lagi nyari foto kang Iwan sedang mandi junub yah....??? :)

--- In silatindonesia@yahoogroups.com, amal <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Top! Mudah2an praktisi Cingkrik bisa mempergunakan ilmunya di jalan
kebenaran, 
> sesuai dengan tradisi perlawanan th penjajahan yang menjadi karakter
sejarah 
> Cingkrik. 
> 
> Ada fotonya Kang Iwan lagi dimandiin gak ya? 
> 
> On 31/07/07 08:46, Ian Samsudin wrote:
> > Sahabat silat,
> >
> >   meski udah berlalu sekitar seminggu lebih, berikut ini semacam
liputan
> > singkat dari peristiwa syukuran tersebut..sebagai bagian dari
pelestarian
> > pencak silat tradisional. Mohon maaf telat tulisannya, karena
kesibukan
> > tugas kantor ke luar kota....
> >
> >   salam
> >   Ian
> >   ==
> >
> >   Syukuran Cingkrik Goning
> >
> >   Sebagaimana diajarkan dalam ilmu silat betawi aliran Cingkrik
Goning,
> > bahwa ada 4 (empat) tahap dalam belajar ilmu warisan leluhur ini yaitu
> > menguasai 12 jurus cingkrik goning; kedua, belajar sambut, ketiga
> > mempelajari 80 bantingan khas cingkrik goning dan yang terakhir
adalah juar
> > beli atau tehnik sparring.
> >
> >   Sejak dibukanya pelatihan cingkrik goning tahun lalu dengan
pelatihnya
> > yaitu Tubagus Bambang Sudrajat, pewaris ilmu cingkrik goning;
latihan demi
> > latihan secara intensif telah dilakukan oleh para anggota forum
(FP2STI) 
> > maupun mereka yang  peduli akan kelestarian pencak silat
tradisional ini.
> >
> >   Tanpa terasa hampir setahun telah berlalu dan cukup banyak para
murid
> > yang telah belajar 12 jurus cingkrik goning ini; dan dengan semikian,
> > sesuai tradisi maka diadakan syukuran atau tasyakuran.
> >
> >   Syukuran in sebagai tanda syukur dan terima kasih kepada para
Guru yang
> > telah mengajarkan ilmu silat cingkrik goning, syukur dan terima kasih
> > kepada Allah SWT yang telah berkenan melindungi sepanjang latihan
> > sebelumnya dan mohon agar perlindungan, rahmat dan ridho;nya terus
> > dicurahkan bagi latihan-latihan selanjutnya.
> >
> >   Syukuran ini juga menandai berakhirnya tahap pertama latihan di
cingkrik
> > goning dan akan masuk pada tahap selanjutnya yaitu tahap dua untuk
belajar
> > lebih dalam lagi dan lansung pada inti-inti ilmu silat cingkrik
goning.
> >
> >   Pelestarian Tradisi
> >
> >   Dengan misi untuk tetap melestaraikan pencak silat tradisional, maka
> > tradisi yang sekiranya miish baik dan sesuai dengan
kemanusiaan/keimanan
> > seyogyanya tetap dipertahankan. Seperti halnya tradisi syukuran pada
> > cingkrik goning atas telah selesainya para murid belajar 12 jurus
wajib
> > cingkrik goning.
> >
> >   Secara tradisi juga pada  acara syukuran ini para murid
diwajibkan untuk
> > menyediakan  pisau silet, tape singkong, rokok gentong, rokok
gudang garam
> > merah, biskuit tujuh rupa dan kembang tujuh rupa.  Ah kok
aneh-aneh ya?
> > Eiittt sebelum berpikir yang bukan-bukan yang berkaitan dengan mistik,
> > magis atapun musyrik, ada baiknya kita telaah dulu mengapa
barang-barang
> > tersebut hendaknya disediakan.
> >
> >   Pisau silet, sebuah benda tipis yang memiliki ketajaman dan
kemampuan
> > menyayat  dengan baik.  Silet dengan demikian adalah perlambang
bahwa ilmu
> > silat cingkrik goning yang telah dipelajari sebanyak 12 jurus ini
hendaknya
> > manjadi kian tajam setajam silat.  `Ketajaman' ilmu ini terlihat dari
> > kemahiran memainkan 12 jurus maupun segala aplikasinya. Dengan
silet ini,
> > hendaknya para praktisi silat cingkrik goning akan memiliki ilmu yang
> > tajam, setajam silet.
> >
> >   Kembang 7 rupa dimaksudkan agar ilmu yan gkita pelajari membuat
harum
> > nama kita, seharum bunga.  Dengan demikian, mengingatkan untuk
semua murid
> > untuk mengharumkan diri sendiri di lingkungan dan masyarakatnya;
dengan
> > tidak melakukan perbuatan tercela apalagi ria, takabur, fitnah dan
> > sebagainya; namun sebaliknya melakukan banyak perbuatan mulia yang
> > mengharumkan nama kita, seharum bunga dan pada akhirnya juga
mengharumkan
> > nama aliran pencak silat cingkrik goning; jika dimanfaatkan dengan
benar
> > sesuai dengan keinginan dan harapan penciptanya.  Juga ikut
mengharumkan
> > nama aliran silat betawai cingkrik goning dengan cara yang benar
dan patut.
> >
> >   Tape singkong dan rokok gentong dimaksudnya untuk mengenang Kong
Goning,
> > pencipta aliran cingkrik goning, yang sangat suka makan tape
singkong dan
> > mengisap rokok gentong.  Sekaligus juga tanda penghormatan yang 
mendalam
> > dari para murid yang berkesempatan untuk terus melestarikan
warisan pusaka
> > leluhur ini. Dan sebagai wujud terima kasih pda Kong Goning atas
semua ilmu
> > yang pernah diberikan oleh beliau melalui murid-muridnya hingga dapat
> > dipelajari saat ini oleh generasi selanjutnya.
> >
> >   Rokok Gudang Garam merah merupakan rokok kesukaan Kong Usup Utai dan
> > sekaligus perlambang penghargaan, penghormatan, tanda terima kasih
pada
> > beliau atas ilmu cingkrik goning yang terus diwariskan hingga saat
ini.
> >
> >   Dapat dikatakan tape singkong, rokok gentong dan rokok gudang
garam merah
> > adalah wujud bakti dan terima kasih yang mendalam, tulus-ikhlas
dari para
> > murid yang telah mengecap ilmu pusaka leluhur dan memperoleh
banyak hal
> > dari sana, tidak hanya sekedar tehnik beladiri maupun juga
kebijaksanaan
> > dan filosofi kehidupan ..
> >
> >   Demikian makna dan arti semua barang-barang yang disertakan
dalam acara
> > syukuran telah mempelajari 12 jurus cingkrik goning; sesungguhnya
jauh dari
> > unsur-unsur yang klenik, magis maupun bertentangan dengan agama.
> >
> >   Bersyukur dan Berlatih
> >
> >   Dengan diikuti oleh 9 orang `wisudawan' dan para praktisi
lainnya yang
> > berjumlah sekitar 30 orang, acara syukuran dibuka di padepokan
pencak silat
> > TMII, pada hari sabtu (hari biasanya cingkrik goning latihan di
tempat ini
> > juga) tanggal 21 Juli 2007.
> >
> >   Setelah kata pembuka dari Bpk Bambang, selaku pewaris dan pengembang
> > tradisi pencak silat tradisonal  cingkrik goning, yang menjelaskan
makna
> > syukuran dalam cingkrik goning; acara dilanjutkan dengan pembacaan doa
> > panjang oleh `ustad' Nizam yang berkopiah dan dengan khusyuk
membawakan doa
> > yang menyentuh hati dan perasaan.
> >
> >   Usai doa para murud mencuci dirinya denga air kembang yang telah
juga
> > didoakan tadi; dengan maksud agar wangi dan harum bunga itu
meresap dan
> > menyatu dalam hati dan diri para murud dan dapat diamalkan dalam hidup
> > keseharian; semakin mewangi-kan lingkungan sekitar dengan kebaikan dan
> > kebenaran.
> >
> >   Kegiatan sederhana ini ditutup dengan wejangan dari Pak Bambang
selaku
> > pewaris aliran Cingkrik Goning yang mengajak untuk semakin giat
berlatih
> > dengan tidak sombong dan menggunakan ilmu ini untuk tujuan
kebaikan semata.
> > Lalu semua hidangan tadi (kecuali silet tentu sajaJ), disantap
> > beramai-ramai oleh para hadirin dan wisudawanÂ…
> >
> >   Demikian acara pun usai, dilanjutkan photo-photo dan langsung
praktek
> > latihan yaitu latihan isi dari jurus pertama.
> >
> >
> >   Langkah awal, bukan khataman
> >
> >   Syukuran ini sebenarnya bukanlah khataman. Bagaimana bisa dikatakan
> > khatam atau `telah selesai dan menguasai' cingkrik goning,
sedangkan yang
> > dipelajari baru 12 jurus yang dapat dikatakan masih mentah.  Sesudah
> > syukuran ini, baru `isi atau buah' dari jurus itu diberikan,
dilatihkan dan
> > didalami dengan seksama. Apalagi dalam cingkrik goning ada 80
(baca yang
> > keras! :Delapan puluh) tehnik bantingan yang harus dan wajib
dipelajari dan
> > dimatangkan agar dapat disebut telah menguasai silat cingkrik goning  
> > Sehingga sungguh tidak tepatlah jika dikatakan bahwa mereka yang ikut
> > syukuran, yang telah mempelajari 12 jurus cingkrik goning, sudah
khatam,
> > sudah tamat belajar cingkrik goning.
> >
> >   Sesungguhnya perjalanan seni beladiri adalah juga perjuangan
menuntut
> > ilmu yang tiada henti (long life education) dan hanya berakhir
ketika kita
> > dimakamkan.  Mungkin saja kita tidak lagi belajar tehnik,karena
usia dan
> > lain-lain, tapi kita belajar tentang kehidupan melalui beladiri
dan atau
> > seni beladiri mengajarkan kebijaksanaan kehidupan pada kita
> >
> >   Seperti kata seorang teman, dalam beladiri hanya ada tiga cara
agar cepat
> > berhasil dan menguasai ilmunya yaitu : berlatih, berlatih dan
berlatih;
> > apapun bentuk dan caranya; apapun yang dipelajari baik fisik maupun
> > rohaniyah
> >
> >   Maka mari kita : berlatih, berlatih dan berlatih lagi ..
> >
> >
> >   Jakarta 30 juli 2007
> >   Ian S
> >
> >
> >
> > ---------------------------------
> > Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your
story.
> >  Play Sims Stories at Yahoo! Games.
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke