Seneng diskusi sama Pak Jehan abis sejauh ini nyambung sih:) kebetulan nich Pak Jehan kasih trigernya soalnya memang greget membahas laki-laki dan perempuan.
Menurut saya bahwa perbedaan "yang terlihat" dari laki-laki dan perempuan hanya sebatas kodrat alam atau fisik semata itu saya tekankan dalam konteks "yang terlihat berbeda" karena sebenarnya kalau boleh dikatakan hal tsb bukanlah suatu perbedaan tapi justru suatu persamaan dalam melengkapi. Itu sebabnya dalam Qur'an Qs.4:1 dikatakan bahwa manusia di ciptakan dari "diri yang satu"(nafs al-wahidah). Kebiasaan manusia yang suka melihat yang terlihat dalam perbedaan fisik laki-laki dan perempuan (kodrat alam) dan kemudian membeda-bedakan ini cenderung untuk membuat jurang pemisahan yang akhirnya menjadikan kita terkotak-kotak (istilah Mba Mia adanya dikotomi) padahal konsep Tauhid yang dibawa para Nabi kan menghilangkan dikotomi yang jadi Setan dalam diri manusia:) pemisahan perbedaan kodrat alam pada laki-laki dan perempuan akhirnya merembet kepada pemisahan potensi pada laki-laki dan perempuan seakan-akan pontensi yang dimiliki laki-laki dan perempuan itu berbeda. Jelas menurut saya hal ini kurang benar karena dalam Al-Qur'an sendiri dinyatakan bahwa potensi yang ada dan dimiliki laki-laki dan perempuan itu sama. Bisa kita telaah bagaimana adam dan hawa sama-sama berpotensi misalnya keduanya memanfaatkan fasilitas sorga (Q., s. al-Baqarah/2:35), mendapat kualitas godaan yang sama dari setan (Q., s. al-A'rif/7:20), sama-sama memakan buah khuldi dan keduanya menerima akibat terbuang ke bumi (7:22), sama-sama memohon ampun dan sama-sama diampuni.Tuhan (7:23). Setelah di bumi, antara satu dengan lainnya saling melengkapi, "mereka adalah pakaian bagimu dan kamu juga adalah pakaian bagi mereka" (Q., s. al-Baqarah/2:187). Laki-laki dan perempuan mempunyai potensi yang sama sebagai hamba/'abid (Q., s. al-Dzariyat/51:56) dan sebagai wakil Tuhan di bumi/khalifah fi al-ardl (Q., s. al-An'am/6:165). Manusia adalah satu-satunya makhluk eksistensialis, karena hanya makhluk ini yang bisa turun naik derajatnya di sisi Tuhan. Sekalipun manusia ciptaan terbaik (ahsan taqwim/Q., s. al-Thin/95:4) tetapi tidak mustahil akan turun ke derajat "paling rendah" (asfala safilin/Q., s. al-Tin/95:5), bahkan bisa lebih rendah dari pada binatang (Q., s. al-A'raf/7:179). Potensi manusia pun jelas bukans seuatu yang statis pasif, potensi pada manusia bersifat aktif dinamis yang "karena pengaruh eksternal" maka potensi akan terbentuk menjadi sebuah karakter. Karakter ini yang sering disalahpahami sebagai sesuatu yang bersifat absolut sebagai perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Padahal karakter itu sendiri merupakan produk yang tidak terlepas dari konstruk sosial. Soal survey kecil-kecilan "kenapa perempuan lebih sering berkaca daripada laki-laki" merupakan karakter perempuan yang di bentuk oleh konstruk sosial juga, dimana perempuan dibentuk untuk di nilai dari penampilan/kecantikan fisik sementara laki-laki cenderung di nilai dari kepemilikanya (harta). misalnya istrilah janda kembang lebih menitik beratkan kecantikan sedangkan duda keren lebih ke arah kekayaan..kira-kira begitu.:) Soal "ingin dilihat" ini kan potensi yang sama-sama dimiliki oleh laki-laki dan perempuan... hanya saja dalam bentukan konstruk sosial perempuan ingin dilihat apanya?........... laki-laki ingin dilihat apanya?............. Kembali ke masalah Jilbab, sekiranya mengkaitkan Jilbab sebagai sesuatu yang universal yang berhubungan dengan kodrat manusia, kenapa hanya perempuan yang dijilbabin sedangkan laki-laki tidak? toh kenyataanya laki-laki dan perempuan mempunyai potensi yang sama. Saya lebih suka memandang laki-laki dan perempuan tidak berbeda tapi saling melengkapi untuk saling menyempurnakan maka dari itu Qur'an tidak menyinggung perbedaan antara laki-laki dan perempuan justru lebih banyak menyatakan bahwa laki-laki dan perempuan untuk saling melengkapi, memenuhi dan menyempurnakan "kamu adalah pakian bagi istri mu dan istri mu pakaian untuk mu" begitu katanya...... Chae > Mbak Chae, > Tidak ada keraguan mengenai kesamaan lelaki dan perempuan, terutama > kesamaan hak dan derajatnya. Apalagi di hadapan Allah SWT. > > Memahami (dan saling memahami) perbedaan-perbedaan antara lelaki dan > perempuan adalah usaha yang perlu terus menerus dilakukan. Semakin > memahami perbedaan2 bukan berarti semakin mensubordinasikan salah > satu pihak. Bukan pula semakin menenggelamkan peradaban manusia ke > dalam rumusan kodrat yang mengekang dan bersifat mitos. Bukan > demikian. Kalau begitu itu namanya kembali ke jaman kuda. Namun > tujuannya adalah untuk semakin memperluas kemungkinan-kemungkinan > penyesuaian yang harmoni di dalam keragaman yang ada. > > Kita bisa lihat di dalam bidang-bidang keilmuan seperti biologi, > kedokteran dan psikologi. penelitian-penelitian yang menunjukkan > perbedaan2 antara perempuan dan laki-laki semakin gencar dilakukan. > tujuannya atau outputnya adalah menghindari keseragaman yang > merugikan. > > Jadi menurut saya yang justru membawa peradaban manusia ke laut > adalah pandangan yang selalu menutup diri dari adanya perbedaan- > perbedaan antara perempuan dan lelaki. karena apa? karena bisa > mengubur potensi-potensi keragaman, harmoni, dan keterpasangan dari > sifat-sifat yang dianugerahkan Allah kepada makhluk-makhluknya, > yaitu adanya jenis lelaki dan jenis perempuan. > > Mbak Chae, > Saya tidak katakan perempuan tidak memiliki ketertarikan seksual > dalam memandang lelaki. Namun secara umum lelaki lah yang kebanyakan > memiliki itu. Ini realitas sosial. jika mbak Chae merasa realitas > ini dibentuk dari konstruk sosial yang bias jender, silahkan saja. > kita lihat saja bagaimana kenyataannya di masyarakat. sekarang > sampai nanti... > > nah, sekarang kalau lelaki melihat, apa sih yang dimiliki perempuan? > saya bilang: ingin dilihat. kalau mau buat survei kecil2an, coba > periksa, berapa kali perempuan berkaca dalam sehari? bukan hanya > melalui cermin di rumah ya. termasuk kaca2 mobil yang parkir > berderet di pinggir jalan, kaca kantor, bahkan sampai pegangan > tangga dari stainless steel pun dipakai berkaca sama perempuan. > hehehehehe... ngaku ajaa... :) > > tapi apa laki-laki nggak boleh ngaca? siapa bilang? tapi ya beda la > intensitas dan kacanya. satu dua ada juga sih lelaki pesolek... tapi > sangat jarang aja. > > wass, > Jehan ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/