Pak Muizof yth

Yg Anda sebutkan itu apakah merepresentasikan suatu masyarakat yg 
riil atau baru bertaraf normatif.  Artinya Anda mengharap bahwa kalau 
sudah shalat dan beribadah berarti manusia akan bebas dari desakan2 
utk melakukan kejahatan.  Ini suatu utopia yg telah kita saksikan 
tidak ada yg berhasil ditegakkan.  Coba lihat dari negara, paguyuban 
atau apapun yg berlabel Islam belum dapat dikatakan bersaing dg 
Jepang, Korea, dan negara2 demokratis lainnya.

Letak keunggulan suatu masyarakat dapat kita nilai di sistem hukum 
dan sistem pendidikannya.  Kedua fondasi ini yg dapat membentuk 
masyarakat adil dan makmur.  Kedua fondasi ini yg telah membawa 
peradaban Islam menuju kejayaannya dan justru hilangnya kedua fondasi 
ini yg mengakibatkan hancurnya peradaban Islam (khilafah Islam).

Kemajuan ekonomi suatu negara ditentukan oleh pertumbuhan penduduk 
(negara2 Islam OK di sini karena banyak anak, banyak istri), 
pertumbuhan pengumpulan modal (ha ... di sini ada kontradiksi dg 
slogan2 anti kapitalisme yg katanya bertentangan dg Islam padahal 
tidak) dan pertumbuhan produktivitas akibat teknologi (ekivalen dg 
kualitas pendidikan).

Dari ketiga unsur ini negara2 Islam cuma menang di unsur pertama, dan 
karena kedua unsurnya tidak bertambah maka yg terjadi malah penurunan 
standar kemakmuran karena pembaginya bertambah.

Jadi obat dari keterpurukan ekonomi itu harus dg (1) pengendalian 
pertumbuhan penduduk karena kita udah kebanyakan.  Jadi ulama itu 
harus ikut menunjang KB bukan malah memberi contoh dg 4 istri dan 
banyak anak, (2) kesempatan investasi (artinya juga perlu perbaikan 
sistem hukum agar pertumbuhan akumulasi modal bisa lancar) dan (3) 
memperkuat pendidikan.

Semua ini hanya bisa juga berjalan dg baik kalau iklim demokratis yg 
berdasarkan supremasi hukum itu juga ditegakkan.

Kalau ketiga unsur ini tidak dimengerti malah mencari jalan 
alternatif spt berdoa bersama, ya sampai kapan juga enggak akan 
beres2 keterpurukan bangsa ini.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "muizof" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak Dana Pamilih,
> 
> pertanyaan mana model masyarakat islam yang dapat dijadikan teladan 
> masa kini baik secara struktural maupun kultural ??, Sebenarnya 
> jawaban itu tidak perlu dicari jauh-jauh, karena jawabannya ada di 
> masing-masing individu (saya, anda dan siapa saja yang muslim) 
serta 
> masyarakat (umat) islam sendiri.
> 
> Coba simak, semua perintah ilahi baik ibadah pokok maupun bukan 
pokok 
> tidak hanya berdimensi privat (hablun minallaah) tetapi juga 
> berdimensi publik/sosial (hablun minannaas), ini kayaknya sudah 
> pernah saya posting, semoga tidak bosan.
> 
> Contoh :
> 
> 1) perintah Shalat adalah dimaksudkan "tanha anil fakhsyaa'i wal 
> mungkar" mencegah berbuat keji dan mungkar, tetapi kan kebanyakan 
> negri-negri muslim seperti Indonesia yang menurut survey adalah 
> negara korup no atas menjadikan shalat sebagai sholeh ritual, 
tetapi 
> sholeh sosialnya mana ??? shalat terus maksiat (korupsi, nyolong, 
> cabul dll) jalan kan ?? lantas kondisi demikian itu siapa yang 
> salah ??? pertanyaannya kapan kita introspeksi ??? lha kata Anda 
kan 
> gak mau skeptis sama Allah, muhammad dan qur'an ???
> 
> 2) perintah shaum (puasa) adalah dimaksudkan mengasah jiwa, 
sehingga 
> dengan berlapar-lapar itu umat islam yang kaya dapat solider sama 
> saudaranya yang miskin hidup susah, cari makan sulit, kadang bisa 
> makan kadang enggak, lapar bukan karena puasa tetapi karena tidak 
ada 
> yang dimakan. Ini kan jelas tradisi puasa itu menyimpan hikmat 
supaya 
> tidak hanya sholeh ritual (lillahi ta'aala) tetapi sholeh sosial 
> itulah yang perlu dibidik. lantas kondisi demikian itu siapa yang 
> salah ??? pertanyaannya kapan kita introspeksi ??? lha kata Anda 
kan 
> gak mau skeptis sama Allah, muhammad dan qur'an ???
> 
> 3) perintah zakat adalah dimaksudkan supaya umat islam tidak bakhil 
> alias pelit. Kultur atau tradisi zakat adalah memupuk umat islam 
> supaya back to nature ibarat struktur tubuh manusia yang tidak 
semua 
> makanan yang dikonsumsi itu diserap oleh tubuh, maka ada yang harus 
> dibuang jadi filtrat berupa tinja dan urine atau keringat. Begitu 
> juga dengan zakat bahwa semua kekayaan yang berhasil diraih tidak 
> semua 100 % menjadi miliknya, maka diperintahkanlah zakat itu untuk 
> diberikan kepada 8 golongan yang dinyatakan berhak atas sebagian 
> kecil harta si kaya. seharusnya kan negri-negri muslim bila sukses 
> menangkap pesan ilahi dari zakat, tentulah dana zakat, infaq, 
> shadaqah dsb adalah yang paling berpotensi mengatasi kemiskinan. 
> Tetapi kenyataannya mengapa justru negri-negri muslim adalah yang 
> paling miskin dan jadi pengemis ke negara-negara barat yang 
notabene 
> non muslim ??? lantas kondisi demikian itu siapa yang salah ??? 
> pertanyaannya kapan kita introspeksi ??? lha kata Anda kan gak mau 
> skeptis sama Allah, muhammad dan qur'an ???
> 
> 4) perintah haji adalah tidak semata perintah yang bersifat 
private, 
> tetapi justru sayarat dengan muatan sosial. Tuhan menciptakan 
manusia 
> berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya saling mengenal, 
> kenyataannya kan justru jamaah haji dan penyelenggara terjebak 
> persoalan teknis di lapangan sehingga semangat internasionalism 
dari 
> semangat haji menjadi sirna karena terjebak pada barisan eksklusive 
> karena faktor teknis tsb, padahal forum haji adalah ajang 
konferensi 
> antar umat islam dari berbagai bangsa yang beragam ras, bahasa dan 
> kultur. Coba simak siapa yang meraih keuntungan dari 
penyelenggaraan 
> ibadah haji ?? sarana transportasi udara seperti pesawat terbang 
> (boeing, air bus, dll), sarana transportasi darat (mercy, toyota 
dll) 
> yang punya kan negara non muslim, suplay buah dan sayur-mayur, 
konon 
> arab saudi mengekspor dari venezuela dan negara afrika yang 
notabene 
> negara non muslim, penginapan seperti hotel justru banyak dikuasai 
> negara non muslim, souvenir (oleh-oleh bagi jamaah yang dibawa 
pulang 
> untuk dibag-bagikan ke tetangga serta sanak famili) juga kebanyakan 
> made in japan, taiwan dan china. lantas kondisi demikian itu siapa 
> yang salah ??? pertanyaannya kapan kita introspeksi ??? lha kata 
Anda 
> kan gak mau skeptis sama Allah, muhammad dan qur'an ???
> 
> Ini kan pertanyaan dan kondisi real, tidak mengada-ada kan ??
> 
> Salam
> Abdul Mu'iz
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dana Pamilih" 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Maaf, secara gamblang tanpa tedeng aling2, saya belum di masa kini
> > melihat bahwa ada masyarakat Islam atau yg mengaku Islam yg benar2
> > dapat dijadikan teladan secara global, baik secara struktural 
maupun
> > kultural.
> > 
> > Oleh karena itu seperti Anda saya juga masih skeptis mengenai
> > keunggulan konsep2 negara Islam spt yag diperjuangkan oleh 
beberapa
> > rekan2 di milis ini.  Skeptisisme saya adalah pada kualitas dan
> > kedalaman pemahaman thd 'Islam' itu sendiri oleh para 'pejuang' 
> ini. 
> > Skeptisisme saya bukan pada Allah SWT, Muhammad SAW, Al-Qur'an 
> nulkarim.
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "muizof" <[EMAIL PROTECTED]> 
> wrote:
> > >
> > > Daripada memperdebatkan formalisasi islam, yang jadi pertanyaan 
> bagi 
> > > umat islam adalah, sejauhmana al qur'an dan hadits nabi 
dipahami, 
> > > dihayati, serta diamalkan dalam kehidupan sehari-hari termasuk 
> dalam 
> > > kehidupan bernegara ??
> > > 
> > > Lha kitab undang-undang hukum pidana dan perdata yang nyata-
nyata 
> > > warisan kolonial yang usang dan tidak pernah di-up date saja 
> ketika 
> > > dicoba disubstitusi dengan nilai-nilai islam saja tidak pernah 
> clear 
> > > kan ???
> > > 
> > > Wassalam
> > > Abdul Mu'iz
> > > 
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "sarinesia" 
> <[EMAIL PROTECTED]> 
> > > wrote:
> > > >
> > > > negara Islam itu tidak ada. kalaupun ada itu malah tidak 
sesuai 
> > > dengan
> > > > sunnah Rosul. sebab nabi Muhammad saw tidak pernah mendirikan 
> negara
> > > > Islam melainkan negara Madinah yg terdiri dari segenap 
komponen 
> > > bangsa
> > > > yg bukan hanya unsur pengikut Muhammad saja di dalamnya, 
> melainkan 
> > > ada
> > > > Nasrani, Yahudi, dll. mereka semua diakomodasi kepentingannya,
> > > > keamanannya, hak-haknya, untuk mencapai tujuan bersama yg 
> disepakati
> > > > dalam sebuah piagam.
> > > > sedangkan negara Islam yg dimaksud sekarang adalah negara 
> otoriter
> > > > dengan mengatasnamakan Tuhan. ya jelas laen dong!
> > > > Indonesia ini sudah sangat Islami, jadi tidak perlu disusupi 
ide
> > > > Ikwanul muslimin, HTI, salafy ato apalah. Biarkan Indonesia 
> > > berkembang
> > > > apa adanya. Bukankah salah satu peletak dasar pondasi 
Indonesia 
> > > adalah
> > > > Ki Bagus Hadikusumo seorang yg sangat paham tentang Islam.
> > > > 
> > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dana Pamilih"
> > > > <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > > >
> > > > > Pesan moral Anda mengena tetapi mekanisme dan mekanisme apa 
> yg 
> > > > > diperlukan agar tujuan keadilan dan kemakmuran yg 
didambaikan 
> itu 
> > > > > dapat tercapai?
> > > > > 
> > > > > Boleh saya bertanya, negara Islam mana yg berhasil meraih 
> > > keadilan 
> > > > > dan kemakmuran dng metoda yg digariskan menurut pemahaman 
> Islam 
> > > masa 
> > > > > kini?  
> > > > > 
> > > > > Tolong berikan bukti keberhasilannya dulu sebelum 
masyarakat 
> bisa 
> > > > > menerima usulan ini.
> > > > >
> > > >
> > >
> >
>






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Click here to rescue a little child from a life of poverty.
http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke