Gentos topik, Bilih para warga bage ngirim maca,
mangga nyanggaekun dihandap ieu. ws Assalamualaikum wr, wb. Saya baca Koran neh, ada yang menarik, Babak ulang tentang Achmadiyah yang sudah belasan tahun memang tak selesai, kali ini muncul lagi, kali ini seperti biasa juga beberapa organiasi islam meminta Pemerintah RI melarang Achmadiyah, dalam pengertian organisasi Achmadiyah dibubarkan dan ajarannya dilarang. Saya, sekarang ini meng claim beragama ISLAM (tak ada awalan, ahiran atau sisipan, satu kata saja yaitu agama ISLAM). ISLAM dinukilkan kepada agama yang secara de facto menjadi "HAK PATEN" untuk orang yang mengakui. ”Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad Rasulullah” dengan kitab sucinya Al Qur'an mushaf Ut'sman, tentu dengan segala bentuk ibadah ritual didalamnya yang dibolehkan oleh Rasulullah….dst. ”Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad Rasulullah” adalah syahadat atau pengakuan yang adanya didalam qalbu yang ghaib (maksudnya didalam tubuh saya, entah ada dimana qalbu ini). Syahadat itu adalah kalimat final yang sangat jelas dan gamblang bahwa pasti tidak pernah ada lagi Rasulullah setelah Muhammad. Paling tidak, itu yang saya claim sebagai muslim, itu islam yang saya maksud. Tentu saja konsekwensi dari tidak ada Rasulullah setelah Muhammad adalah hanya berlaku untuk muslim, tapi tak berlaku untuk non muslim, untuk non muslim ya terserah mereka saja.. Konsekwensi lain adalah, jika ada sahadat diluar diatas tentu saja bukan syahadat agama islam yang saya anut, dan saya berusaha tidak ikut campur apalagi mempelajarinya, alasanya takut saja, takut aqidah goyang. Tapi jika ada orang lain yang mempelajarinya dan bahkan mengikutinya, itu adalah haknya dan itu sangat dibolehkan, dasarnya surat dari Allah. Yang diberi judul Al Kafirun Aku tak akan menyembah apa yang kamu sembah dst. Gunjang-ganjing tentang Achmadiyah akibat iseng mebaca Koran, saya jadi bertanya-tanya. Karena saya tidak tahu secara gamblang Achmadiyah itu apa, maksudnya apakah Achmadiyah itu organisasi masyarakat yang membawa agama baru atau organisasi dagang saja, ataukah ormas yang sifatnya underbouw sebuah partai politik, timbul pertanyaan secara umum jika dihubungkan dengan agama. 1. ALLAH adalah panggilan kepada Tuhannya orang islam. Kata Allah rupanya bukan milik orang islam saja, karena non muslim juga memakai nama yang sama untuk Tuhannya. Contoh jaman jahililah atau sebelum islam diperkenalkan oleh Rasulullah, orang non muslim juga menyebut Allah pada sesembahannya. Jadi kata Allah ternyata boleh dipakai oleh siapapun untuk memanggil Tuhannya. 2. Muhammad adalah nama Rasulullah (utusan Allah) orang islam. Muhammad yang dimaksud disini adalah ranji dari Ibrahim, ranji Ismail yang waktu itu berada dijazirah ARAB (ranji Ibrahim yang turun lewat ranji ISHAK dan waktu itu berada dijazirah ISRAEL sekarang, disebut bangsa Yahudi), jadi Muhammad bangsa Arab, suku qurays, keluarga Hasyim, yang lahir tahun gajah, kira-kira tanggal 20 atau 22 April tahun 571 Masehi, anak dari pasangan Siti Aminah dengan Abdullah, kakeknya bernama Abdul Muthalib. Jadi yang diatas adalah “koordinat Muhammad Rasulullah ” yang saya akui, jelas, tepat dan gamblang. Satu lagi yang paling khas. Muhammad ini tak ada gambarnya, jadi sekarang ini didunia ini tak ada seorangpun yang bisa melukis/menggambar atau mempatungkan Muhammad Rasulullah orang islam. Jadi kalau bukan yang diatas artinya bukan Muhammad utusan Allah orang islam. Tapi, Kata Muhammad tidak dilarang dipakai oleh siapapun, buktinya banyak orang yang memakai nama itu sebagai awalan, bahkan banyak yang namanya cukup Muhammad saja dan tidak memperoleh sangsi hokum dari siapapun. Jadi kalau seandainya suatu saat ada Paus atau Rabi bernama Muhammad, dipanggil Paus Muhammad atau Rabbi Muhammad seharusnya tak akan dipersoalkan, bahkan kalau seandainya ada agama baru yang nabinya bernama Muhammad seharusnya tak dipersoalkan selama koordinat Muhammad itu tak sama dengan koordinat Muhammad nya orang islam. 