Saya kira pasti ada sebab lain. Wartawatinya ndak make jilbab. Barangkali cuma jeans tambah kaus oblong. Padahal cantik-cantik.
--- Lina alwi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Aduh... yang begini ini merendahkan martabat > perempuan deh ...!!! > *-----------* > ** > *Bu Menteri Tak Rela Kursinya Diduduki* > > Walaupun nama menterinya tidak disebut, tetapi ini > kejadian nyata, bukan > cerita dunia lain yang ada penampakannya. > > Cerita berawal ketika dua wartawati gigih berupaya > mewawancarai seorang > menteri. "Besok pagi banget kita nyegat Pak Menteri. > Katanya dia mau buka > acara pekan olahraga 17 Agustus," kata Inah, seorang > wartawati, kepada > rekannya sesama wartawati, Surti. > > Sejak embun pagi masih turun, keduanya sudah > menunggu di Kantor Bapak > Menteri. Saat itu Pak Menteri sudah berapi-api > berpidato tentang pentingnya > berolahraga walaupun negeri lagi werit (susah). Ibu > Menteri, eh istri sang > menteri maksudnya, yang berpakaian training berdiri > di sebelah Pak Menteri. > Manggut-manggut. > > Sepuluh menit berlalu, Bapak Menteri pun turun dari > podium. Pak Menteri yang > pagi itu berkacamata berlensa kuning pun duduk di > kursi yang ada di depan > meja bundar. > > Kedua wartawati dan beberapa wartawan lainnya > langsung mengerubuti Bapak > Menteri. Mereka menanyakan isu terhangat saat itu. > Inah dan Surti sengaja > duduk di kursi sebelah Pak Menteri yang memang > kosong. Saat itulah kehebohan > terjadi. Tiba-tiba seseorang masuk ke dalam > kerumunan wartawan. Telunjuknya > mengacung. "Ayo, bangun, bangun, Mbak! Ibu Menteri > marah, dia mau duduk," > kata seorang bapak yang ternyata ajudan Pak Menteri. > > Kedua wartawati pun berdiri. Si Ibu Menteri pun > mendekat. Wajahnya masam, > mungkin lebih masam dari jeruk yang ada di meja Pak > Menteri. > > "Lain kali bilangin ya, jangan ada yang duduki kursi > saya. Ajarin sopan > santun tuh wartawan. Saya ndak mau kursi saya > didudukin orang," katanya > bersungut-sungut. Suaranya lumayan keras di antara > wawancara wartawan dengan > Pak Menteri. Dada Inah dan Surti sesak juga antara > marah dan merasa ganjil > melihat adat Bu Menteri. > > Eh, seusai wawancara dengan Pak Menteri, sang ajudan > mendekat. Dia meminta > kedua wartawati itu menyalami Ibu Menteri. Mungkin > maksudnya sebagai ice > breaker, menetralkan perasaan Ibu Menteri. > > "Ini Ibu Menteri, Mbak. Ini Ibu Sesmen...," kata > ajudan itu mengenalkan. > Namun, rupanya si Ibu Menteri masih marah melihat > wartawati yang tadi > menduduki kursinya. Dengan ketus dia menegur, "Lain > kali kursi saya jangan > diduduki ya! Saya tidak suka! Mengerti!" > > Seorang pegawai kantor Bapak Menteri itu mengaku > terkejut dengan polah Bu > Menteri. "Saya baru tahu tabiat Bu Menteri sekarang. > Kok kayak begitu ya > marahnya, cuma gara-gara kursi saja," kata sang > pegawai mengeluh. Kursi > menteri lain, Mas, enak dan empuk.... (VIN/ANA) > > > -- > Harlina Alwi > http://shaphira.multiply.com > > > [Non-text portions of this message have been > removed] > > __________________________________ Do you Yahoo!? Read only the mail you want - Yahoo! Mail SpamGuard. http://promotions.yahoo.com/new_mail Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/