
Mas Satriyo,
Jika kita masuk satu komunitas, misalnya masuk satu ruangan seminar. Apakah
kita langsung masuk berbagai kerumunan orang, langsung ngomentari ini itu?
Bayangkan bagaimana wajah berbagai kerumunan orang itu, mereka
bertanya-tanya - ini orang darimana? mau ngapain?
Idealnya sih, kita
ini kok
nggak ada yang komentar.
wassalam
Ary
- Original Message -
From: A Yasmina [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, November 15, 2005 11:40 AM
Subject: [wanita-muslimah] SI yang mana?
Iya mas Ary, dari dulu saya bertanya ke mba Ning, yang selalu mba
12 matches
Mail list logo