3.. Islam adalah nama agama. Apakah kata ISLAM memang tidak boleh dipakai oleh kelompok lain yang ingin membuat agama baru dengan kata islam sebagai dasar. Misal "ISLAM TELU" atau "ISLAM ACHMADIYAH" atau "ISLAM BUHUN" atau “ISLAM MUHAKOK” atau “ISLAM NEW ERA”. dll Ini yang menjadi persoalan. Kalau tidak boleh apa alasannya ? Dan Kalau ingin mengadukan ketidak bolehannya kepada lembaga mana ? 4. Kitab suci Al Qur’an adalah kitabnya orang islam. Ayat-ayat dalam Al Qur'an indah dan benar, lalu jika ada agama baru dan nabinya ingin membuat kitab suci dengan mengedit Al Qur'an, dengan menambah ribuan ayat yang memasukan hal-hal yang berhubungan dengan penemuan baru atau teknologi modern kedalamnya misalnya, setelah jadi lalu disebutlah AL QARUN atau Al Qardun. Adakah orang lain yang berhak meng claim bahwa itu tak boleh? lalu dasarnya apa ? 5. Shalat Shalat orang islam, baik tata cara dan bacaanya sudah ditetapkan. Jika ada ada agama baru, yang tatacara shalatnya sama dengan orang islam tapi bacaanya berbeda, siapa yang melarang ? kan tidak ada. Jadi ini juga tak dipersoalkan. 6. Puasa, zakat, shodakoh, infak, adalah beberapa bentuk ibadah islam yang juga bisa dan boleh dilakukan oleh agama non islam, jadi tak dipersoalkan. Kembali ke Achmadiyah, Namanya saja Achmadiyah, nampak seperti sebuah nama organisasi, atau paling nggak suatu kelompok yang memakai nama ACHMAD sebagai dasar, contohnya MUHAMADIYAH, ini kan bukan nama orang tetapi organisasi atau kelompok yang memakai nama MUHAMAD sebagai dasar, dan nama MUHAMAD tidak dilarang dipakai siapapun, lalu kata ACHMAD dilarangkah ? Kenapa Achmadiyah dilarang ? Lalu ada alasan pokok yang diajukan oleh pemohon yaitu “Achmadiyah dianggap SESAT”. Kata sesat adalah dinukilkan kepada muslim yang tak mengakui atau menginkari satu atau lebih dari (paling nggak) 12 item yang disyaratkan oleh ISLAM (12 item ini diclaim oleh organisasi tentunya). Kenapa tidak memakai kata “MELANGGAR” tak usah dibahas disini. Contohnya seorang wanita islam yang melacur kan tidak dianggap sesat, orang islam yang melakukan berjudi, mabuk, mencuri, menipu, korupsi tetap tidak dikatakan sesat selama orangnya tak mengakui bahwa itu dibolehkan dalam agama islam, tetapi mungkin orangnya dikatakan bejat atau dzalim. Achmadiyah adalah sesat, itu menjadi dasar, artinya Achmadiyah dikategorikan kelompok orang “ISLAM” yang sesat, artinya orang-orangnya masih bersyahadat “TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH dan MUHAMMAD RASULULLAH”. Benarkah mereka besyahadat seperti itu ? Lalu sesatnya dimana ? Kalau ternyata kata Muhammad dalam sahadat mereka adalah nama nabi baru atau kepanjangan dari Achmad orang Plered misalnya, kan Achmadiyah jadinya bukan islam yang dibawa oleh Muhammad dengan koordinat point 2 diatas (karena kata Allah dan Muhammad tidak dilarang dipakai oleh siapapun) Artinya, Jangan-jangan justru yang salah adalah kelompok non Achmadiyah yang memposisikan Achmadiyah sebagai kelompok islam. Kalau seandainya orang Achmadiyah benar bersyahadat “TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH dan MUHAMMAD RASULULLAH”, dan Muhammad yang dimaksud adalah Muhammad dengan koordinat seperti point 2, jelas Achmadiyah ini islam, lalu sesatnya dimana ? Mulai saya menduga-duga……. Ada Rasul baru katanya? Tak mungkin, karena jelas mereka memakai syahadat yang mengakui Rasulullah Muhammad dengan koordinat seperti point 2 diatas. Ada nabi baru ? Nabi berarti pemimpin umat tapi bukan Rasulullah (utusan Allah), lalu salahnya dimana ? bukankah setiap kelompok umat boleh memiliki pemimpin. ….dst…..dst… OK lah pokoknya saya posisikan Achmadiyah sesat, Bolehkah manusia sesat ? Atau Dilarangkah sesat oleh Allah ? Lihat dulu, Iblis adalah panggilan pada salah satu (kelompok) mahluk Allah yang membangkang dan meminta ijin kepada Allah untuk membuat manusia menjadi pengikutnya, sesat adalah salah satu proses agar manusia menjadi pengikutnya, dan Allah tidak melarangnya, lihat saja. Surat 17-62 dan 17-63 Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil. Tuhan berfirman: "Pergilah, barang siapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahanam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup”. Artinya proses penyesatan manusia dari islam oleh mahluk yang namanya iblis tidak dilarang oleh Allah, artinya ini ada dalam scenario pemilihan orang untuk ditetapkan jadi muslim dan bukan muslim oleh Allah. Menghancurkan yang menyesatkan jelas sulit, karena mereka diberi tangguh (waktu hidup abadi didunia ini) sampai hari kiamat, jadi yang termudah adalah jangan mendekati yang mengajak sesat atau ada tanda-tanda sesat, dengan kata lain jauhi saja, artinya tetap dikoridor islam yang dibawa oleh “Muhammad Rasulullah”. Muhammad yang koordinatnya seperti point 2. Prakteknya dalam kehidupan real adalah, ketika kita saya tahu ada orang lain yang akan menyesatkan saya atau mengajak saya sesat, ya jangan ikuti, artinya agar tak sesat, maka diri saya harus dibekali dengan pengetahuan yang lurus, artinya saya harus dalami dan pelajari ISLAM dengan benar, kalau ternyata saya sendiri nggak mau belajar ya salah sendiri, kalau orang lain nggak mau ngajarin saya, ya saya yang harus intropeksi diri. Yang real aja, Lalu kalau ada yang mengajak saya sesat, harus diapain ? Di hancurkan ? Allah saja berfirman "Pergilah, barang siapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahanam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup”. Rasanya, Selama dia tidak memaksa saya untuk sesat, ya tidak ada urusan, tetapi kalau dengan kepandaiannya ternyata dia mampu/bisa membawa saya jadi sesat, artinya memang saya sendiri yang kepincut untuk sesat. Hak mendiami dunia diberikan kepada seluruh manusia baik yang muslim, muslim sesat, murtad, kafir, musrik, munafik dll, jadi baik-baiklah kita bertetangga, jangan saling ganggu maksud saya. Lain dengan surga, surga itu hanya diberikan kepada orang-orang yang dipilih oleh Allah untuk menempatinya, artinya walapun saya maksa dan memenuhi syarat untuk menempati surga, kalau Allah tak menghendaki ya tetap saja ditempatkan ditempat lain. Menjadi muslim memang hak setiap manusia, tetapi tidak semua manusia ahirnya mendapat hidayah dari Allah untuk ditetapkan oleh Allah menjadi muslim. Oleh karena itu tetaplah berusaha dan berihtiar agar tetap menjadi muslim. Karena saya islam, paling nggak saya mengaku muslim lah, dan muslim itu harus menjadi Rahmatan lil Alamin, maka paling tidak, tetangga saya tidak tertanggu oleh keberadaan saya. Pakai kata lain, jika tetangga terganggu dengan keberadaan saya, artinya saya belum dapat melaksanakan misi islam yaitu menjadi Rahmatan Lil Alamin, artinya saya harus banyak istigfar lagi. Ada yang tahu Achmadiyah itu apa ? Kalau nggak tahu, baguslah, artinya nggak sempat ngurusin yang nggak perlu. Kalau tahu…………. Apaan tuh ? trus ngapain iseng-iseng mendekati hal-hal yang nggak perlu ? Ahirnya, baru segini saja kok terasa lelah “cape deh” ngurusin yang nggak perlu.............. Lha kok saya jadi terpancing ngurusin yang nggak perlu yah, jangan-jangan ini juga salah satu keberhasilan dari ulah iblis agar saya bikin posting yang nggak ada gunanya ini, padahal saya sudah tahu bahwa iblis itu paling bersemangat menggoda dan mengajak sesat pada muslim, karena memang sasarannya iblis didunia ini hanya satu yaitu menyesatkan manusia agar tidak jadi muslim (gimana caranya yang penting asal ikut iblis). Tapi, Muslimkah saya ini ? Kok saya geer banget, saya jadi sok banget sedang merasa bahwa saya digoda oleh iblis........... Jangan-jangan saya ini sedang atau sudah menjadi bagian dari iblis …………? ……….. ASTAGFIRULAH HALADZIM………... Ahirnya saya istigfar dan memohon perlindungan dari Allah terhadap segala godaan jin, seitan, iblis dan manusia yang akan mengajak saya sesat. Wassalamualaikum wr wb, AQ ________________________________________________________ Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/