On 1/12/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > mestinya, kalau memang biaya pendidikan itu mahal, maka masing-masing
> > perguruan tinggi secara sukarela mengundang para auditor dari luar untuk
> > datang memeriksa. ini merupakan hil yang mustahal. padahal hasil audit
> > dari pihak ketiga ini merupakan salah satu faktor yang menentukan
> > tingkat akuntabilitasnya.
> >
> > Salam,
>
> I see.Ide yang cukup cemerlang.
>
> Cuman saya belum mengerti kenapa mengundang auditor dari luar =
> mustahal.

Alasannya sangat sederhana, karena tanpa auditorpun sudah bisa
disimpulkan betapa kekurangan dananya PTN :)
Ini seperti menghusulkan agar didatangkan auditor untuk ngecek
apa pak Amat, tukang becak, harus membayar pajak penghasilan
karena dia tidak punya NPWP. Jadi harus diaudit dulu.
hi hi hi.
Orang-orang tetap ngotot bahwa pak Amat harus diaudit,
sebab semua orang harus punya NPWP. bhwa ha ha ha ha ha.

Kalau nanti memang ketahuan PTN/S tidak punya duit (aka kere),
apa yang akan Anda lakukan?
Sekedar puas dengan hasil audit?

Di Indonesia ini memang banyak yang ajaib.
Saya lihat sendiri banyak lab yang gak punya pemasukan akan tetapi
menghasilkan output penelitian. Bagaimana bisa ya?
Ternyata penelitian tersebut didanai oleh sang dosennya sendiri.
Kalau diaudit ini bisa jadi temuan, sebab seharusnya tidak ada
hasil penelitian.

-- budi

Reply via email to