ATM Kondom, Perlukah?

"ATM kondom? Wah, makin bebas aja tuh anak-anak! Mungkin seks bebas semakin
merebak di dunia mereka," seruan kaget itu terlontar dari mulut Ny. Rosi
(46).

SERUAN kaget merupakan reaksi pertama masyarakat tentang rencana
diberlakukannya ATM ( Automatic Teller Machine) kondom di Jawa Barat,
termasuk di Bandung. ATM kondom kini baru dipasang di beberapa tempat di
Jakarta. Di sejumlah daerah seperti Bogor dan Bandung, rencana itu mendapat
komentar pro dan kontra.

"Daripada ATM yang aneh-aneh begitu, mending ATM jus aja deh, kayak di
Jepang. Masukin uang logam, keluar deh minuman segar," kata Wita (14),
pelajar SLTP kelas 3 yang mengaku tahu tentang ATM kondom melalui koran.

Begitulah, berita tentang ATM kondom memang tidak mengada-ada.
Cring...cring...cring... masukkan tiga buah uang logam lima ratus rupiahan
ke dalam ATM, nanti akan keluar sebuah kotak kondom merek "Artika" berisi 3
buah. Pilihan aroma terserah pembeli. Ada lima buah tombol untuk memilih
kondom dengan aroma yang diinginkan, pisang, cokelat, atau stroberi . Harga
Rp 1.500,00 adalah harga sesudah disubsidi. Di apotek harga untuk kondom
yang sama mencapai Rp 3.500,00 per kotak.

Di Bandung dan daerah-daerah Jawa Barat lainnya, ATM kondom memang belum
dipasang. Kalaupun ada, baru satu contoh terpasang di kantor BKKBN Jabar.
Itu pun dalam bentuk kotak sederhana. Sebuah kotak persegi panjang seperti
gardu listrik. Ada sepuluh kotak baru yang bentuknya lebih oke dan masih
disimpan di sebuah ruangan oleh BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional) Jawa Barat atas titipan KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) Jabar.
Satu ditempatkan di mobil layanan keliling KB BKKBN Jabar.

"Tanggal 20 Desember 2005 lalu, pada acara Pertemuan Institusi Masyarakat
Pedesaan Regional yang diikuti Jawa Barat, Bali, dan Kalimantan Barat,
Kepala BKKBN Pusat Dr. Sumarjati Arjoso, S.K.M. memberikan sepuluh unit itu
kepada Ketua KPA dengan pesan penggunaannya tidak hanya untuk kepentingan
AIDS, juga untuk program KB," cerita Kepala BKKBN Jabar Drs. H. Hertog N.
Saud, M.P.A. tentang asal muasal ATM yang ditolak di beberapa tempat seperti
Bogor dan Yogyakarta itu.

Untuk memulai aktivasi ATM ini pihak BKKBN Jabar melangkah dengan amat
hati-hati. Saat ini Hertog beserta jajarannya baru sampai tahap
menyosialisasikannya kepada berbagai pihak, terutama para tokoh masyarakat.

"Kami juga punya kekhawatiran yang sama dengan tokoh-tokoh agama. Kalau
disebarkan asal saja, bisa-bisa disalahgunakan. Kami tempatkan di tempat
pasangan suami istri yang mudah mengambilnya, tapi menyulitkan orang yang
bukan pasangan suami istri. Kami kan mau kemaslahatan umat juga," tegas
Hertog.

Meniru Jakarta, Hertog mungkin akan menempatkan ATM kondom di Polda, kantor
pemda, atau perusahaan yang mayoritas karyawannya sudah berkeluarga.
"Tempatnya pun tidak asal, tapi di kliniknya," tegas Hertog.

**

KENDATI akan ditempatkan pada lokasi yang "susah-susah gampang", Drs. Ahmad
Hadits (47) salah seorang guru sekolah menengah tingkat atas Kota Bandung
dengan tegas menolak untuk keberadaan ATM kondom ini.

"Saya menolak! Itu sama saja peniadaan permaluan. Orang tidak akan malu-malu
lagi melakukan hubungan seks bebas," katanya tegas.

Kekhawatiran akan legitimasi atau penghalalan seks bebas juga dikemukakan
Ir. Sodik H. Sodik Mujahid, M.Si., Ketua Yayasan Darul Hikam Bandung. Sodik
khawatir timbul persepsi salah dalam masyarakat, kalau sudah memakai kondom
melakukan seks bebas tidak apa-apa.

"Saya pernah melihat sebuah spanduk tentang anjuran penggunaan kondom.
Padahal ini kan sifatnya atau urusannya agak pribadi, sehingga yang terjadi
adalah lebih besar mudaratnya. Harusnya pencegahan atas efek seks bebas ini
adalah anjuran untuk melakukan seks yang halal. Kalau ATM kondom
diberlakukan, pihak terkait juga harus seimbang dalam melakukan kampanye
anti zinah," tegas Sodik.

Bagi Adhi Ardiansyah (25) pegawai perusahaan swasta di Jakarta, ATM kondom
bisa menjadi pemicu semakin bebasnya para remaja atau anak muda melakukan
hubungan seks pranikah.

Dari data Mitra Citra Remaja Bandung, sebuah layanan konsultasi kesehatan
reproduksi remaja, memang terungkap angka yang cukup memprihatinkan tentang
kasus hubungan seks sebelum nikah. Dari tahun 2001 hingga 2005 kasus remaja
yang mengaku melakukan hubungan seks pranikah sebesar 883 kasus.

Salah seorang pengasuh MCR Abdurrahman Shaleh (22) menilai, ATM kondom tidak
akan berpengaruh pada tingkat kasus remaja melakukan hubungan seks. "Dari
kasus yang masuk, terlihat banyak remaja yang sudah tidak asing melakukan ML
(making love, istilah remaja untuk hubungan seks pranikah). Tanpa adanya ATM
kondom seks bebas sudah tinggi. Saya pribadi setuju saja ada ATM seperti
itu. Memang seperti buah simalakama. Tapi daripada menjadi lebih buruk lagi
(efek) pada yang melakukannya, misalnya terkena penyakit akibat hubungan
seks, bisa AIDS atau yang lainnya, minimal (dengan memakai kondom-red.) dia
aman," kata Igun, panggilan Abdurrahman. Dalam layanannya, para pengasuh MCR
lebih mengarah pada tindakan persuasif dengan menganjurkan lebih baik tidak
melakukan hubungan seks di luar nikah.

Menanggapi pro-kontra masyarakat atas rencana kehadiran ATM kondom, Ketua
MUI Jawa Barat Drs. K.H.A. Hafizh Utsman menganjurkan masyarakat
santai-santai saja menerimanya.

"Yang saya tahu ATM kondom adalah program dari WHO dan diterapkan dalam
rangka penanggulangan penyakit AIDS dan HIV. Sikap kita harus dewasa, jangan
mengambil kesimpulan seolah-olah ATM kondom melegitimasi pelacuran," tukas
Hafizh.

Hafizh membandingkan betapa umumnya kini kondom tersebar di mana-mana, dari
jongko-jongko (kios kecil) hingga hotel-hotel. Menurut Hafizh, kekhawatiran
masyarakat terhadap ATM kondom terlalu berlebihan.

"Ini adalah rencana pemerintah untuk pengamanan AIDS dan HIV. Santai sajalah
menilainya, jangan berlebihan. Saya punya kepercayaan bahwa pemerintah tak
akan menjerumuskan warga negara," nilai Hafizh.

Dalam pandangan Hafizh, membicarakan ATM kondom hanyalah berbicara tentang
buntut, bukan hulu atau pokok persoalan sebenarnya. "Kalau kita mau bicara
pokok persoalannya adalah tentang aturan kenegaraan mengenai penanganan
pelacuran dan perzinahan. Kita jangan mendefinisikan perzinahan seperti
sekarang. Definisi sekarang kan kalau mau sama mau sepertinya bukan zinah.
Padahal perzinahan adalah hubungan yang dilakukan di luar pernikahan," tegas
Hafizh.

Ditegaskannya, yang harus dilakukan bukan meributkan soal ekor tadi,
melainkan memegang kepala masalahnya. Sudah saatnya melakukan revisi
beberapa pasal dalam KUHP tentang perzinahan, dimulai dari definisi
tersebut.

"Karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang agamis, nilai-nilai agama yang
harus diterapkan. Dalam masalah perzinahan, harusnya pemerintah aktif dalam
memberantasnya, bukan sekadar menjadikan perzinahan sebagai delik aduan. Hal
tersebut dilakukan demi menjaga kesahihan keturunan Adam."

Menurutnya, titik berat perbaikan tersebut harus dimulai dari penegakan
hukum yang setegak-tegaknya. "Namun kita umat Islam jangan putus asa, sisi
hukum kita sedang tumbuh. Untuk mengatur masyarakat memang tidak semudah
membalikkan telapak tangan," kata Hafizh.(Uci Anwar)***

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/012006/08/hikmah/utama01.htm



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke