On 7/7/06, adi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Siapa yang sanggup?

Itulah dia pak Adi.
Sama ketika saya memulai membereskan urusan domain di
Indonesia juga kayak gini. Tapi kalau sudah komitmen, apa
boleh buat. Namanya juga layanan. Jadi *harus sanggup*.

...
> kenapa
> milis internal groups.or.id (groups@worldless.net)
> ada tidak dihosting di groups.or.id, karena memang
> pertama-tama untuk memudahkan diskusi saja (mesin
> groups.or.id belum up). setelah up, harus pindah
> ke groups.or.id juga? Tapi seingat saya dulu Kang
> Harry minta tetap di worldless saja, just in case
> ada masalah tetap bisa gampang berdiskusi. ok,
> menurut saya sih no problemo.

Bagi saya ini *sangat* masalah.
Saya orang yang percaya dengan eat your own dog food.
Jika pengelola groups.or.id saja tidak percaya dengan karyanya
(tidak menggunakan milis groups.or.id), mengapa yang lain
harus percaya (menggunakan milis groups.or.id)?
Orang2 google menggunakan gmail untuk kerjanya.
Ok lah, ini mungkin temporer.
Tapi menurut saya *harus* pindah. Ini masalah kepercayaan.

(Saya sering ketawa melihat orang yang mempromosikan
Linux tapi presentasinya pakai MS Power Point di OS
MS Windows XP. hi hi hi.)

Eksperimen boleh. Usaha boleh.
Tapi mbok yao jangan pakai gembar-gembor ... demi Indonesia
atau apa yang seolah-olah mengatakan bahwa yang pakai yahoo.com
atau gmail.com itu tidak nasionalis gitu. Ini membuat orang
pasang kuda-kuda ... :D

Nah ... baru saja saya membuat milis di groups.or.id...
Iseng saya buat milis [EMAIL PROTECTED]
Hasilnya: BINGUNG!!!!

Gak tahu bagaimana cara mengelola milis itu.
Gak ada dokumentasinya.

Di web group.or.id juga tidak ada daftar to-do list yang bisa dijadikan
bahan untuk kerja keroyokan.

Jadi om Adi, kadang orang yang kritik itu juga udah nyobain lho.
he he he.

-- budi

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Reply via email to