Kelewatan tadi yang ini.....kurasa menarik sekali ini kita muat. Alex kurasa juga menulis pengalamnnya belajar tentang IT. Oh ya, setahuku di Medan orang Karo adalah juga pelopor IT termasuk sekolahan untuk IT.
Bukan begitu Lex? Kurasa Pak Tenang Malem termasuk salah satu pioneer sekolahan ini. Soal tulisan siapkan saja, nanti sebentar lagi kita akan bahas topik utama Sora Sirulo bulan Juni. salam, ita --- In tanahkaro@yahoogroups.com, Alexander Firdaust <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mejuah juah > > Masukan dari bang Carlos memang dapat menjadi inspirasi yang berguna bagi kita semua khususnya anak-anak muda karo yang saat ini sedang bergelut dan belajar tentang dunia IT. > > Pengalaman yang kam paparkan pun juga amat menarik untuk di beritahukan ke khalayak ramai (kalak karo sirulo) bang Ari, dan salah satu caranya, yaitu seperti yang kam utarakan disini, bahwa media lokal adalah salah satu penyebar informasi, agar semua rayat sirulo dapat kiranya mendapatkan info yang berguna ini. > > Janah man abang Juara Ginting, entah pe man Kak Ita Apulina, uga nindu? > > Ari Krisna Mawira Tarigan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Bang Firdaus dan Bang Carlos > > Sekedar saran, apa mungkin ide kam ini ditulis di media lokal (seperti Sora Sirulo misalnya). Ini sangat brilian dan benar adanya tuk menghadapi ledakan pengangguran yg tinggi di Sumut. Sekitar minggu lalu, saya baca berita di Waspada bahwa ratusan lulusan USU bingung begitu di wisuda bakal mau kemana. Saya yakin talenta mereka ada, tapi masalahnya adalah informasi dan keterbatasan wawasan saja. > > Sekedar cerita, Mamak berkunjung ke Jepang dan kami jalan2 keberbagai objek wisata lokal. Mamak kaget karena kok turis2 asing nya bukan org barat lagi, tapi banyak indihe (india) dan cina yg ber gaya2 menenteng kamera panjang2 yg pasti mahal harganya. selidik2 punya selidik mereka adalah pegawai perusahaan IT, semikonduktor dan telekomunikasi yg tersebar di Jepang, Taiwan dan Korea, sedang berlibur saat itu. Rupanya Indihe sudah masuk ke asia Timur. Panas kuping ku begitu tahu bahwa begitu hebatnya mereka menyerbu dunia. Apakah mungkin bermimpi org2 Karo ada di berbagai tempat di dunia untuk bekerja dan mengirim dollar/riyadh/pounds/euro ke kampung? > > AKu pikir org2 karo pun jago2. Montir contohnya. Banyak montir paten di medan. Asal ada sertifikat, plus pengalaman, mereka bisa kerja di pabrikpusat Toyota dunia di Nagoya. Juga perawat misalnya, amerika, belanda dan macam2 negara lainnya siap menampung..Tapi tentu saja, wawasan yg terbuka dan informasi akan peluang2 macam ini, memegang kunci. > > Ari > > 2008/5/8 cpatriawgmail <[EMAIL PROTECTED]>: > --- In tanahkaro@yahoogroups.com, Alexander Firdaust > > <daustcoker@> wrote: > > > > RI-Korsel Siapkan 5000 Tenaga ICT Siap Pakai > > Achmad Rouzni Noor II - detikinet > > > > Cikarang - Kerjasama Indonesia dan Korea Selatan dalam > mengembangkan pusat pelatihan ICT di kota industri Jababeka diharap > dapat menghasilkan lima ribu tenaga kerja yang siap pakai setiap > tahunnya. > > > > Demikian harapan Menteri Komunikasi dan Informatika Mohammad Nuh > seusai meletakan batu pertama (ground breaking) ICT Training Center > bersama Dubes Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sun-jin, di Kota > Jababeka, Cikarang, Bekasi, Rabu (7/5/2008). > > > > > setahu saya sudah cukup lumayan jumlah engineer Indonesia yang > bekerja di Korea Selatan, ada yang kerja buat Samsung dlsb. > > Sebenarnya cara maju melalui IT gak sulit dan tidak perlu butuh > waktu lama. Ada berbagai macam cara. Misalnya untuk orang di bidang > networking, ada tidak kursus cisco router di Medan ? kalau ada ambil > saja, setahu saya tidak terlalu mahal. Setelah itu kerja saja di > Jakarta atau kota lain paling tidak dua tahun. Setelah punya > pengalaman cukup, merantau saja cari pekerjaan di Singapura, > Malaysia atau Eropa sekalipun. Orang mungkin gak percaya betapa > gampangnya bekerja dan dapatkan Dollar (untuk membangun keluarga dan > kampung) :) tapi hal itu sudah banyak sekali yang melakukanya. > > Sekarang ini abad 21, ilmu yang dipelajari sama saja entah dia > itu orang Amerika, Israel , Inggris , Cina atau orang Karo. Bukunya > sama. Ilmunya sama. Yang membedakan hanya semangat dan mindset saja. > Kalau mindsetnya sudah pas, tinggal soal strategi. > > ( kalau abad 19-20 memang beda , karena yang punya akses dengan ilmu > cuman Barat saja, sekarang sudah tidak lagi ). > > Strateginya sudah saya utarakan diatas. > > Bujur, > > Carlos > > > > > > > > > > > > > > > Best Regarts > > www.dausmedia.cjb.net > > > --------------------------------- > Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. >