> From: mj
> Aya babaturan bieu ngobrol soal ahmadiyah. Mun bisa mah cenah dihiap, 
> diarajak ka mainstream islam da cenah masih
> keneh aya dina teras islam. Ulah dikasaran, nepi ka dibaledogan sagala 
> siga sato pikaijideun, imahna dirusak, jsb.  Da
> sarua manusa, boga anak, boga kulawarga. Enya, si kuring nempo na tv, duh 
> Gusti Nu Agung, karunya teuing batur. Naha
> enya, demi Anjeun, manusa silih siksa, silih paehan. Dikasaran mah, 
> boroning manusa, sato oge malik ngegel. Tungtungna > rusak dunya.

MJ, Sigana Kiai NU sa-Cirebon boga pamikiran nu sarupa, saperti nu 
dibejakeun ku detikcom dihandap ieu:

 21/04/2008 21:40 WIB
 Kiai NU se-Cirebon Tolak Pembubaran Ahmadiyah
 Reno Nugraha - detikcom

 Cirebon-Rekomendasi Badan Koordinasi Penganut Aliran Kepercayaan Masyakarat
 (Bakorpakem) tentang pembubaran Jemaat Ahmadiyah Indonesia ditanggapi
 berbeda-beda. Kiai-kiai sepuh yang tergabung dalam Forum Kyai Peduli 
Khittah
 Nahdatul Ulama 26 Cirebon menyatakan sikap menolak rekomendasi tersebut.

 Pernyataan sikap ini dihasilkan sejumlah kiai dalam pertemuan mendadak di
 Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, Senin (21/4/2008).

 Hadir dalam pertemuan ini pengasuh Ponpes Kempek KH Syarif Usman Yahya dan
 sejumlah kiai sepuh lainnya seperti KH Ulya Ulumuddin dari Ponpes Gebang,
 Habib Abu Bakar bin Yahya dari Ponpes Babakan Ciwaringin, KH Taufikur 
Rahman
 dari Ponpes Gedongan dan KH Ahmad Zahid dari Ponpes Kaliwadas.

 Mereka menyayangkan sikap Bakorpakem yang menyatakan ajaran Ahmadiyah 
sesat,
 tanpa terlebih dulu mengetahui pengertian sesat menurut agama. "Nanti
 jangan-jangan semua aliran Islam yang masih ada oleh Bakorpakem dinyatakan
 sesat," ujar KH Syarif Usman Yahya.

 Namun bukan berarti para kiai mendukung ajaran Ahmadiyah, melainkan hanya
 menolak rekomendasi Bakorpakem dan menuntut pemerintah untuk melindungi
 seluruh warga negaranya. Sebagai bentuk dukungan moril terhadap komunitas
 Ahmadiyah, dalam waktu dekat ini para kyai tersebut akan mengerahkan 20 
ribu
 santri dan banser untuk apel akbar yang menurut rencana akan digelar di 
kota
 Cirebon.

 "Kita sepakat untuk mengerahkan 20 ribu santri dan banser sebagai bentuk
 penolakan terhadap rekomendasi dan men-support warga Ahmadiyah," ujar Ustad
 Nurzaman, salah satu pengajar di Ponpes Kempek ini. 

Reply via email to