Respek dan penghargaan sesama manusia. 
 
Di Eropah sering saya terbentur dengan sesuatu yang sangat mendalam menggugah 
tingkat kesedaran saya sebagai orang Indonesia yang sudah lama tinggal di 
Eropah. Saya membedakan diri saya (dalam tingkat pemikiran-kesedaran) dengan 
orang orang negeri AAA lainnya yang baru datang ke Eropah, terutama ke Swedia. 
Banyak yang baru datang ke Swedia seenaknya saja buang sampah atau abu rokok 
atau puntung rokok ke luar lewat jendela. Kalau ditanya mengapa gitu, kan nanti 
ada yang nyapu katanya. Dan ini masih berjalan sampai sekarang karena terus 
menerus ada saja yang baru datang, dan sering juga saya jadi sasaran, kepala 
saya kena kulit kacang atau puntung rokok terkadang bahkan tumpahan air, ketika 
sedang jalan dibawah jendela mereka. Tetapi 20 tahun kemudian, orang-orang ini 
tidak lagi bikin begitu, sampah dibuang ketempatnya. 
Di Indonesia ketika saya berjalan-jalan di Bandung dengan seorang ponakan, kita 
sambil makan kacang goreng. Kulit kacang saya pegang terus sampai penuh 
ditangan, saya menunggu sambil jalan, nanti ketemu tempat pembuangan sampah 
seperti kebiasaan di Eropah. Ponakan saya rupanya memperhatikan dan kemudian 
tidak tahan dan bertanya, mengapa kok kulit kacang dibawa terus. Buang saja 
dijalan, katanya. Akhirnya memang terpaksa juga saya buang begitu saja dengan 
perasaan yang bermacam-macam karena sudah jauh berjalan tetapi masih belum ada 
juga tempat pembuangan sampah dan tangan juga sudah semakin penuh kulit kacang. 
Perubahan pikiran memang mungkin dibawah syarat tertentu, atau keadaan nyatalah 
yang mengubah pikiran, disamping pengaruh pikiran atau ide juga bisa mengubah 
atau mengembangkan keadaan nyata, menciptakan sesuatu yang baru. 
Sampai sekarang juga masih sangat terlihat dikalangan kita bagaimana sikap kita 
atas respek dan penghargaan sesama manusia, misalnya dalam menghargai waktu, 
janji, pendapat, barang kecil atau uang jumlah kecil yang sering terabaikan dan 
yang bagi orang Eropah sangat ganjil dan tidak seharusnya diperbuat, atas dasar 
respek dan saling menghargai tadi. Apakah ini beda kultur/budaya? Atau tingkat 
kesedaran?
Keinginan saya untuk menuliskan essai kecil ini dapat dorongan dari tulisan 
JJ.Kusni yang dipostingkan JG ke milis kita, saya melihat dari masalah kecil 
sampai ke masalah besar. "Dendam kelas" saya jadi menyala, dendam mana "aku 
pahami sebagai mimpi akan keadilan dalam hidup, keinginan untuk hidup manusiawi 
, tidak melupakan arti penindasan. . . . adalah cara untuk meningkatkan 
pertarungan melawan ketidakadilan demi kehidupan manusiawi. Bukan dendam 
pribadi tapi gugatan pada suatu sistem anti kemanusiaan. " (JJ. Kusni). 
Respek dan penghargaan sesama manusia yang dianut rezim militer Orba dalam 
membantai 3 juta manusia atau rezim Kmer merah Kamboja membantai 1 juta lebih 
rakyat Kamboja untuk menegakkan respek dan penghargaan atas dirinya, bukanlah 
sesuatu yang terpuji dan yang mau kita tegakkan sekarang dan dimasa depan. 
Perjuangan yang besar ini tidak ada penyimpangannya jika kita mulai pula dengan 
persoalan kecil-kecil seperti saya sebutkan diatas, sifatnya pasti akan 
memperingan yang besar. Tulisan-tulisan JJ.Kusni umumnya bissa dikatakan sangat 
representatif bagi perjuangan etnis-etnis minoritas dunia, dan terutama 
etnis-etnis minoritas Indonesia. JJ.Kusni seorang Dayak dan yang sangat gigih 
membela keadilan bagi Dayak. Perang etnis di Kalbar/Kalteng adalah perjuangan 
etnis minoritas menentang kesewenang-wenangan rezim Orba atas hak ulayat orang 
Dayak di Kalimantan. Dia juga mengikuti dengan seksama dan dari dekat Revolusi 
Besar Kebudayaan Proletariat (RBKP) di China
 yang dilancarkan oleh Lin Piao sebagai penguasa militer China dan yang 
kemudian jadi wk ketua PKT (ketuanya Mao Tje Tung), tetapi Lin Piao menemui 
kekalahan total menjelang dan pada permulaan th 70-an dan terbunuh th 72. 
Kesimpulan JJ.Kusni dalam melihat RBKP China sangat membantu kita untuk melihat 
bagaimana monopoli atas dialektika materialis oleh orang-orang komunis telah 
menjerumuskan mereka sendiri, sudah tentu seperti kata JJ.Kusni karena mereka 
tidak mau melihat kenyataan. Dialektika harus melihat kenyataan dan berdasarkan 
kenyataan. 
MUG
--



      __________________________________________________________
Ta semester! - sök efter resor hos Yahoo! Shopping.
Jämför pris på flygbiljetter och hotellrum här:
http://shopping.yahoo.se/c-169901-resor-biljetter.html?partnerId=96914052

Kirim email ke