> Salam buat keluarga sampeyan mas satriyo,
> Mudah-mudahan ada kesempatan kita bisa ketemu di darat.


insya-4jji ... salam juga buat keluarganya  mas ...

Cerita dong bagaimana kesan-kesannya di Pakistan.
> Saya juga punya teman beberapa orang Pakistan,
> dari ngobrol-ngobrol dengan mereka..hmmm tambah bersyukur saya dengan
> Indonesia.


dua ide di kalimat di atas saya gabung saja: kesan saya di pakistan adalah
kesan ketika saya masih di bangku smp mas, dan ketika itu saya yakin
pakistan masih relatif lebih 'islami' di bawah rezim alm zia ul-haq,
daripada sekarang ini, meski musyaraf juga militer seperti alm zia. kesan
islam sangat berimbas pada saya dan turut membentuk ide islam yang sampai
sekarang masih saya bawa. saya ingat ketika presiden zia mengundang para
diplomat, termasuk ortu saya, maka penjumput kenegaraan menjemput pasangan
suami istri diplomat dengan mobil yang berbeda dan menuju bagian istana yang
berbeda, sayap untuk pria dan wanita. hal lain, alm zia sangat sederhana. ia
sering berangkat ke kantornya dari rumah dengan sepeda. juga, masyarakat
pakistan sangat mengagumi tokoh sukarno yang di sana diabadikan menjadi nama
sebuah pasar, di sini mungkin seperti pasar minggu, atau pasar jumat, jadi
pasar besar - mereka memakai istilah bazar - dan juga nama jalan. dan mereka
segera akan menyebut kita 'dost' atau saudara ketika tahu kita orang
indonesia, dan menanyakan 'bagaimana kabar sukarno' ... hehehe saya suka
tersenyum mengingat ini.
jika dikatakan mas bersyukur jadi orang indonesia, saya yakin mereka juga
merasakan hal yang sama tentang tanah air mereka.
dan di sini, raam punjabi - punjabi artinya 'dari punjab (kawasan di
pakistan)' - yang bersyukur bisa meuai untung dari negeri sukarno .. hehehe.


> Muslim bukan "mereka yang mengikuti perintah Allah".
> IMHO, Muslim orang yang menyatakan diri sebagai orang yang mengambil Islam
> sebagai sistem nilai.


saya mengerti mas, dan saya setuju. mungkin redaksional saya yang sangat
'husnuzan' sehingga yakin Muslim adalah "mereka yang mengikuti perintah
Allah" dan tidak hanya orang yang menyatakan diri sebagai orang yang
mengambil Islam sebagai sistem nilai yang bagi saya hanya masalah
redaksional kata saja. ... itu menurut saya. tapi saya terima 'koreksi' nya
mas ... :-)

Begini lho mas satriyo,
> Ketika ada seorang muslim mengerjakan pekerjaan-pekerjaan buruk,
> lalu ada orang yang menisbahkan pekerjaan buruk itu kepada Islam,
> kan kita protes bukan? Islam itu sistem nilainya lalu, muslim itu
> orangnya.
> Bisa saja orangnya tidak melakukan dengan benar apa-apa yang dia "klaim"
> sendiri, bukan?


yup! ...setuju lagi.

Opini ulil, sistem nilai yang dia klaim sebagai "Islam" menurut dia,
> itu juga tidak menjamin dia sendiri melakukannya.


maksudnya? wah,... jadi menurut mas boleh kita menyatakan sesuatu yang
sesuatu itu adalah suatu sistem atau keyakinan ... termasuk  sistem nilai,
tapi tidak perlu menjadi orang yang mengamalkannya? ... mohon pencerahannya
mas

Tapi kebenaran itu bisa muncul dari mana saja.


bukannya kebenaran hanya dari ALLAH mas? kalo yang mas maksud sebagaimana
perkataan khalifah ali r.a. "perhatikan apa yang dikatakan,jangan siapa yang
mengatakan" saya yakin gak pas dengan konteks ulil, karena yang saya tahu
khalifah ali r.a. mengatakan itu untuk mematahkan pandangan sebagian
kalangan muslim yang masih memandang apakah si muslim yang bicara ini
ningrat, kaya, terpelajar, dll. tapi bukan berarti berlaku di luar itu.
apalagi dalam konteks tauhid/aqidah. mungkin secara umum/muamalah bisalah
diterima, toh ilmu umum itu bebas nilai/netral.

