Dear all, Menurut saya, artikel tersebut sangatlah bagus dan sangat perlu untuk dipelajari. Karena memang preposisi pertama bahwa di Linux terdapat Virus sangatlah benar(sebagaimana yang bapak-bapak terdahulu sudah mereply email ini). Dan juga, preposisi kedua bahwa seluruh virus dari sistem operasi lain bisa menumpuk di Linux juga benar sehingga gejala virus yang menjadi ancaman tidaklah langsung ke Linux itu, melainkan ke sistem operasi lain yang mengakses Linux tersebut.
Tetapi juga, sangat disayangkan bahwa dokumen yang bermanfaat tersebut terdapat beberapa kesalahan yang bagi kita, para pecinta Free Software/Open Source sangatlah menjengkelkan: 1. kesalahan penggunaan istilah Hacker untuk merefer ke istilah Cracker, 2. kesalahan alur penulisan artikel, yaitu sebagaimana yang disebutkan oleh bapak Gdeystar, bahwa yang dibahas di artikel ini mengacu ke sistem operasi Linux sebagai server dan workstation(lihat paragraf 11), tetapi untuk tips kedua mengacu kepada sistem operasi non-linux yang menggunakan service yang ditawarkan oleh server Linux tersebut. 3. penggunaan istilah Linux untuk mengacu ke GNU/Linux. tetapi kesalahan istilah seperti ini hanya membuat risih para pecinta Free Software. Dan bagi para pecinta Open Source atau juga yang menggunakan Linux murni karena alasan teknikal sangatlah tidak masalah. Saya disini menggunakan istilah Linux daripada GNU/Linux dikarenakan saya menggunakannya lebih karena alasan teknikal dan istilah Linux lebih dipakai secara meluas daripada GNU/Linux. Tentu saja saya salah, tapi yah, apa boleh buat... Sorry Richard... Dengan hormat, Eko Hermiyanto -- FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis