Supaya aya beja sejen, salian ti Kang Deni, ieu tina Detikbandung. Gubernur cenah ukur nitah nutup kelek jeung ngurangan 3G kanu ngibing jaipong. Tapi sigana mah kelek lalaki mah teu nanaon, alus malah komo nepi ka heheotan mah .... (inget ka juru pantun, pajarkeun teh paman Lengser lumpat tarik satakaber kebek, tepi ka bulu kelekna heheotan ) ......
Kamis, 05/02/2009 17:56 WIB Gubernur Jabar Minta Penari Jaipong Tutup Ketiak dan Kurangi 3G Agus Rakasiwi - detikBandung Herdiwan/dok.detikbandung Bandung - Gubernur Jabar Ahmad Heryawan meminta agar penari jaipongan untuk menutup ketiaknya. Gubernur pun meminta agar goyang, gitek, dan geol (3G) para penari juga dikurangi. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Jabar Herdiwan, saat dihubungi detikbandung, Kamis (5/2/2009). "Belum ada instruksi atau statmen langsung ke saya dari gubernu. Namun gubernur pernah mengutarakan agar penari jaipong itu menutup ketiaknya dan mengurangi goyang, gitek dan geolnya," ujarnya saat ditanya soal adanya isu jika gubernur telah mengeluarkan instruksi pelarangan tari tradisional dari Jabar itu. Saat ini santer isu mengenai larangan tersebut di tengah-tengah wartawan. Bahkan ada yang mengatakan jika gubernur telah mengeluarkan SK pelarangan tari jaipongan. Herdiwan menambahkan tak hanya gubernur, sebagian masyarakat ada yang terganggu dengan penampilan penari jaipong. Misal, pakaian penari yang memperlihatkan ketiak dan goyangan si penari. "Kalau saja bisa ditutup sedikit bagian aurat seperti ketiaknya, sebagian masyarakat yang risih bisa menerima," ujarnya. Menurutnya penutupan aurat dan pengurangan goyang, gitek dan geol itu tidak mungkin mengurangi keindahan tarian. "Dikurangi sedikit tentu tidak mengurangi keindahan tarinya kan," ujarnya. Herdiwan menyarankan perlunya pertemuan antara pelaku seni, pemerintah dan masyarakat, untuk membahas soal ini. (rks/ern) ----- Original Message ----- From: "Dena" <denysuwarj...@yahoo.com> To: <urangsunda@yahoogroups.com> Sent: Thursday, February 05, 2009 8:26 PM Subject: [Urang Sunda] Jaipongan DILARANG KU GUBERNUR EUY! Uing bieu meunang imel ti babaturan di Bandung kieu unina! Mangga, kanu parantos milih HADE wilujeng angkat kana jaipongan heuheuheu..... Cing kumaha tah akhirna polah para seniman Sunda mun geus kieu? Dess JAIPONG DILARANG Matdon Penyair Hari ini jam 15:52 Kawan-kawan sebangsa dan setanah air. Akhirnya kekhawatiran yang selama ini menggelayuti warga Jawa Barat khususnya seniman terjadi juga, Gubernur Jawa Barat asal Partai Keadilan Sejehtra itu secara syah telah melarang seni tari jaipongan dan bajidoran dipentaskan di bumi pertiwi parahyangan. Informasi ini saya dapatkan darai rekan wartawan Galamedia Bandung Kiki Kurnia via sms, tak percaya dengan sms saya telpon kesana kemari, berbagai narasumber dan lain-lain. Akhirnya salah seorang staff Disbudpar Jawa Barat (enggan disebut namanya) mengakui hal itu. "Gubernur Jabar telah melarang tari tradisional yang mengandung unsur 3G yakni, geol, gitek dan goyang, didalamnya adalah jaipongan dan bajidoran, abdi ge teu ngartos naha gubernur teh bet kitu nya." ujar staff disbudpar itu. "Dalam beberapa kali ceramah di kampus Unisba dan UPI bandung, si gubernur selalu bilang bahwa seni itu harus islami, tidak boleh ada unsur goyangnya, ini kacau!!" ujar Edi, wartawan Republika Bandung. Ini persoalan serius kawan, persoalan budaya yang patut dipertahankan. Tradisi budaya warisan nenek moyang yang luhur itu, masa harus dijajah oleh kepentingan sekelompok manusia. Kita semua pasti beragama (seperti gubernur yang islami itu.). Susah kalau kacamata agama dikaitkan dengan budaya dalam hal ini jaipongan dan bajidoran. Jika anda setuju bahwa Gubernur Jawa Barat harus dilawan, kalau perlu kita lengserkan. Maka tulislah komentar anda dibawah ini, tidak usah banyak banyak, dan jangan ada kata kata