Di Indonesia sudah paling lengkap, Ada Kementerian Koperasi & UKM (dahulu 
Departemen Koperasi, yang network /kantornya sampai ke Dati II. Koperasi juga 
buanyak sekali dari INKOPAL,INKOPU, INKOPAD, KUD, KPS (Koperasin Peternak Sapi 
Perah), Kop. Produsen  Tahu Tempe  pokonya komplitlah... Dari segi institusinya 
ada di Jatinagor (Khusus mendalami perkoperasian). Jangan-jangan bukan masalah 
kita tidak mengerti apa itu Koperasi tapi memang mulai dari jajaran paling atas 
sampai masyarakat bawah...gak serius atau saling tidak "cooperative"... atau  
barangkali perkembangan koperasi sangat tergantung pada tingkat pendidikan 
masyarakatnya. Kalau ya... gak heranlah kita koperasi di negara maju bisa 
berkembang pesat. 
Di Karo yang lagi ngetrent CU (dan kelihatan perkembangannya menjanjikan) yang 
dikembangkan oleh gereja-2, bukan pemerintah.
Just my opinion. PS

--- On Wed, 8/6/08, Advent Tambun <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Advent Tambun <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [tanahkaro] Re: kembangkan tengkulak
To: tanahkaro@yahoogroups.com
Date: Wednesday, August 6, 2008, 9:26 PM










    
            Di tanah karo sebetulnya sudah pernah ada kooperasi: ARON. 
Tapi sistem ini sepertinya sudah tidak ada. 

mjj, 
adv

----- Original Message ----
From: Edi Tarigan (aka Mosokul) <[EMAIL PROTECTED] com>
To: [EMAIL PROTECTED] ps.com
Sent: Wednesday, August 6, 2008 8:44:55 AM
Subject: [tanahkaro] Re: kembangkan tengkulak










    
            Mejuah-juah man banta kerina, 



Bagaimana merundingkannya lebih jauh lagi? Yang pasti bukan berunding 

sendiri... :) 



Perlu banyak yang terlibat. 



Prinsip koperasi jangan disamakan dengan simpan pinjam, kredit, jula-

jula atau arisan. Wah, kalau masih seperti itu perspektif kita thd 

Koperasi yah barangkali karena itu juga dari dulu koperasi tidak 

terlalu berhasil di Indonesia... :) 



Apa sudah paham ndak ya bagaimana prinsip KOPERASI YANG BENAR? 



Sebenarnya apa yang sudah dijelaskan oleh Carlos sudah sedikit banyak 

memberikan gambaran apa itu Koperasi yang sebenarnya.. . 



Oh ya, sebagai selingan... coba dibaca-baca informasi berikut tentang 

bagaimana para petani di Thailand membentuk organisasi koperasinya. .. 

Hasil kinerja koperasi ini tentu saja sudah bisa kita lihat dan 

rasakan sendiri kan? Coba lihat produk agrikultur Thailand yg masuk 

ke Indonesia... itu salah satu bukti hasil kinerja koperasi petani 

dari Thailand. 



http://210.246. 196.13/ewt/ en/organiz. html



Best Regards, 

 

Edi Natanael Tarigan_____ _________ _________ _________ __

SAP Project Manager

Project Odyssey - Friesland Foods Hellas 

Office: +302105589300 (Greece) 

Mobile: +306948111369 (Greece), +628121004532 (Indonesia)

 

 



--- In [EMAIL PROTECTED] ps.com, Kaipe_labo_mis iting 

<kaipe_labo_ [EMAIL PROTECTED]> wrote:

>

> Turang Edi Tarigan said : 

> 

> Sibarem lebe, sekedar berpendapat. Tapi kalau ada yang mau 

> menuangkannya ke dalam pelaksanaan, boleh juga kita turun runding 

> lebih jauh lagi. 

> 

> 

> Saya pribadipun SANGAT percaya kok bahwa KOPERASI itu punya konsep 

yang bagus 

> jika dalam pelaksanaannya  sesuai dengan apa yang sudah 

dirancangkan. 

> 

> Kenapa paragrap itu yg aku quoted? :) 

> Pengen tau juga siy ... SEANDAINYA kita mencoba menuangkannya ke 

dalam 

> pelaksanannya, bagaimanakah kita merundingkannya lebih jauh lagi? 

> MUNGKIN *ngayal tingkat tinggi masiy boley yaaa* bisa dibuat proyek 

percontohan

> di Taneh Karo sana :) ...hmm ... ada yang tertarik kah? 

> 

> itum lebe yah .... 

> 

> BURGIT

> 

> 

> ----- Original Message ----

> From: Edi Tarigan (aka Mosokul) <[EMAIL PROTECTED] .>

> To: [EMAIL PROTECTED] ps.com

> Sent: Tuesday, August 5, 2008 7:35:38 AM

> Subject: [tanahkaro] Re: kembangkan tengkulak

> 

> 

> Mejuah-juah man banta kerina, 

> 

> Koperasi itu bagus dan sangat handal utk bisa dijadikan tools untuk 

> memajukan masyarakat. Memang pelaksanaannya di Indonesia sejak dulu 

> tidak seindah konsepnya. Kurasa itu karena memang karena manusia 

> pelaksana-nya. Seperti biasanya berbagai hal yg "dicoba" di 

> implementasikan di Indonesia, sering sekali tidak berhasil bukan 

> karena hal apa2 tapi karena pelaksana/manusia nya. 

> 

> Resiko terbesar dalam sebuah rencana utk melaksanakan sesuatu 

> adalah "manusia" nya. Justru "manusia" nya yang paling perlu 

> ditangani. 

> 

> Kembali ke koperasi, seperti yg sudah pernah disebutkan dalam 

email2 

> saya terdahulu, dalam beberapa industri, perusahaan yg terbesar 

> sebenarnya adalah koperasi. Contohnya: Fonterra di New Zealand, 

> perusahaan ini adalah koperasi yg besar yg kepemilikannya dipegang 




      


        
        




      
      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Reply via email to