AS I SEE SUFISM. writtn by Taufikmalin.
Sufism dan Islam. Apa yang saya lihat, baca dan saya perhatikan selama ini, dan menurut buku, The essential Sufism dan buku2 lainnya; 1. Ibadah2 yang dilakukan oleh kebanyak umat Muslim menurut sebahagian besar guru2 Sufi adalah ibadah luar, lahiriah, ibadah fisik badan. Seperti shalat, melakukan rukuk, sujud, berdiri dan duduk. Sedangkan hati dan pikirannya tidak sepenuhnya kepada Allah yang ada didepannya Begitu pula membayar zakat dengan uang atau barang lainnya. Naik haji ke Mekkah. Serta ibadah2 perbuatan baik lainnya. Mereka padaumumnya melakukan karena sudah menjadi budaya Islam, takut akan dilaknat oleh Allah. Malu dengan teman atau famili. Sedangkan pemahaman guru2 Sufi, beribadah kepada Allah tanpa dilakukan dengan khusuk, bathin, jiwa atau Roh, maka ibadah yang berkah itu tidak sampai kepada Allah swt. Kenapa? Karena Allah adalah gaib, ibadah yang dilakukan oleh manusia adalah tubuh, lahiriah. Rasulullah saw memperingatkan. Allah tidak melihat kepada rupamu,hartamu (lahiriah), tapi Allah melihat hatimu, jiwamu, dan amalan mu.(RH Muslim) Sebagaimana kita mengerjakan shalat, walaupun kita dapat dengan lancar membaca al fatiah dengan lidah, tapi hati dan pikiran kita melayang layang kemana mana. Artinya jiwanya tidak shalat, yang shalat adalah tubuhnya. Apakah Allah akan terima shalat yang begini. Menurut Guru2 Sufi tidak, karena Allah memperingatkan . Neraka Wail bagi orang yang shalatnya, yang mana mereka lalai (pikiran nya tidak berbicara kepada Allah) dalam shalatnya.(QS Al Maaun;4-5). Murid2 sufi yang sudah mendapat tingkat Tarikah atau Aqiqah mereka melaksanakan shalat dengan khusuk. Pikiran, hati dan jiwanya penuh beribadah kepada Allah swt. Mereka merasakan getaran dalam hatinya, bahkan mereka sering menangis dalam shalat, rasa takut kalau shalatnya tidak diterima oleh Allah swt. Jadi mereka semua mempunyai rasa takut kepada Allah swt dan rasa ada harapan atas kasih sayang Allah swt.. Orang yang takut dan cinta kepada Allah adalah orang yang betul2 bertaqwa kepada Allah swt. Dan juga terdapat perintah Tuhan dalam Taurat; Love the Lord your God with all your heart with all your soul, and with all your mind.(Matthew 22;37). Cintailah Tuhan Allah kamu dengan sepenuh hatimu, jiwamu, dan pikiranmu. 2. Apa yang saya lihat, baca dan perhatikan, tujuan hidup orang sufi adalah ingin bertemu dengan Allah swt didunia ini dengan mata bathin, mereka tidak sabar menunggu sampai hari kiamat. Mereka yakin selama hidup didunia bisa berjumpa atau merasakan Allah ada dalam hati mereka masing masing.. Mereka berusaha keras mengadakan latihan2 dengan guru2nya secara rutin dan bersama sama. Sedangkan tujuan hidup manusia didunia ini menurut Allah swt dalam Al Quran adalah untuk beribadah kepada Allah. Artinya beribadah bukanlah menjalankan rukun Islam saja, tetapi adalah bekerja untuk Allah membangun, memakmurkan agama dan umatnya. Dengan cara mengolah hasil2 tambang yang ada dalam bumi yang sudah disediakan oleh Allah, agar dijadikan barang2 yang bermanfaat untuk kehidupan sehari hari,dan untuk pertahanan agama Islam dari serangan musuh2. Rasulullah saw memperingatkan umatnya bahwa Allah swt lebih senang Muslim yang kuat imannya dan ekonominya, dari pada muslim yang lemah. Allah memberi kabar kepada Rasulullah saw bahwa yang bisa diterima oleh Allah swt di syurga adalah orang2 yang betul2 beriman dan mengerjakan perbuatan2 baik atau mengolah hasil bumi atau tambang agar bisa menjaga agamanya, umatnya dari serangan musuh2. Renungkanlah perintah2 Allah dibawah ini; a). Barang siapa yang ingin(mengharapkan) berjumpa dengan Allah swt. Hendaklah ia mengerjakan amal amal saleh(perbuatan2 baik yang bermanfaat untuk manusia dan makhluk lainnya), beriman dan janganlah mempersekutukan (sirik) seseorangpun dalam beribadah kepada Allah. (V.18:110). b).Sesunguhnya orang orang beriman dan beramal saleh (berbuat baik, berkarya bermanfaat) bagi mereka adalah syurga Firdaus menjadi tempat tinggalnya. (V.18:107). c). Sesungguhnya,orang orang beriman dan mengerjakan amal amal saleh mereka itu adalah sebaik baik makhluk. (V.31:8) Jadi jelas sekali bagi kita akan peringatan2 Allah diatas, bahwa beriman saja(menjalankan rukun Islam saja) tanpa beramal saleh atau tanpa berkarya membangun bumi Allah) tidak akan bisa masuk syurga. Begitu pula sebaliknya, beramal saleh atau berbuat baik, berkarya memakmurkan bumi serta hidup kaya raya, tapi tanpa beriman, tanpa merasakan hati berTuhan, tanpa merasakan bahwa semua dikerjakan karena Allah semata, maka perbuatan2 baiknya itu tidak dapat membawanya kesyurga. Misalnya mereka tidak menjalankan peraturan2 Allah, Mereka sukses karena kepintarannya, karena kerja kerasanya, mereka melupakan bahwa semua terjadi karena kekuasaan Allah. Semua adalah milik Allah. 3. Pada umumnya umat islam atau muslim kalau berdoa bisa lansung kepada Allah swt, baik dalam shalat, maupun diluar shalat. Allah mengatakan dalam Al Quran; berdoalah kepada Ku, aku akan kabulkan. Sedangkan orang sufi, kalau berdoa hendaklah disangkutkan dengan guru2nya, minta tolong agar doanya disampaikan kepada Allah swt. Sebab tanpa pertolongan orang suci, --gurunya, maka doa yang berakah murid2nya tidak akan sampai kepada Allah. Yang bisa bertemu dengan Allah adalah orang2 yang jiwanya sudah bersih. Seperti Allah memperingatkan dalam Al Quran. Kecuali orang orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. (QS.26:89). 4. Kalau kita lihat kerahmah tamahan dan kebaikan orang orang sufi karena mereka mengikuti perintah2 dibawah ini dengan seksama. Hadits Nabi; berbuat baiklah pada orang orang yang berbuat jahat kepada mu HR.Muslim. Perintah ini juga terdapat dalam Taurat. Love your neighbor as you love yourself.(Leviticus 19;18) You say,you love God, but you hate your brothers or nightbor, you are a liar.(John 4:20) Perintah dalam Injil.But I tell you who hear me: Love your enemies, do good those who hate you, bless those who curse you, and pray for those who mistreat you. If anyone hits you on one cheek, let him hit the other one too. (Luke 6:27-29) Seorang Sufi terkenal Rumi and al Ghazzali berpuisi seperti dibawah ini; The journey from this world to the next is easy for the believer. The journey from the creatures to the creator is hard. The joyney from the self to God is very hard. And to be able to abide in God is harder still.by Rumi The soul should take care of the body, just as the pilgrim on his way to Mecca take care of his camel; but if the pilgrim spends his whole time in feeding and adorning his camel, the caravan will leave him behind, and he will perish in the desert. By al Ghazzalali. Prophets Muhammad saw. It said that when you take only one step toward God, He advances ten steps toward you. But the complete truth is that God is always with you.(Nabi Muhammad saw God will not show mercy to him who does not show mercy to others. True wealth is not abundance in property but a generous heart. Surely God does not judge you by appearance or property but by heart and deeds. God is beautiful and loves beauty. An hour of contemplation is better than a year of prayer. Have not you believe yet, if you do not love your neighbor, you are a liar. Demikianlah yang dapat saya sampaikan kepada jemaah, kalau ada yang benar itu datang dari Allah swt, kalau ada yang salah datang dari saya yang dhoif, lemah ilmu, lemah jasmani mohon dimaafkan dan diperbaiki. Menuju masarakat yang bermanfaat didunia berarti di akhirat. Berzikir, pikir dan ikhtiar Keep your hands busy with works; keep your mouth busy with remembrance of Allah, and leave inheritance as much as possible. .Rasul memberi nasehat,:kamu belumlah beriman kepada Allah kalau kamu melumlahmencintai tetangga kamu9baik islam maupun non islam) dan barang siapa yang tidak mencintai manusia maka dia belumlah mencintai Allah swt HR Tarmidzi, Muslim. Mari kita tinggalkan ilmu dan harta yang berkah kepada generasi berikutnya. Amin. Wassalamualaikum wr wb Aman FatHa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Saya aja yang jawab ya, minta izin. Mas Sutiyoso, Persoalan zikir kepada Allah itu bisa membuat seseorang gila memang tidak ada secara teori, tapi ada dalam kenyataan. Salah seorang adik kelas saya, setelah mengamalkan zikir selama seminggu secara rutin, tiba-tiba dia menjadi kacau. Otaknya melayang-layang seperti orang yang tidak menginjak bumi lagi. Susah bagi saya menjelaskan kondisinya, karena disebut gila juga tidak tepat. Itu bukan gila. Namun kesadaran duniawinya atau kesadaran kemanusiaannya lenyap. Saya menduga saja awalnya, ini disebabkan mentalnya tidak siap dan belum kuat. Secara teori saya membayangkan bahwa orang yang rutin melakukan zikir dengan segala keikhlasan dan penghayatannya akan membawa seseorang ke kondisi yang tenang secara batin. Namun tidak terbatas itu saja, dalam rumusan sufi ada yang disebut dengan "terbuka hijab". Dinding penghalang yang bersifat duniawi atau manusiawi itu terbuka dan kepadanya diperlihatkan kebesaran Tuhan yang sangat besar dan luas. Pada kasus adik kelas saya itu, saya menduga hijab itu dibukakan untuknya. Ketika itu dia tidak akan merasakan lagi nikmatnya makanan ketika makan. Dia tidak lagi melihat apa yang ada di depannya seperti yang biasa kita lihat. Pandangannya sudah menembus rahasia di balik sesuatu dan itu bukan kehendaknya sendiri. Ketika kesiapan mental masih lemah, pada saat itulah kondisi seperti gila itu muncul. Dia masih belum bisa memahami lebih jauh apa yang sedang terpampang di depannya. Dia masih belum bisa menafsirkan rahasia yang terbuka untuknya itu. Dalam setiap detik hembusan nafas dan setiap pandangannya, yang ia lihat hanya Allah semata. Dari mulutnya pun akan keluar secara refleks dan terus menerus, Allah.. Allah.. Allah.. Akhirnya kawan-kawan saya membawanya ke rumah Habib Abdullah al-Habsyi, ustazd di Pondok kami. Beliau menyarankan kepadanya untuk berhenti berzikir. Bagi orang yang konseptual mainded, ini adalah saran yang lucu dan aneh. Bukankah setiap muslim dianjurkan untuk berzikir? Namun itulah kenyataannya. Bayangkan saja, menyampaikan saran ini saja sangat susah. Dia hanya mendengarkan Allah. Dia seperti tidak sadar kalau secara nyata sebenarnya dia sedang mendengarkan saran Ustadz kami itu. Karena saran itu agak aneh sehingga susah untuk dilaksanakan, akhirnya diminta kepadanya untuk memperbanyak shalawat. Pesannya, shalawat harus lebih banyak dari zikir yang ia ucapkan. Pesan memperbanyak shalawat ini juga yang sering disampaikan oleh ustazd-ustadz kami. Kalau saya ingin menafsirkan rahasia pesan itu, sebenarnya adalah ingatlah pada Nabi yang Manusia itu dan Dia sebagai manusia adalah orang yang paling dekat kepada Allah; Imamul Muttaqin. Tujuannya, mendudukkan kembali posisi sebagai manusia sebagaimana Nabi adalah manusia. Atau dengan kata lain, menumbuhkan kesadaran manusiawi secara sempurna ketika (sebelum) menggapai Dzat yang abstrak yang tidak bisa ditembus karena ketidak-sempurnaan manusia itu sendiri. Istilah sufi, wal 'ajzu 'anil idraki idraakun. Itulah fungsi utama shalawat dalam pemahaman saya. Alhamdulillah, anak itu perlahan-lahan bisa menginjakkan kembali kakinya di bumi, tidak seperti al-Hallaj -:) Itulah maksudnya perkataan ulama, zikir itu panas dan harus diimbangi dengan shalawat untuk mendinginkannya. Tentu saja, ini tidak akan (atau jarang) terjadi pada orang yang berzikir hanya mulut belaka. Ini hanya (sering) terjadi pada zikir yang penuh dengan penghayatan dengan segenap jiwa dan perasaan, seperti kata Abu Abbas al-Mursi, jika saya lupa kepada Allah sekejap mata, maka saya hukumkan diri saya murtad. Pada sudut ini orang seringkali keliru dalam menilai, bahkan khususnya oleh kalangan sufi sendiri, bahwa seperti al-Hallaj itulah maqam (kedudukan) yang paling tinggi. Sebenarnya soal kedudukan (Maqam) seperti itu kita serahkan saja kepada Allah. Namun kalau saya beranikan diri mengukurnya sesuai dengan logika saya, kondisi seperti al-Hallaj itu malah tenggelam dan kesadaran manusiawinya hilang. Dan orang yang dalam kondisi seperti itu sangat beresiko apabila masih terjun di tengah-tengah masyarakat. Kalau kita ukur dengan konsep Wihdatul Wujud, masih ada satu tingkatan lagi di atas al-Hallaj. Yaitu, syuhudul katsrah fil wahdah dan Syuhudul Wahdah fil Katsrah. Dua kondisi ini setara dan sama-sama berada dalam tingkatan yang paling tinggi. Pertama, Musyahadah yang banyak dalam Yang Satu. Kedua, Musyahadah Yang Satu dalam yang banyak. Manusia yang padanya tergabung dua konsep ini sekaligus hanya ada pada Nabi Muhammad Saw. Orang yang berada dalam kondisi pertama akan lebih sering menyendiri, sedangkan orang yang berada dalam kondisi kedua akan lebih sering terjun dalam masyarakat. Namun yang lebih penting--dan ini yang ingin saya tekankan-- yaitu bahwa kedua konsep ini sama-sama menonjolkan kesadaran manusiawinya. Artinya, kesadarannya sebagai manusia, lebih umum lagi, kesadarannya sebagai makhluk. Istilah al-Qur`an, Katakan (hai Muhammad) kepada mereka: saya ini hanya manusia seperti kalian, diwahyukan kepada saya al-Qur`an ini... Penjelasan ini berdasarkan asumsi riwayat bahwa al-Hallaj memang benar mengatakan perkataan yang mustahil itu sehingga akhirnya dia dihukum bunuh. Sedangkan al-Hallaj dalam penelitian lain sebagai korban politik karena pro orang-orang tertindas, maka bukan tidak mungkin kalau sebenarnya al-Hallaj sudah mencapai Musyahadah al-Wahdah fi al-Katsrah; Menyaksikan Yang Satu dalam yang banyak. Ketika dia melihat "yang banyak" itu teraniaya, miskin, tidak mendapatkan keadilan, maka dia berontak karena dia menyaksikan Yang Satu, Yang Maha Adil, Yang Maha Kaya. Dan manifestasi itu tidak sesuai dengan kondisi mereka. Kenyataan itu yang membuatnya menginjakkan kaki di bumi dengan dirinya sebagai manusia untuk membela. Wujudnya tentu dalam praktik manusiawi; menuntut kepada penguasa, mendobrak tradisi kekuasaan, dsb. Dengan itu, dia telah sempurnakan tugasnya sebagai manusia sebagaimana tuntutan Musyahadah al-Wahdah fi al-Katsrah-nya. Dan itu yang membuatnya terhukum. Dengan penjelasan ini, tudingan kotor kepada sufi yang kadang-kadang dengan mengkonfrontasikannya dengan kehidupan Nabi dan Para Sahabat adalah keliru. Dalam argumen-argumen yang diajukan misalnya, kita bisa baca bahwa mereka mengatakan, konsep-konsep yang diadopsi oleh para sufi itu tidak ada dalam kehidupan atau ajaran Nabi Saw maupun Para Sahabat sesudahnya. Saya pikir, itulah kesalahpahaman. Hal itu, karena mereka menganggap bahwa kaum sufi menyatakan kedudukan tertinggi itu adalah seperti al-Hallaj (sesuai asumsi riwayat pertama), atau kondisi yang "mabuk" dan hilang kesadaran diri, tenggelam dalam (manifestasi kebesaran) Allah. Memang bagi kalangan sufi, itu termasuk kedudukan yang tinggi. Namun masih ada tahapan di atasnya; seperti yang sudah saya uraikan singkat di atas, mencapai kesadaran manusiawi. Kesadaran manusiawi dalam menggapai Allah, itulah kehidupan para Nabi dan para Sahabat Muhammad setelahnya. Demikian, maaf sedikit kepanjangan dengan memberikan jawaban yang tidak hanya sebatas pertanyaan yang diajukan. Wassalam Aman ----- Original Message ----- From: "SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO" <[EMAIL PROTECTED]> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> Sent: Saturday, September 17, 2005 9:10 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu > > > Gimana dimas pertanyaan saya koq engga dijawab?.. > > salam > > --- He-Man <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > >> >> Itu berarti anda tidak pernah dzikir , setidaknya >> tidak pernah dalam jumlah >> banyak. >> >> ----- Original Message ----- >> From: "SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO" >> <[EMAIL PROTECTED]> >> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> >> Sent: Saturday, September 17, 2005 12:15 AM >> Subject: Re: [wanita-muslimah] Bacaan Dzikir Sesudah >> Sholat Fardhu >> >> >> > He-man,....he-man...eman-eman.... >> > >> > Dzikir itu mengingat Allah, apa betul nih >> mengingat Allah membuat orang >> yang mengingat Allah jadi gila?.....ini joke atau >> serious? atau hanya mau >> cari sensasi...? atau berpolitik? >> > >> > salam >> > Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... SPONSORED LINKS Women Islam Muslimah Women in islam --------------------------------- YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. --------------------------------- __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/