Nu boga make mobil ngabales oge keur nu make motor......(ti milis tatangga
oge....)
hehehehe...


jawaban tentang balada roda dua Jadi surat ini ditujukan untuk  pengendara
roda dua ... dari siapa ya????

BALADA PENGEMUDI RODA EMPAT


Bapak2, ibu2 ,mas2,mabk2, oom2, tante2yth, Sebelumnya saya mohon maaf bila
tulisan berikut
kurang berkenan. Kami hanyalah ingin meminta maaf Bapak2, ibu2 ,mas2,mabk2,
oom2, tante2 pengguna roda dua mengenai perilaku kami di jalan raya.
Sungguh, kami tidak memiliki maksud untuk 'menghalangi' kenyamanan anda.
Bila kami terlihat suka menutup lajur kiri, itu hanyalah karena
kami merasa kesal. Ini tentunya bagian kiri kendaraan kami baret.
Tentunya rasa kesal  ini tdk
anda rasakan, karena dinginnya hembusan angin sewaktu anda kebut di jalan
raya. Jadi kami beri sebelah kanan selaku jalur cepat untuk anda lewati
heheheehe



Bila anda melihat kami tak mau mengerem bila ada motor yang masuk jalur kami
secara mendadak ,,itupun bukan karena kami sok jago. Tapi kami mengikuti
hukum fisika dimana massa kendaran kami lebih berat sehingga bila kami rem
mendadak daya dorong balik terhadap massa kendaraan akan lebih berbahaya
untuk kami dan yang dibelakang atau sekitar kami. Rasanya kami pasti kalah
bila berdebat Dengan anda yang berprinsip kendaraan kecil pasti benar,
karena SIM anda bisa jadi hasil nembak (maaf ya). Belum lagi kami harus
dimintai duit bila berurusan Dengan polisi. Tentunya anda tahu bila
berurusan Dengan polisi kan?? Dan juga memberi duit pada anda yang harus
diamputasi tangan serta kaki karena ada dibawah mobil kami.
Sebab bila berurusan Dengan polisi, uangnya besar pak-buu, mas, tmbak, oom,
tante.. Minimal bisa separo harga mobil , hikss (dari mana duitnya)..

Belum lagi kami takut di PHK bila kami harus dipenjarakan karena  tetap
keukeuh tidak mau dibilang salah. Tentunya anda tidak memikirkan hal ini
kan.



Kami sadar kok, kami jg suka keterlaluan. Tapi kami juga gak pernah
memprotes roda dua . Kami cukup tau diri kok, dengan pajak atau parkir yg
terlalu mahal untuk kami , masih saja kami tidak mendapat perlakuan sesuai
pajak / tarif parkir yang kami bayar.  Sehingga kami, sehingga kami harus
rela mengalah bila berbicara tentang jalanan atau parkir.

Kami cukup puas dengan memutari dahulu area parkir sehingga waktu mencari
parkir lebih banyak daripada parkirnya. Tentu
berbeda dengan areal parkir bapak-ibu-mas-mbak-oom-tante. Yang bisa
geletakin dimana aja.

Hmmm, kami juga gak pernah protes kok, terhadap roda dua yang telah oleh
pemerintah di-anak emaskan.  Boleh lewat menerobos lampu merah, dan kalau
menabrak masih saja dibenarkan oleh polisi (Padahal Undang2nya ada loh,
belum tentu motor selalu benar) Sehingga kami juga harus putar otak
berakrobat dijalan raya menghindari desingan kiri-kanan motor , hanya demi
bapak-ibu,mas,mbak,oom-tante bisa cepat sampai
tamasya ke ancol ataupun taman safari.

Ngomong2 tentang tamasya. Memang sih, mungkin anda sering melihat mobil kami
diisi lebih dari seharusnya sewaktu pergi ke dufan. Tapi kami
gak yakin, apakah anda melihat kami, mengeluarkan dana lebih untuk mengajak
saudara  kami yang kekurangan supaya kami juga bisa berbagi kebahagiaan
Dengan mereka, Karena mereka belum pernah kesana.


Kami juga gak keki kok, dengan senyum kecil   bapak-ibu-mas-mbak-oom-tante ,
bila melihat kami
panik saat hujan turun. Dimana kami harus buru-buru memperhatikan area
depan, kiri-kanan dan belakang kami dari para motor yang mengerem mendadak
dan memotong jalur kami sewaktu jalan licin, Terkadang kami
membayangkan, bila kami ada di posisi anda. Mau gerimis kek, mau hujan
gede kek, bodo' amat, cukup banting setang terus bisa berenti ditengah
(tengah ya! Bukan pinggir jalan) jalan yang dinaungi oleh jembatan sementara
kami harus mengalah oleh anda.


Kami juga gak protes kok, bila mungkin bapak-ibu-mas-mbak-tante  yang
terbiasa
menginstruksikan lembur kepada kami. kami cukup mengerti bila anda tidak
pernah membayangkan, betapa rawannya pulang kerja di malam hari dengan
mobil . Kami cuma berharap, bahwa petuah orang tua, yang mengatakan, kalo
begal banyak beraksi dimalam hari adalah isapan jempol semata.  Hii..


Kami juga gak protes kok, bila setang anda menghancurkan spion mahal kami
atau membikin baret cat kami yang belum tentu kami bisa menggantinya dalam
waktu dekat karena pasti dipecahin atau dibaretin lagi oleh motor –motor
anda. Mungkin karena kami naik mobil disangka ATM berjalan yee. Hi hi hi


Mohon maaf juga bila, kami harus terlihat melotot di depan anda. Hmm
sungguh, itu gak sengaja kok, . Sebab selama mengendarai mobil , mata kami
harus awas agar tidak melanggar LALIN ditengah sesaknya pengendara motor..
Naaah begitu ditabrak  secara refleks
mata kami terbuka lebar, seperti melotot, he he he
Maaf ya pak-bu-mas-mbak-oom-tante. Peace !!!

Memang siiih, kami sering bikin masalah di jalan raya, tapi setidaknya,
kaum kami belum pernah punya kesempatan bikin masalah buat negara ini. Dan
gak bikin orang lain menderita.
(Jadi gak enak nerusinnya)

Memang siiih, rata rata dari kami berpendidikan. Walau beberapa
rekan kami masih setia berprofesi sebagai sopir (taxi, mikrolet) Yang harus
ngedumel karena mobil majikan dirusak motor.


Memang siih, rata-rata dari kami memiliki tata krama mengemudi . Karena kami
cukup terhormat untuk menebus SIM dengan benar, walau harus ngulang
berkali-kali. Duit lagi- Duit lagi .. Hikss.

Tapi setidaknya, kami cukup tau diri kok, untuk tetap menganggukan kepala
kepada bapak-ibu- mas-mbak-oom-tante duluan plus senyum manis, bila kami
bertemu anda di lampu merah.. Ataupun menjauh dari
bapak-ibu-mas-mbak-oom-tante yang sedang konvoi dijalan raya karena kami
takut duit kami harus keluar membenarkan kendaraan kami yang dibaret motor
butut anda yang  memotong dari kiri.

.

Namun kami cukup terhibur kok, bila kami dapat melihat anda semua sopan
dijalan   saat kita bersanding manis di lampu merah. Hilang rasa kesal dan
gondok bila melihat anda tertib di jalan. Hehehehe (mungkin gak ya??)

Pernah ga  anda melihat kami juga terkadang terenyuh sewaktu anda kena razia
polisi walau cuma 10-20 detik. Jadi terharu...


Namun kami cukup terhibur kok, dengan sigapnya rombongan pak presiden bikin
kecelakaan dijalan tol dan supir bis yang malang harus jadi tumbal
disalahkan pak polisi dan jubir presiden.  What an ironic...

Namun, kami cukup terhibur juga kok, dengan iklan di TV. Dimana banyak
artis nan ganteng dan cantik, artis senior maupun junior, politikus,
budayawan, berebut mengiklankan mobil  untuk kami. Walau kami tau persis,
gak mungkin mereka pergi shooting atau menghadiri gala dinner dengan mobil
yang diiklankan . Sebab kami tau persis, motor mereka ber CC be

sar dan dikawal oleh polisi dan mobil mereka ga mungkin yang bisa dimuati
A'A, Teteh, Oom, Tante , Adik . Pasti harganya diatas mobil kere kami ini.


Yaahhh, kami gak bermaksud membela diri siih. Kami cuma mau sharing aja
kok, kepada anda pengendara motor  roda dua bahwa tindakan anda membahayakan
kami juga. Sebab bila anda celaka, kami juga yang harus menanggungnya walau
belum tentu kami yang bersalah. Kami juga punya keluarga yang harus kami
tanggung. Kami juga bisa hilang pekerjaan. Tapi rasa tidak adil anda
terhadap kami , sudah kami bayar kok dengan kondisi di atas.
Tuhan Maha Adil kan?

Reply via email to