Hanya sebagai tambahan, persoalan bahasa menurut saya bukan sesuatu yang 
bersifat eksak, tapi cair dimana perbauran dan juga kebutuhan sangat 
mempengaruhi. Namun cairnya perkembangan bahasa itu sehingga saling 
mempengaruhi satu sama lain, mempunyai aturan dan logikanya sendiri sehingga 
tidak asal sedot. Karena itu bisa dipahami maksud kawan-kawan dengan 
arabisasi termasuk dalam hal bahasa, adalah penggunaan bahasa Arab yang 
tidak perlu; memang sengaja diarab-arabkan karena dorongan dan faktor 
subyektif belaka.

Dalam al-Qur`an yang sebagian ayatnya menyatakan dengan tegas "diturunkan 
dalam bahasa Arab yang jelas" ternyata mengandung banyak kata yang pada 
aslinya bukan bahasa Arab. Pembahasan masalah ini juga cukup seru dalam 
perdebatan para ahli tafsir; bagaimana kedudukan kata-kata itu terkait 
dengan ayat yang menyatakan al-Qur`an menggunakan bahasa Arab yang jelas 
itu. Banyak pendapat dalam hal ini. Namun yang sangat penting bagi saya, 
bahwa pembahasan masalah ini semakin berkembang dalam kajian ilmu bahasa; 
tidak lagi terkait dengan bahasa al-Qur`an semata, tetapi menjangkau ke 
hal-hal yang lebih jauh, yang kemudian tersimpul dalam sistem dan aturan 
pengalihan kata asing ke dalam bahasa sendiri karena kebutuhan dan 
kelengkapan bahasa.

Jadi, jelas sekali perbedaannya dengan arabisasi yang dimaksud beberapa 
kawan di sini seperti antum untuk menyapa, ummi untuk panggilan ibu, abi, 
akhawat, dll yang menurut saya juga bukan suatu hal yang penting dan juga 
bukan kebutuhan dalam komunikasi bahasa sendiri.

Wassalam


Aman

----- Original Message ----- 
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Thursday, December 01, 2005 7:35 AM
Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana?


> Mas Satriyo,
>
> Di bawah ini akan saya berikan tanggapan berdasarkan rincian dari yang 
> saya baca.
>
> (1) Bahasa
>
> Kita sekarang sedang berdiskusi dengan menggunakan bahasa Indonesia, 
> nyatanya hampir sedikit sekali kosa kata Arabnya. Jadi, tidak benar bahwa 
> 80% (delapan puluh persen) lebih bahasa Indonesia dibangun dari kosa kata 
> Arab. Jika pernyataan Mas Satriyo benar, maka paragraf yang saya tulis ini 
> dipenuhi kosa kata Arab. Karena, kosa kata ini ada di kamus bahasa 
> Indonesia.
>
> Kalau, kita jujur dalam memeriksa kamus, kita bisa sandingkan, yaitu kamus 
> BI dan kamus BA. Dari situ dapat diketahui berapa persen kosa kata Arab 
> yang terserap ke dalam BI. Yang jelas, kalau kita membuka kamus Bahasa 
> Jawa Kuna, justru hampir semua kosa kata Melayu (yang belum impor) ada di 
> kamus BJK.
>
> (2) Budaya
> Ketika kita bicara budaya, maka tentunya bukan pertanyaan "budaya mana" 
> yang dikemukakan. Kita pahami bersama dulu apa yang dimaksud dengan 
> budaya. Saya pun tidak mendefinisikan budaya, agar tidak terjadi perang 
> definisi.. :)
>
> Sebagai seseorang yang pernah mempelajari ilmu budaya, baik di tingkat 
> SLTA, fak. pertanian, maupun magister manajemen internasional, maka saya 
> akan berikan perincian pokok sesuatu yang dikandung dalam budaya. 
> Ternyata, budaya itu jelas, sehingga ahli manajemen Jepang kalau berdagang 
> di suatu negara harus tahu persis budayanya. Orang-orang Barat juga 
> demikian.
>
> Budaya terdiri dari 3 lapisan, jadi kalau digambarkan sebagai lingkaran 
> ada 3 ruang lingkaran.
>
> (A) Lingkaran Terdalam merupakan "nilai dasar" suatu budaya. Di sinilah 
> kita bisa membedakan perilaku atau sikap hidup bangsa-bangsa di dunia ini. 
> Dan, ini riil. Di sinilah kita bisa membedakan sikap hidup suku-suku di 
> Indonesia, sehingga kita bisa mengatakan yang itu sih adatnya batak, 
> sunda, jawa, padang, melayu, dayak dan lain-lainnya, termasuk kita bisa 
> membedakan perilaku orang Arab dan bukan Arab. Inilah yang membuat orang 
> Cina tetap eksis sebagai orang Cina meski di Indonesia, Malaysia, Eropa 
> atau Amerika. Di "nilai dasar" inilah orang-orang Cina yang tersebar di 
> puluhan negara di dunia bisa menarik persamaan budayanya.
>
> (B) Lingkaran Tengah (antara lingkaran terdalam dalam dan luar). Yang 
> terkandung pada lapisan ini ialah norma-norma atau nilai-nilai yang agak 
> umum sifatnya. Agama hanya masuk di sini. Makanya, meski Thailand, 
> Indochina, Cina, dan Jepang sama-sama beragama Buddha, tapi sikap hidupnya 
> berbeda-beda. Demikian pula agama Islam, hanya berada di lapisan kedua 
> ini, sehingga orang Jawa merasa tidak sebagai orang Arab meski sama-sama 
> Islam dan tinggal di Arab atau di Indonesia.
>
> (C) Lingkaran Luar, di lapisan ini yang ada ialah apa yang disebut 
> "artefak" atau produk kebudayaan. Di sinilah letaknya IPTEK, bangunan, dan 
> gaya hidup. Tentu orang Indonesia sekarang ini yang dipengaruhi ialah 
> lapisan tengah dan luarnya. Di lapisan luar inilah lahir apa yang disebut 
> "Peradaban" (Civilization). Jadi, apa yang diungkapkan oleh Mas Satriyo 
> hanyalah artefak belaka.
>
> Sulit lapisan terdalam dipengaruhi. Sebab, jika lapisan terdalam jebol, 
> maka bangsa itu akan lenyap dari permukaan bumi karena hidupnya dikuasai 
> oleh orang lain. Dan, dalam hidup ini, kita jelas koq bisa membedakan 
> budaya Arab dan Indonesia. Jadi, bukan perincian artefaknya, tapi 
> nilai-nilai atau sikap hidupnya yang membedakan. Sampai di dini kita akan 
> bisa mengetahui bahwa yang Arab pasti tidak mau disebut Jawa.
>
> Nah, jika ada orang per orang yang merasa kehilangan budaya induk, itu 
> dikarenakan dia hidup di metropolitan dan tidak mendapatkan pengajaran 
> budaya dari kedua ortu atau lingkungannya.
>
> (3) Klasifikasi
> Persoalannya itu kok tidak terletak pada karya otentik saya atau bukan, 
> tapi mohon dibuka Kitab Alqurannya dan dibaca seksama ayat-ayat yang saya 
> rujuk itu. Lalu, ditimang-timang, benar atau tidak. ..:)
>
> Wassalam,
> chodjim
>




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke