Precedence: bulk INDONESIA TIDAK MENGELOLA DENGAN BAIK SUMBER DAYA MAKANAN TRADISIONAL PRIBUMI IRIAN Oleh Ottis Simopiaref [EMAIL PROTECTED] Nederland, 17 Juni 1999 Menurut Antara 17 Juni 1999, Departemen Pekerjaan Umum mengalokasikan dana sebesar Rp 80 miliar untuk pembangunan bendungan dan jaringan irigasi di Kalibumi, Kabupaten Nabire, Papua Barat untuk mengairi sawah seluas 6.400 hektare guna memenuhi kebutuhan pangan penduduk di daerah itu. Pemerintah penjajah di Papua Barat mempromosikan beras sebagai makanan tunggal dengan mengeluarkan dana bermilyaran rupiah bagi usaha tanaman padi di berbargai daerah. Rakyat Papua yang tak trampil menanam padi tak diberi dana untuk menggalakkan usaha penanaman makanan tradisional serta bantuan dana pendistribusian ke pasar. Petani tradisional Papua akhirnya termarginalisasi dalam proses pembangunan. Makanan beras yang semakin digemari penduduk Papua menjadi laku di pasar, padahal rakyat tidak menyadari bahwa gisi dalam beras sama nilainya dengan makanan tradisional. Makanan tradisional pun gampang diproduksi karena rakyat Papua menguasai teknik penanamannya yang tidak membutuhkan pupuk serta pestiside. Tapi rupanya dana bermilyaran rupiah yang dikeluarkan pemerintah bukan untuk petani pribumi Papua tapi untuk pihak lain. Jika pemerintah tidak mempromosikan keseimbangan pembangunan antara masyarakat pribumi dengan non-pribumi maka pemerintah telah dengan sengaja menanam bibit rasisme di dalam masyarakat. Rasisme yang dipupuk oleh pemerintah akan berkembang menjadi perang fisik antara ras Melanesia dan Melayu. Seharusnya pemerintah penjajah di Papua Barat dapat menjaga keseimbangan antar kelompok ras yang berbeda, sehingga kerukunan masyarakat dapat terjamin. Di lain pihak, rakyat pribumi Papua tidak boleh banyak mengharapkan dari pemerintah, tapi harus mengambil inisyatif untuk membangun diri sendiri. Kehormatan terhadap manusia non-pribumi pun harus dijunjung tinggi sehingga kedamaian, kebebasan dan keadilan yang dicita-citakan dapat dicapai dengan gampang. Perjuangan kemerdekaan Papua Barat harus didasarkan pada - kasih dan cinta damai. *********************************************** OTTIS SIMOPIAREF PO Box 545 6700 AM Wageningen The Netherlands Ph.: +31.6.51700331 Email: [EMAIL PROTECTED] FREE WEST PAPUA from the Indonesian Colonialism *********************************************** ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html