abak ariela4ever,

sebuah kisah kecil dari ppiindia tulisan danardono hadinoto berkaitan dengan
national building dan kebijakan melting pot.

sebuah kisah yang justru jauh dari fakta masa kini, karena masyarakat saat
ini yang mayoritas digiring supaya menjadi makin fundamentalis dan menolak
kenyataan bahwa wajah kita adalah pluralitas.

salam,
Ari Condro

1.
===
Bung Karno dan bung Hatta mengupayakan mulai tahun 50an awal (sampai
tahun 1949 ibukota kita di Jogya, jadi tamu Sri Sultan HB ke IX),
agar seluruh unsur warga campur aduk. Gereja dibangun diwilayah yang
juga banyak Islam, mesjid juga ditempat yang banyak Kristen, dsb.
Hanya kuil Hindu India tetap di Pasar Baru. Kami, yang mengalami
tahun 50an dan 60an merasakan sekali keeratan kebangsaan ini.

Sejak akhir era Suharto, mulai ada kefanatikan, lalu juga timbul
tuntutan mayo mino. Sampai sekarang. Warga juga menjawab tantangan
zaman ini,mas, penduduk Dayak mengusir warga Non Kristen dari Madura..
Di Malukku proses gebuk gebukan antar kampung terjadi.

Banyak yang ingin kembali ke masa Belanda. Dahulu dipaksa pisah
pisah, sekarang sukarela pisah pisah. Kalau gak di-pisah pisah ya
ribut terus..


2.
===
Yep, rasa persaudaraan tiga etnis ini, Bosami, Bolaang-Mongondow,
Sangir-Talaud dan Minahasa lebih kuat dari sentiment keagamaan. Disana ada
orang Jaton, Jawa Tondano, keturunan para perajurit Diponegoro yang ikut
dalam pembuangan, hidup ditengah masyarakat Kristen di Tondano. Mereka
islami, berbudaya jawa, namun fasih berbahasa daerah (bukan bahasa malayu
Manado), yang malah jarang dikuasai oleh kebanyakan orang Manado.

Inilah contoh positif, rasa kebangsaan yang kuat diatas pertasaan
solidaritas keagamaan.  Bangsa lain, yang seagama, tak lebih dekat pertalian
darah, dengan sesama kita, yang beda agama.  Semoga tak ada seruan atau
himbauan apapun yang memisahkan kita!  Padamu Negeri..

Salam
danardono

Carla Annamarie <[EMAIL PROTECTED]> schrieb:

klo diliat daerah sulawesi utara (Minahasa, Bolaang-Mongondow,
Sanger-talaud) memang gak seperti daerah2 lain yang rawan konflik agama,
karena orang2 nya berpikiran terbuka..., di kota mnado udah banyak di
bangun mesjid oleh pendatang, tp orang2 minahasa gak curiga or punya
pikiran sempit...kan motto nya "torang samua basodara"..gitu looh..pak..

salam gaul deh...
Carla



----- Original Message -----
From: "ariel" <[EMAIL PROTECTED]>

pembangunan 'nation and character building' dulu pernah di cetuskan
oleh BK, karena RI merupakan 'melting pot too' dan umurnya juga baru
seumur jagung (pada waktu itu). Mungkin ada yang bisa sharing
bagaimana kebijakan BK dalam merumuskan hal tsb?





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke