On 1/1/06, Zaki Akhmad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Apa sih Indonesia itu? Sekumpulan pulau yang terbentang dari Sabang
sampai Merauke. Mengapa harus bernama Indonesia? Mengapa wilayahnya
harus dari Sabang sampai Merauke? Apakah karena dahulu dalam pelajaran
sejarah, Indonesia juga lahir dari akibat pengaruh kerajaan Majapahit?
Terus....terus.... lanjut sampai mengapa semuanya harus berbahasa
Indonesia?
wah, kalau menurut saya sih, mestinyanya wilayah negara itu idealnya seluas-luasnya.. jadi kalau ke mana-mana tidak perlu ada imigrasi dan bayar-bayar fiskal.. plus SDA yang lebih beragam bisa digunakan untuk kesejahteraan orang-orang yang lebih banyak (sangat tidak setuju dengan sekelompok orang yang mengklaim hak ekslusif hanya karena kebetulan hidup di propinsi yang kaya tambang..  kalau mau begitu kenapa mesti dibatasi utk propinsi, kenapa tidak ditanya ke orang yang hidup TEPAT di atas lokasi itu apakah dia mau bagi-bagi ke orang lain yang ribut-ribut itu ,yang kemungkinan besar hidup di kota, jauh dari tambang).

sayang sekali dulu ada pendapat di PPKI  untuk menyertakan Malaysia dalam proklamasi Indonesia tidak disetujui.. padahal  orang (dari wilayah malaysia) banyak juga yang ikut perang kemerdekaan melawan belanda di Indon. Mestinya di coba dulu, kalau gagal (orang malaysianya nggak mau) kan bisa fall back ke wilayah Hindia Belanda...... hehehe OOT.

Nah, untuk bisa meng-Indonesia-kan semuanya, berarti Indonesia harus
unggul di segala bidang: sains, teknologi, filsafat, agama, budaya,
seni, politik, ekonomi, dll. Mungkinkah? Saya tidak berani menjawab.
Dari pelajaran sejarah yang saya pahami, keunggulan peradaban itu
digilir. Akankah pergiliran itu menuju Indonesia? Saya tidak berani
menjawab lagi.
wah, kalau yang saya maksud tadi terbalik,
dengan mengindonesiakan iptek, diharapkan Indonesia akan lebih mudah untuk unggul
 (minimal karena berkurangnya language barrier).

kalau dunia IT bisa di bahasa-Indonesiakan, minimal akan tercipta pasar baru untuk developer lokal.. Indonesian OS, Indonesian Wordprocessor etc. yang relatif lebih bebas dari rongrongan produk luar . Kalau sekarang hampir tidak ada insentif untuk orang Indonesia membuat word processor (berbahasa Indonesia), siapa yang mau pakai? sudah ada produk MS, dan para user sudah dikondisikan untuk tidak mengharapkan aplikasi berbahasa Indonesia.

berkaitan dengan itu juga saya sangat setuju kalau polisi semakin aktif  mengejar para pemasok DAN pemakai software bajakan.... bukan untuk memperkaya microsoft.... tetapi untuk menciptakan demand terhadap produk sejenis dari dalam negri (yang mestinya bisa jauh lebih murah)

teman saya pernah komplain, "kenapa jarum pentul aja mesti impor dari cina???"

arif, mahasiswa.

Kirim email ke