ini kasus saya:
1. gimana cara mengetahui mapping antara device ethernet ke interface fisk?
contoh: eth0 itu sebenernya yang mana sih? realtek, myson, intel ato apa?
2. jika sudah tahu, lokasi card ethernet tersebut berapa di slot PCI berapa?
slot0, slot1, slo2, ato berapa?

kasus 1 udah solved.
kasus 2 cara solve nya kurang berkenan untuk saya karena diusulkan
untuk matiin mesin.
dengan cara "ethtool -p"
sederhana toh?

kalo emang linux ngak bisa nampilin ya udah...
bilang dong dengan gentle: "LINUX BELOM BISA".

ngak usah ngerembet kemana-mana:
dokumentasi, DS, dll

ntar kalo saya cerita OS lain bisa solve problem saya, ntar dibilang
promosiiii, flame war, capek gw.


On 6/2/09, Arya Sabda <klun...@gmail.com> wrote:
> 2009/6/2 achmad mardiansyah <a.mardians...@gmail.com>:
>> kalo menurut saya sih ini adalah impact dari desain awal.
>
> baik, pertanyaan saya, siapa yang mendesain sistemnya?
>
> kalau ini impact dari desain awal, apa impactnya? adakah trouble pada
> sistem?
> argumen anda tidak memiliki dasar yang jelas.
>
> kedua, siapa maintainer sebelumnya? adakah dokumentasi kerjanya?
>
> kalau ada, anda harus baca.
> kalau tidak, sebelum serah terima, anda harus minta.
> kalau anda sudah minta dan tidak diberikan, ini plus 1 point untuk
> argumen ke pihak manajemen bahwa kerja anda terhambat karena tidak
> adanya dokumentasi sistem.
> tetapi kalau anda tidak minta, ya itu salah anda sendiri.
>
> ketiga, anda kerja remote, lalu di remote site ada orang nggak?
> saya yakin minimal di remote site pasti ada orang. saran saya,
> berkoordinasilah dengan orang di remote site untuk menyelesaikan
> masalah ini.
>
>> kenapa pake linux?
>
> tanya yang install, memangnya kami di milist ini cenayang?
>
>> udah jelas linux ngak bisa solve ini problem, kenapa dipake?
>
> dude, wake up, you that can;t solve this problem, not linux.

ini problem linux. kalo sampean tau cara solve nya, monggo silahkan
share disini.

>
>>
>> saya tidak melihat kasus ini sebagai problem DS (Disaster Recovery).
>> karena seperti yang saya katakan di atas, ini system emang bukan DS.
>
> ini cuma masalah less documented system.
>
>> kalo emang bener pake DS, semuanya mesti redundant.
>> IPMP, RAID, cluster, dual switch.
>>
>> yah, paling cuman buat report aja, bahwa untuk kasus ini, linux tidak
>> memadai.
>> solusinya:
>> - buat tools
>> - pindah OS
>
> siapa bilang?
> memangnya anda sudah mengecek IRQ masing2 lan card lalu mencocokkan
> dengan informasi dari hardware server anda? apa sudah mecocokkan
> dengan lembar dokumentasi layout board server? lalu berdasarkan
> informasi IRQ tadi dan layout motherboard server, anda bisa menebak
> IRQ sekian itu milik port PCI anu yang dipasangi lan card X. dan port
> anu itu terletak nomor sekian dari kiri atau kanan. kemudian baca lagi
> docs lan card nya yg multi port, bagaimana juga penomoran IRQ nya.
>
> do you ever think of that?

saya udah punya layout motherboard.
mas bisa tunjukan command di linux untuk solve problem no.2?
tanpa harus mematikan sistem?

> dude, been there done that!
>
>>
>>> Menguji rencana disaster recovery / business continuity *bukan masalah
>>> sepele*
>>> Ya kalau organisasi anda pasrah dengan kondisi ini
>>> silahkan menikmati dampak Murphy's Law nanti :p
>>>
>>> --
>>> andika
>>>
>>
>> --

-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis

Kirim email ke