IMHO, tidak penting bagi saya dan bukan urusan saya ulil itu orang yang
> bagaimana sehari-hari,
> yang penting bagi saya apakah saya mendapatkan sesuatu dari opininya.


termasuk opini yang 'mbalelo', yang secara syar'i tidak sesuai?

Sahabat Umar ra itu bicara ttg menjadikan seseorang sahabat.Ya memang nggak
> bisa cuman dari omongan doang, tapi tentu saja dari interaksi.Kalau cocok
> jadi sahabat, kalau nggak cocok ya nggak. Kita kan disini baru belajar ttg
> apa yang jadi ide-ide, bukan menjadikan penggagasnya sahabat.


memang bukan itu yang saya maksud mas. fokus saya dari perkataan khalifah
umar r.a. itu bukan pada 'how to tell a friend' (bagaimana menentukan
sahabat) tapi apakah kita sudah yakin kita kenal seseorang luar dalam - di
luar hati tentu ya, kan itu urusan 4jji - hingga kita bisa menerima
ide-idenya. untuk hal ini, Rasul juga berkata, bahwa level kepercayaan itu
tidak pada fisik tapi pada kapasitas-kapabilitas, ketika beliau mengatakan
'...taatilah pemimpin meskipun yang diangkat itu orang yang berambut seperti
kismis (maksudnya keriting seperti orang afrika).'

Soal info dari majalah sabili, terus terang mas satriyo, kesan saya,
> ideologi perang itu jadi prioritas bagi mereka.
> Ukhuwah itu nomor sekian. Ketika ada berita yang merusak datang, cek dan
> recek, begitu kan kira-kira bunyi ayat dalam Al-Quran. Apa mas satriyo
> langsung percaya saja tuh. Katakanlah ada saksi mata, bukankah sebaiknya
> (1)
> cek saksi matanya apa dia punya pemahaman yang betul dan tidak bias
> termasuk
> walaupun itu Paman ulil sendiri, (2) cek langsung ke orangnya. Mertuanya
> Ulil itu saya nilai salah satu ulama yang jarang ada saat ini, kalau betul
> begitu apa nggak rame tuh di rumah. Setahu saya, Ulil bicara uang itu
> dalam
> kerangka bahwa setiap kegiatan butuh uang, dan proposal-proposal dia
> ditanggapi dengan baik oleh organisasi-organisasi dari "barat". Dan hal
> itu
> menurut saya wajar saja walaupun bukan tindakan strategis karena terbukti
> jadi amunisi untuk nembak dia bukan?.


saya luruskan mas, sabili memang tampak garang meski gak ada hubungan nasab
dengan FPI tapi itu karena mereka mengedepankan fakta. masa iya si mas
sabili tega mengorbankan ukhuwah? mas sudah sowan atau ada kenal dengan
personil sabili? saya sudah dan kenal. termasuk yang memberi info tentang
dan kenal baik dengan ulil. teman ini sudah lama hengkang dari sabili dan
sekarang di media islam lain. saya jadikan sabili sebagai salah satu acuan
karena saya 'percaya' kredibilitas mereka.
langsung percaya? tidak juga. kan saya kroscek, dan ternyata data sabili
cocok dengan sumber lain yang saya kenal baik dan percaya. termasuk
konco-konco ulil di mahad LIPIA dulu. sumber keluarga justru lebih memberi
unsur 'familiar' menurut saya. artinya info yang muncul mungkin yang bukan
buat konsumsi umum. dan yang saya tangkap memang konteks uang itu ya sebagai
'mata pencaharian.' semakin ulil 'bikin heboh' semakin deras dana buat dia
dkk mas. mau bukti? mohon maaf, saya bukan tidak mau, tapi tdk kompeten.
tapi saya yakin bukti itu ada. tapi apa itu akan bisa mengubah mereka yang
kadung tidak peduli, sudah 'cinta mati' pada ulil?
soal mertua ulil, dia juga sosok manusia kebanyakan, perokok lagi (maaf,
saya alergi dng ulama yang perokok). saya agak berubah melihat beliau
terutama setelah dia 'membela' ulil dengan argumentasi yang tidak pas.
misalnya, ketika beliau mengatakan 'pikiran kok dihukumi.'
untuk perkataan ini, artinya beliau tidak menganggap 'pikiran
kotor/merusak/sesat' itu berhak diadili. pada hal banyak yang menunjukkan
kebalikannya. komunis misalnya. bukankah NU juga elemen ummat yang
menghukumi komunisme itu haram?

Salam


satriyo


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke