Horeeeeeeeeeee Pak Husnul Ninggol Lagieeeeeeeeee Pak Oleh-olehnyaaaaaaaaaaa Mana dari kalimantannnnn
di tunggu di Hidroooo yaaaaaaaaaaaaaaa anak2 forum pada rindu............., dengan oleh2nya ----- Original Message ----- From: kusnulhadi To: silatindonesia@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 07, 2007 2:19 PM Subject: [silatindonesia] EFEK ASAM LAKTAT DI PELATIHAN SILAT 13-4 EFEK ASAM LAKTAT DI PELATIHAN SILAT Macan dan sebangsanya mampu berlari dengan akselerasi dalam beberapa detik sudah berada pada kecepatan 60 km/jam. Tetapi kecepatan ini adalah kecepatan sprint. Oleh karena itu juga dalam waktu yang sangat sebentar timbul sistem rem yang membuatnya segera harus memperlambat larinya dan akhirnya berhenti. Allah telah memberikan kesempatan kepada macan untuk dalam waktu yang sangat singkat mampu merobohkan mangsanya, sebaliknya alam juga telah memberikan kesempatan kepada mangsanya agar akan selamat jika mampu melampaui waktu yang diberikan alam kepada macan. Manusia adalah pemangsa di level yang teratas. Oleh karena itu Allah juga telah memberikan kemampuan dan pembatasan. Bahkan lebih dari itu, Allah telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik produk. Jika anda bekerja menggunakan otot, maka akan terbentuk asam laktat yang membuat anda dalam beberapa waktu akan merasa capek dan kemudian menyuruh anda istirahat. Tapi di dalam tubuh juga ada sistem metabolisme asam laktat yang menguraikan asam laktat menjadi bentuk lain yang bisa dibuang. Sistem metabolisme asam laktat sangat dipengaruhi oleh chi. Jika chi mengalir ke otot yang sedang bekerja, maka asam laktat tidak terbentuk. Mungkin terbentuk juga, tetapi dengan cepat akan terurai dan hilang. Oleh karena itu jika anda menggunakan chi untuk melakukan suatu aktivitas, anda akan bisa tahan lama tanpa merasa lelah. Pada akhir bulan Mei 2007, setelah wisata silat ke Cianjur, bersama beberapa teman saya mengunjungi mas Mamai, salah seorang pesilat Cikaret. Dari mas Mamai ini kami diajari jurus 1 Sabandar. Kami juga diajak mengunjungi wak Entir, sesepuh Sabandar yang sudah berusia 92 tahun. Dari sosok tubuh fisik, wak Entir tidak ada bedanya dengan para orang tua lainnya. Tubuh yang sudah ringkih, mata yang melek tinggal sebelah sedang yang sebelah hanya menutup saja, dan pendengaran yang sudah sangat berkurang sehinga untuk bisa berkomunikasi lawan bicaranya harus berteriak. Tapi begitupun kalau sudah menyangkut yang namanya menyambut tangan, dengan serta merta tenaga dalamnya keluar dan anak mudapun tidak ada yang berani melawannya. Maklum, Sabandar level 7. Kami juga bertemu dengan murid-murid perguruannya dan beruntung sekali, juga mendapat demonstrasi jurus-jurus Cikaret dan peragaan bela dirinya. Dari perguruan wak Entir ini kami berkunjung ke rumah Wak Dudun, sesepuh Cikaret lainnya, dan sempat berbincang mengenai maenpo Cikaret. Hadir juga Pak Memed, pewaris Sabandar dari golongan menak. Wak Dudun, sepulang dari Surabaya, berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Nafas pendek yang tersengal-sengal, wajah pucat dan kaki bengkak yang kesemuanya menunjukkan gejala sakit berat. Tapi semangatnya untuk menunjukkan pukulan Kari benar-benar luar biasa. "Cobain aja mas" kata mas Mamai kepada Puguh. "Cuma saja sakitnya terasa seminggu". Siapa mau? Pak Karno langsung memeriksa kondisi kesehatan wak Dudun, dan saya lihat energi jantungnya kecil sekali. Pantas saja kalau pompa jantungnya tidak bisa mensirkulasi darahnya naik lagi ke jantung seluruhnya. Ketika saya tanya, mau nggak diobati, beliau mengangguk. Tenaga dalam wak Dudun berada di kulitnya, sedang di jalur tengah dan di meridiannya sangat kecil. Itu sebabnya seluruh meridian organnya berada di kondisi sie (nadi tenggelam). "Bapak sih, tenaga dalamnya untuk berantem saja, sedang untuk kesehatan kecil sekali", kata saya. "Mau nggak tenaga dalamnya saya pindahkan ke sistem kesehatan? Tapi nanti tenaga dalam berantemnya berkurang lho. Tapi buat apa tenaga dalam untuk berantem kalau badan jadi sakit?" Beliau mengangguk lagi. "Bisa kan mengalirkan energi?" kata saya bercanda. Wak Dudun mengangguk lagi sambil tersenyum. Tahu kalau saya hanya guyonan. Kalau nggak bisa mengalirkan energi bagaimana bisa jadi jago? Karena itu dari pintu chihai energi ring orbitnya saya bocorkan ke bola energi jalur tengah Ring Energi 5. Dengan segera terjadi keseimbangan antara tenaga dalam di kulit dan tenaga dalam di jalur tengah. Sehabis pembukaan beberapa sistem tubuh yang buntu, saya tunjukkan beberapa saluran yang harus dialiri energi. Ada satu bekas pukulan ayahnya yang tidak bisa hilang oleh energinya sendiri. Oleh karenanya dengan teknik Reiki Tao blok tersebut saya hilangkan. Karena masalahnya memang karena kekurangan energi, dengan segera nafasnya menjadi pulih kembali, dan semangatnyapun tabah meluap. Ketika beliau menunjukkan beberapa teknik pukulan Kari, saya lhat sangat mirip dengan pukulan pecutnya Cikalong, dan kecepatannya seperti teknik pao cui. Oleh Puguh dikomentari kalau pukulannya menggunakan landasan otot pundak, sedang saya lihat tenaga dalamnya memakai tenaga dalam pergelangan tangan. Saya jelaskan, teknik jurus Sabandar pada awalnya menggunakan energi otot di pundak. Oleh karenanya pundak orang-orang Cikaret yang pernah saya lihat kebanyakan keras karena asam laktat. Dan karena tenaga dalamnya dipakai untuk berantem, terjadi penimbunan asam laktat di seluruh urat dan ototnya. Oleh karenanya, ketika sudah tua meskipun tenaga dalamnya sangat besar, tapi sama sekali tidak menunjang kesehatan dan menjadi ringkih secara fisik. Buktinya wak Entir dan Wak Dudun. Kelihatannya pak Memed sangat tertarik dan akhirnya tenaga dalamnya minta dibocorkan juga ke sistem kesehatan. Agar sistemnya jalan, saya ajarkan teknik meditasi cerobong asapnya Reiki Tao dengan postur meditasi Sabandar yang ditunjukkan oleh Ki Sawung. Nggak apa-apa kan Ki? Beberapa minggu sebelumnya saya juga ikutan main ke tempat latihannya Aikido sensei Hakim. Di sini saya mendapat informasi yang sangat berharga yang tadinya tidak begitu saya perhatikan. Menurut sensei Hakim, energi saya berada di tengah atau di dalam tubuh, karena memang untuk penyembuhan. Sedang energi aikido maupun martial art lainnya ada di kulit karena memang dipakai untuk mengadu tenaga di kulit. Karena itu energi pengobatan tidak bisa dipakai untuk berantem. "Kalau mau martial art ya martial art saja," katanya. Di Reiki Tao, energi Chi pengobatan diubah menjadi energi martial art melalui jalan panjang. Pada awalnya, chi di tantien (=Ring Energi 5) diendapkan ke mangkuk Ring Energi dengan teknik Chang Chuan (berdiri ½ jongkok). Tergantung dari kedalaman tekukan kaki, efek dan sifat energi chin yang dilatih akan mulai nampak. Untuk bisa mengendapkan chi tantien di mangkuknya ada persyaratan yang sebelumnya harus sudah dipenuhi. Yong chuan di telapak kaki harus terbuka. Jika tertutup, maka energi chi akan kembali menjadi energi pengobatan saja, dan tidak bisa berubah menjadi energi tenaga dalam. Untuk membuka Yong Chuan ini titik Chang Chiang (Tu 1) harus terbuka. Demikian Chang Chiang terbuka, energi dari tantien akan mengalir ke telapak kaki, dan membuka titik Yong chuan dan membuat badan bisa menarik energi bumi. Energi chin (tenaga dalam chi) di mangkuk selanjutnya dialirkan ke bawah, masuk ke meridian Tu melalui Chang Chian, atau langsung mengalir ke meridian Tu melalui titik Ming men. Demikian energi chin masuk ke meridian Tu, meridian ini mengembang dan menjadi reservoir tenaga dalam chin. Jika ingin dipakai, energi chin dialirkan ke tangan melalui titik Tachui di tengkuk belakang. Energi chin juga bisa masuk ke dalam tulang, ke urat, ke otot, ke facial tissu dan ke kulit. Kedua cara ini dipakai di Taichi yang saya pelajari dan di Cikalong. Dari sisi energi pengobatan tampaknya Margoluyu ada juga yang mirip dengan di Reiki Tao, tapi entah kalau sistem tenaga dalam martial artnya. Perlu tanya lebih jelas ke mas Bambang Sarkoro nanti. Sistem energi jalur tengah adalah jalur vital untuk sistem kesehatan. Jika sistem jalur tengah ini kekurangan energi, maka dengan bertambahnya umur kemampuan badan fisik juga akan menurun, tidak perduli berapa besarpun tenaga dalam martial artnya. Pada sistem kesehatan, meridian Tu dipakai untuk mengontrol dan mengalirkan energi chi ke seluruh meridian Yang, dan selanjutnya ke seluruh organ dan kelenjar yang membutuhkannya, selanjutnya keluar ke fasial tissue, dan masuk lagi ke ring orbit untuk cadangan energi jalur tengah. Pemakaian energi chi untuk diubah menjadi energi chin akan mengurangi besarnya supply power di Ring Energi kesehatan. Hal ini terbukti ketika mengalirkan energi dari Ring Energi ke mangkuknya, Ring Energi tersebut langsung kosong. Perlu pernafasan beberapa kali agar sistem pengisian ulang segera terjadi. Mudah-mudahan bermanfaat. Wassalam, Kusnul Hadi [Non-text portions of this message have been removed]