Memang susah kalau diskusi cuma mengandalkan pemikiran (argumentasi) 
pribadi tanpa data. Argumnetasi yang disimpulkan atas dasar yang 
tidak jelas.
Sekarang ini, tidak bisa kita cuma bisa bilang "jangan 
menjenalisir", untuk mematahkan fakta lama, tapi harus ada data 
(dasar), ada analisa, biar bisa dipertanggungjawabkan agar yang baca 
bisa mempertimbangkannya juga.

Seperti fakta maskulin atau feminis. Memangnya hari ini untuk laki-
laki dan perempuan usia produktif orang Indonesia sudah berapa 
persen, sih, yang maskulin dan feminis itu? Koq bisa naluri-naluri 
itu dianggap "batal" ? Saya tidak minta argumentasi pun analisa 
untuk pertanyaan ini. Saya berharap litbang YJP, Pekka, atau Kapal, 
atau KPI (Koalisi Perempuan ... ), bisa melakukan survey (kuisioner) 
untuk ini. Dan saya salut sekali kalau anda-anda punya data untuk 
ini. Sampling ke masyarakat desa, masyarakat kota, lalu masyarakat 
metropilitan. Ini baru data yang representatif.

Wassalam,
Ade
yang sudah ketularan dengan diskusi yang selalu menantang data dan 
dasar.

----- Original Message -----
From: "Mia" <[EMAIL PROTECTED]>


> Pak Abdul Latif, dari dulu ente blon bisa ngejawab pertanyaan saya,
> apa yang menyebabkan angka kelahiran bayi Jepang itu nol koma....
> (lupa), bandingkan dengan indonesia yang 4.5 Diskusinya rada serius
> dikit dong.
>
> Ada apa? Perempuan Jepang ngambeg yah? Lajang perempuan lebih dari
> 40%. Persoalan terbesar Jepang dalam waktu 10 tahun mendatang 
adalah
> anggaran mahal untuk para lansia. Beratssss..
>
> Mengenai Amerika, baca lagi postingan saduran saya "Mitos 
Perkawinan
> di kontemporer Amerika".  Statistik bilang di lapisan konservatif
> green belt Amerika perceraian itu malah tertinggi. Tolong komentar
> anda.
>
> Jangan nggandengi Allah mlulu deh..:-( Kalo dari dulu kita selalu
> manut dengan kodrat design fisik, kita masih tinggal di pohon bo'.
> Lagian, siapa bilang perempuan jaman dulu di masa prasejarah nggak
> cari makan dan cari kehidupan di luar? Anda yang bilang? Dan itu
> fungsi dan kodrat? Bagaimana anda menganalisa ini?
>
> Tolong jangan teori dogmatis melulu, apalagi ngajakin Allah 
terus...
> membumilah dikit. Diskusi ente dari dulu nggak maju-maju dalam hal
> ini.
>
> Salam
> Mia
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, abdul latif
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Bismilahirrahmanirrahiim
> > Kalau ita tanya kepada Allah(dlm alQuran) laki laki dan perempuan
> itu sama haknya
> > Siapa yang berbuat baik kedua dua jenis mendapat tempat yang sama
> yaitu syurga.
> > Hanya saja Allah menciptakan lakilaki dan perempuan dgn maksud/
> fungsi berbeda.
> > Perempuan untuk melahirkan sebagai ibu dan laki laki untuk
> melindungi dan mencari rezeki untuk keluarag keluarga
> > Memang Allah tidak melarang perempuan bekerja untuk menolong
> suami, dan juga Allah tidak melarang laki laki bekerja di dapur 
atau
> dirumah. Semua boleh2 saja.
> >
> > Hanya saja dgn DESIGN fisik yang diberikan oleh Allah, hendaklah
> dapat digunakan sesuai dengan fungsi yang diberikan oleh Allah agar
> hidup yang sekali ini bisa bahagia dan harmonis.
> >
> > Kalau saya lihat dua contoh masarakat di dunia yaitu Japan dan
> Amerika dimana saya pernah tinggal disana.
> > Wanita2 japan pada umumnya kalau sudah kawin dia lebih suka
> bekerja di rumah dan berhenti bekerja dikantor. Kerja di rumah 
lebih
> berat, lebih terhormat, karena untuk mendidik anak2 sebagai 
generasi
> penerus demikianlah kta mereka pada umumnya.Ini sangat penting
> sekali.
> >
> > Laki laki bekerja keras untuk memenuhi keperluan keluarga.
> Kelihatan bagi saya masarakat Japan lebih dapat hidup harmonis dan
> produktif. Perceraian kalau dibandingkan dgn negara maju Eropah dan
> amerika jauh lebih kecil.
> >
> > Sedangkan masarakat amerika, dimana istri dan suami kebanyakan
> sama sama bekerja di kantor.Jadi dalam rumah tangga tidak ada yang
> dominan. Sama sama memasak,sama sama pergi belanja dan mencuci
> pakaian dan sama sama mengasuh anak2. Akibat dari istri2 tidak
> merasa tergantung kepada suami dan begitu pula sebaliknya, 
akibatnya
> perceraian rumah tangga banyak sekali.
> > Sedangkan istri2 japan pada umumnya tergantung kepada suami 
karena
> bekerja dirumah oleh karena itu suami lebih dominan dan memimpin
> rumah tangga.Hidupnya lebih harmonis dan lebih rukun dari pada
> masarakat amerika. Jadi perlu ada yang memimpin atau dominan. Dalam
> sebuah kapal mesti ada satu kapten. Kalau dua orang kapten maka
> sering terjadi cekcok.
> >
> > Dari kedua contoh diatas jelaslahbagi kita bahwa siapa2 yang
> mengikuti peraturan2 Allah dan dapat menggunakan sesuatu sesuai
> dengan fungsi yang di design(direncanakan) oleh Allah, maka 
hidupnya
> lebih baik.
> >
> > Sedangkan siapa2 yang tidak menggunakan sesuatu sesuai dengan
> fungsinya akibatnya adalah akan cepat rusak. Seperti mobil saja,
> kalau kita tidak mengunakan mobil sesuai dengan buku manual maka
> mobil itu akancepat rusak bukan?
> >
> > Marilah kita ikuti dan kita gunaka sesuat sesuai dengan fungi 
yang
> dimaksud oleh Allah swt.
> > Semoga hidup yangsekali ini akan lebih barakah.
> > wassalam






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke