Precedence: bulk From: martinus darzad <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: ISTIQLAL---SURAT PEMBACA-DAMAIRIA: Re: ELITISME KAMPANYE PEMILU... Date: Mon, 28 Jun 1999 04:11:57 PDT PARTAI ELITISME ATAU HURA HURA SAYA SETUJU TULISAN DAMAIRIA AKAN ELITISMENYA KEMPANYE BAHKAN MENURUT SAYA,PARTAI YANG BERDIRIPUN HANYA MENAMPUNG KEINGINAN PARA ELIT. SAMA SEKALI TIDAK MENJALIN HUBUNGAN KEPENTINGAN RAKYAT. PARTAI YANG BERDIRI ADALAH SEKELOMPOK ELIT YANG BERKUMPUL DAN MENCOBA MENJUAL EMOSI RAKYAT UNTUK KURSI MEREKA DIATAS. BUKAN SEBAGAI UJUNG TOMBAK PERJUANGAN DAN KEPENTINGAN RAKYAT HAL TSB NAMPAK PADA MODEL PEMIMPIN YANG PILN PLAN,KONFORMIS DAN TIDAK JELAS PROGRAM POLITIK PARTAI(SEPERTI LANDREFORM YANG ANDA SEBUT MISALNYA) SEBAB MEREKA HANYA MELIHAT PARTAI SEBAGAI ORGANISASI YANG DIMANAGE SECARA PROFESIONAL DAN MENJALANKAN HAL HAL TEHNIS SAJA. SALAM. > >Date: Sun, 20 Jun 1999 16:11:22 +1000 > >From: [EMAIL PROTECTED] > >Subject: Re: ISTIQLAL ()# ELITISME KAMPANYE PEMILU DAN KELAS MENENGAH >(AKTIVIS PARTAI) > >Salam setara dan demokrasi, > >Saudara Suwalu, saya setuju dengan ANda memang sungguh benar kalau >kampanye pemilu 1999 belum menempatkan rakyat sebagai pemegang >kedaulatan. Saya cermati, sebagai contoh agrarian reform belum >menjadi isu pokok dalam pemilu kita. Padahal kalau di Filipina dan >India, kalau partai2 tidak menjadikan agrarian reform sebagai isu >pokok tidak bakalan dapat suara. Kalaupun ada yang membicarakan soal >tanah, masih pada hal yang artificial belum menyangkut perubahan >struktural (jangan2 banyak aktivis partai yang kena kalau ada >agrarian reform, merugikan kelas menengah ke atas). > >Nah memang kelas menengah (para aktivis partai yang katanya >reformis) Indonesia ini masih sangat elitis. Masih bicara atas nama >rakyat, belum bersama rakyat. Saya jadi ingat kata2 Jeffrey Winters >yang bilang kelas menengah Indonesia adalah kelas menengah yang >paling dimanja di dunia dan siap untuk menang tapi tidak siap untuk >berkurban, masuk penjara, ditangkap bahkan dibunuh (paling tidak >cuma PRD dan PUDI serta PBN (Muchtar?) dari kalangan partai yang siap >untuk berkorban). Serta diluar mereka para aktivis dari PIJAR >dan AJI misalnya serta aktivis Ornop lainnya yang dalam jajaran pro- >demokrasi (tapi bukan mereka yang sudah menyebrang ke kubu statusquo >seperti Jumhur dan HAriman misalnya). > >Amin Rais, Mega dan Gus Dur, masih elitis. Kapan mereka mau bergabung >dengan mahasiswa berani, sungguh berani (bukan belakang kayak AR di >Senayan tahun lalu). > >Jadi itulah...kita masih harus terus berjuang. Saya salut atas >tulisan Anda, selama ini singkat dan jelas. > >Dalam solidaritas, > >Damairia Pakpahan ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html