JIL itu bukan hero dan bukan panutan mbak ....
Mereka uma manusia biasa, kalo pikirannya bagus
mungkin kita setuju, kalo pikirannya jelek, ya boleh
saja didebat.

Berikut ini kata orang JIL sendiri ketika ada
orang yang ingin menjadikan mereka hero ... :(
Ujungnya sich percaya dengan diri sendiri aja dech
ho ho ho :))

salam,
Ari Condro


----- Original Message -----
From: mail2adhi

Cari nara sumber lainnya saja. Analogi sampeyan kan FI=MUI. Jadi
kekecewaan temen anda kira-kira spt : kecewa dgn Zainuddin MZ, ganti
percaya kpd Aa Gym. Kecewa kpd Aa Gym (mungkin karena terlalu
berpihak ke SBY) ganti ke Amien Rais. Amien Rais ternyata
mengecewakan (misal), ganti ke Dien Samsuddin. Dien Samsuddin, gak
lebih baik, ya sudah gak usah percaya siapa-siapa. Percaya kpd
dirinya sendiri saja.

Dan akhirnya, teman anda telah mjd Islam liberal. Sapere Aude!

----- Original Message -----
From: farid bajber

Memang, bagi orang yang tahu atau "orang dalam", saya percaya kredibilitas
komunitas Utan Kayu atau FI tidak serta-merta merosot tapi bagi "orang luar"
(bukan the other tentunya), peristiwa  ini  dapat dijadikan dalil ampuh
dalam berbagai pergunjingan guna mempertanyakan komitmen keilmuan kelompok
tersebut.

Misalnya, saya  punya kawan seorang wartawan. Semula (sebelum iklan= Before
Advertisement=BA)   dia adalah pengagum komunitas Utan Kayu maupun FI. Dia
sering kali meminta kelompok tersebut menjadi nara sumber bagi beritanya.
para intelektual Utan Kayu maupun FI senantiasa dijadikan rujukan dalam
badan beritanya. Sebab, dia menganggap komunitas Utan Kayu dan FI merupakan
kelompok intelektual murni yang berpijak netral pada keilmuaan serta dapat
berpihak kepada "kebanyakan" (baca:rakyat).

Namun, setelah adanya iklan tersebut, dia mulai ragu. Dia terhentak dan
merenung kemudian bertanya: Kemana lagi harus mencari  para intelektual dan
orang bijak yang dapat membela rakyat kecil?

FB


----- Original Message -----
From: kundiyarto
Anggota milis,

Saya masyarakat biasa, pekerja sawsta (bukan intelektual, aktivis
LSM, birokrat pemerintah atau penguasa), dan pengguna angkutan umum,
yang pasti terkena imbas dengan akan adanya kenaikan biaya
transportasi.

Dalam bayangan saya, dari dulu, mungkin memang sudah timbul kesan
bahwa seorang intelektual, aktivis LSM, dan sebangsanya
di "posisikan" oleh (masyarakat ?) pers, dalam posisi ideal. Mereka
diharapkan menjadi simbol "perlawanan" bagi pihak yang mempuyai
kekuasaan.

Masalah iklan di KOMPAS, itu sangat biasa bagi saya. Tidak ada yang
istimewa. Laiknya iklan workshop, atau pun undangan diskusi. Atau,
seperti kata Bung Rizal, seperti iklan shampo juga. Saya berharap, di
masa-masa yang akan datang, banyak iklan serupa. Malah, saya
membayangkan, akan lebih mencerdaskan jika ada iklan serupa, dengan
esensi yang berbeda. Kenapa yang keberatan dengan pengurangan subsidi
tidak memasang iklan juga ?
...
Saya yakin, yang keberatan dengan pengurangan subsidi (yang
menyebabkan kenaikan harga BBM) pasti sangat banyak jumlahnya.
Ratusan juta mungkin jumlahnya. Mereka bisa bersama-sama menyokong
dana untuk memasang iklan di koran, yang mahal biayanya. Tapi, pasti
tidak bisa dimuat di satu halaman seperti rekan-rekan dari FI. Nah !

Kundiyarto M. Prodjotaruno
Anggota masyarakat biasa, pengguna angkutan umum,
Jl. Gatot Subroto, Jakarta


----- Original Message -----
From: "Ekonomi Politik" <[EMAIL PROTECTED]>

Ini adalah jawaban atas pembelaan Hamid Basyaib. Pandangan ini saya juga
bebeda dengan Ade Armando.


MENGAPA SAYA MENENTANG IKLAN FREEDOM INSTITUTE?

Rekan Hamid Basyaib,
Pertama sekali saya ingin menyampaikan rasa salut saya
atas keberanian anda mengambilalih tanggungjawab
profesi teman-teman anda atau anggota pendukung iklan
Freedom Institute (26-02-2005) dalam memberi jawaban
kepada mereka yang menentang iklan anda tersebut. Saya
membayangkan ini adalah tanggungjawab yang sangat
berat, karena dari isi tanggapan yang anda kemukakan
anda berani mengambil tanggungjawab beberapa Doktor
ilmu ekonomi yang ada di deretan nama pendukug iklan
FI tersebut.

----- Original Message -----
From: "D'Laudza" <[EMAIL PROTECTED]>

lagi saya ketawa.. he..he.. pengikut, oh tidak.. anda terlalu jauh, dan yang
kayak gitu saya anggap masih terlalu prematur, saya hanya menjelaskan biar
tidak semua orang dibodohin dengan propaganda ala2 JIL itu.., kalau
bahasanya JIL, yang saya lakukan ini kan juga termasuk pencerahan, walau
hanya 1-2 paragraf, sekarang kan sudah mulai nampak belangnya, jadi JIL
tidak se-heroic dulu lagi....... kalau anda mau nulis banyak..! monggo..





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Would you Help a Child in need?
It is easier than you think.
Click Here to meet a Child you can help.
http://us.click.yahoo.com/sTR6_D/I_qJAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

WM FOR ACEH
Bantu korban bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatra Utara!
Rekening BCA Kantor Cabang Pembantu (KCP) Koperasi Sejati Mulia Pasar Minggu No 
Rek. 554 001 4207 an. Herni Sri Nurbayanti.
Harap konfirmasi sebelumnya ke [EMAIL PROTECTED] atau HP 0817 149 129.

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Islami mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke