On Sat, 15 Jan 2005 00:41:37 -0800 (PST), James Aartsen
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Apakah karena tidak ada sarana internet yang memadai (asumsi: jurnal2/media 
> itu dibaca melalui
> internet)? Sehingga males, karena lambat.

Tidak. At least, tidak di rumah/kantor saya.
So, access internet tidak ada masalah.


> Ataukah karena mahal (asumsi: jurnal2/media itu tidak gratis)? Dengan tingkat 
> pendapatan yg
> relatif sangat berbeda, membeli buku2 [ MISALNYA] akan cukup terasa mahal. 

Ini iya. Meskipun kadang-kadang di sini bisa dapat juga buku
bajakan :) Untuk buku-buku teks yang populer, tentunya.
Jadi ... ini iya, tapi bukan masalah besar.

Memang kalau jurnal di perpustakaan ... kualitas buruk.
Tapi toh ada Internet. Jadi jangan khawatir.


> Ataukah karena gaya hidup setelah tinggal di indonesia
> membuat kita berubah banyak 

Ya, ini dia.
Di sini ini banyak hal yang "non-sense" yang harus kita hadapi.
Salah sendiri menjadi orang yang sedikit berpendidikan.
Tentunya masyarakat berharap banyak dari kita.
Misalnya:
- ada urusan tetangga/RT/RW/...
- ada urusan keluarga ...
- ada urusan tetekbengek kantor

Suasana kerja/belajar pun kurang mendukung.
Bagaimana mau nikmat belajar kalau lingkungannya tidak
mendukung? Misalnya, banyak yang ngajakin kongkow-kongkow.
Selain di ITB, saya lihat suasana kampus kurang mendukung.
Tidak seperti di LN, begitu kita masuk kampus ... lain suasananya.
Kalau kita hanya sekedar kongkow2, malah justru aneh. he he he.


> "Ketakutan" saya yang pertama kali ... bahwa "bacaan" saya 
> akan semakin berkurang. 

Jangan khawatir. Things-to-read saya semakin hari semakin
menumpuk. Saya yakin bahan bacaan anda di Indonesia juga tidak
berkurang.


PS: ada yang punya akses digital library IEEE?
Saya gak langganan dan ada mahasiswa saya yang membutuhkan
beberapa paper. Nanti judulnya diberikan, bagi yang bisa
membantu akses.

-- budi

Kirim email ke