--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Herni Sri Nurbayanti" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Ya susah kalo tidak ada penghargaan terhadap hak-hak minoritas (baca: > non-muslim).
AQ: lho kok bisa mengambil kesimpulan begitu? bagian mana dari kalimat saya yg menunjukkan hal tsb? > Bagaimana ada penghargaan terhadap kaum minoritas bila dasar pijak > berpikirnya sudah membedakan bahwa Islam is the best way of life dan > dipaksakan terhadap mereka yg non-muslim. Silakan saja sih kalau yg > lain beranggapan agamanya the best way of life, tapi ente harus ikut > cara hidup gw. Bukannya ini kontradiktif? :-) AQ: lho, siapa yg memaksakan ke non muslim bahwa Islam is the best way of life? :-) juga non muslim harus ikut cara hidup muslim? bagaimana bisa kok belum2 anda sudah punya penafsiran begini? Atau bagaimana me-manage > hal ini, menerapkan SI di satu sisi tapi tetap menghargai hak2 > non-muslim di sisi lain? Bukankah kita berbagi wilayah, kedaulatan, > hak, kewajiban, dll? Nah ini yg lebih menarik utk dibicarakan. Bagaimana management yang baik agar kehidupan masyarakat muslim dan non-muslim tetap harmoni walaupun nilai2 Islam menjiwai kehidupan berbangsa. Saya yakin bukan tidak mungkin, toh sudah pernah terjadi di masa Rasulullah dan kemudian di masa2 keemasan peradaban Islam. Juga adanya jaminan dari Allah bahwa Islam adalah Rahmatan lil 'alamin. Tapi mmg suatu hal yg tidak mudah utk bisa bersinergi membahasnya. Apalagi kl baru nyebut SI sudah di"serbu" *smile* > Kedua, ada kalimat yg tiba2 loncat. Nilai2 Islam yg seperti apa yg > bisa membawa Indonesia adil, makmur, dll? Tetap saja belum menjawab > pertanyaan dasar, SI yg seperti apa? Kalau mau memperhatikan email2 saya ttg SI ini, saya lebih memilih utk memakai kata "nilai2 Islam" sebagai pengganti SI. Karena, bicara SI, kecenderungannya jatuh kepada diskusi masalah2 teknis kehidupan (muamalah dgn non-muslim dll). Kalau bicara masalah teknis kehidupan yg luas sekali cakupannya itu, saya tentu tidak akan mampu. Tentu lebih baik meminta ahlinya utk berbicara. Padahal ada yg lebih pokok dari pada bicara masalah teknis tsb yaitu bagaimana mengamalkan nilai2 luhur Islam dalam kehidupan kita. Banyak orang bilang bahwa di AS, Jepang, Eropa, bahkan di Singapura, justru NILAI-NILAI Islam telah dipraktekkan masyarakatnya. Seperti kebersihan, pelayanan masyarakat, jaminan sosial dll. Menurut saya, lebih urgen utk menyadarkan masyarakat agar mengamalkan nilai2 Islam tsb dalam kehidupannya. > > Ketiga, tersirat dari kalimat anda bahwa kritik thd dominasi kekuasaan > rupanya bertujuan utk menjadi/mengganti dominasi kekuasaan tsb utk > mendominasi. Kritik keras terhadap US dan segala perjuanagan SI ini > rupanya utk menjadi/mengganti posisi (dominasi) US. Ini politik > rahmatan lil'alamin atau politik balas dendam? :-) Maksudnya, balas > dendam utk mendominasi. AQ: Kok kayaknya gak nyambung ya?? Maksudnya apa? Wallahu'alam AQ ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/