Baiklah, sepertinya saya perlu belajar kearifan lebih banyak lagi. 8-)

Saya hanya ingin agar majalah porno, tabloid porno, VCD porno, website 
porno, itu bisa segera diberantas dari negara Indonesia ini. Bagaimana 
caranya? Saya tidak tahu persis. Terus terang saya menaruh harapan pada 
RUU APP itu. Kalau itu ternyata tidak bisa juga, lalu dengan apa lagi? 
Saya betul-betul khawatir bangsa ini keburu bertambah rusak jika semua 
media porno itu tidak diberantas dari negeri kita tercinta ini. Semua 
senjata yang bisa kita arahkan untuk menembak mereka seakan-akan sudah 
dilumpuhkan. Apa lagi harapan kita?

Kemana lagi saya akan meletakkan harapan saya? Sementara saya harus selalu 
menjaga pandangan anak laki-laki saya yang masih berumur 7 tahun setiap 
melalui stand majalah di sebuah toko buku.

Salam untuk anda berdua. 8-D




Donnie <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/01/2006 02:08 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
RE: [wanita-muslimah] Re: Fatwa Melarang Perempuan Bekerja Malam Melanggar 
HAM.







Setuju pak Chojim,
Kita selalu terjebak pada pandangan "masalah diluar
sana", sehingga tidak pernah memulai dengan diri kita.
 Jadi ingat bukunya S Covey, kita sering jadi manusia
yang have bukan yang be.

Pak Wida, kalau anda menyimpulkan, kelamaan untuk
membenahi infrastruktur hukum, dibuat seribu macam UU
barupun tidak akan pernah bisa jalan.  Jadi apa
gunanya UU tersebut??  keburu tua looh.. kalau cuma
ribut bikin UU tanpa pernah mencoba menerapkannya
karena UU nya gak operasional dan tidak aplikable
dengan situasi setempat.

donnie

ps: pak Chojim, sugeng tanggap warsa..
Kata iklan rokok, menjadi tua itu biasa, menjadi
bijaksana adalah pilihan... 
Untuk pak Chojim kayaknya kita perlu merayakan
keduanya  :-)



--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

> Mas Wida,
> Sebenarnya kita tidak boleh terjebak pada "isu
> sentimental"nya. Tentu, kehidupan nyata itu tak akan
> sama persis dengan yang saya ceritakan atau
> diceritakan siapa saja. Mengapa? Karena, kebenaran
> di dunia ini adalah wujud kebenaran rata-rata
> statistik! Artinya, kita tidak bisa menemukan
> kebenaran 100% berdasarkan kesimpulan dari sebuah
> sampel. Makanya dalam statistik, untuk menguji
> kebenaran itu ada "selang kepercayaan", misalnya
> 95%, 99% atau... :)
> 
> Dus, kita dalam hidup ini harus riil, dan tidak
> semata-mata berdasarkan asumsi. Kehidupan di Las
> Vegas dan Tokyo juga begitu, harus kita terima dalam
> selang kepercayaan. Sungguh keliru kalau kita
> menerimanya 100,00%. Jadi, kalau kita tunjuk contoh
> pada kedua kota itu, artinya kita tunjuk contoh
> dalam selang kepercayaan normal, bahwa dalam keadaan
> normal (atau dalam selang 99,9%) tak ada pelecehan
> seksual atau pemerkosaan terhadap wanita yang jalan
> sendirian di malam hari. Kalau sampai terjadi, pasti
> ada sesuatu yang tidak tercakup dalam selang
> kepercayaan itu, yang dalam bahasa statistik disebut
> "out-layer". Ada manusia yang memiliki kelainan yang
> berada di luar kontrol. Lain kan dengan di Jakarta,
> di atas jam 20.00 saja perempuan sendirian akan
> ketakutan.
> 
> Selanjutnya, kita tidak perlu terjebak pada "ayam
> dan telur", mana yang ada dulu. Ini kalau emosi
> tidak menjerat kita, lho. Artinya apa? Dari sudut
> keluarga, kita lakukan "ibda' bi nafsik", mulailah
> dari dirimu sendiri, dari keluargamu terlebih
> dahulu, lalu lingkunganmu. Jadi, dari sudut
> keluarga, tak ada istilah "keburu tua". Nah, dari
> sudut negara, ya penegakan hukum. Gitu, lhoo....
> 
> Wassalam,
> chodjim
> 
> 
> 
> -----Original Message-----
> From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of
> [EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, February 28, 2006 12:53 PM
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Fatwa Melarang
> Perempuan Bekerja
> Malam Melanggar HAM.
> 
> 
> Benarkah sebagus itu keadaannya di Las Vegas atau di
> Tokyo? Pernahkah kita 
> menyelidiki sendiri di sana? Lalu apakah itu karena
> penegakan hukum? 
> Ataukah memang manusianya yang sudah berbudaya baik?
> Saya sekarang ini 
> sedang berkerja di kelilingi oleh orang Jepang.
> Memang mereka manusia yang 
> baik dan sopan. Saya rasa budaya mereka menjadikan
> mereka seperti itu. 
> Mereka juga -kalau tidak salah- adalah bangsa yang
> tidak pernah dijajah, 
> proud mereka tinggi sekali, kalau bukan karena bom
> atom mungkin mereka 
> tidak akan kalah perang.
> 
> Sedangkan bangsa kita lain lagi. Bangsa yang baru
> saja lepas dari 
> penjajahan. Pendidikan masih rendah. Tetapi sering
> silau dengan kemajuan 
> bangsa lain dan sering ingin jalan pintas menikmati
> kemajuan itu. 
> Akhirnya, tidak bisa menahan diri dan hawa nafsunya.
> Korupsi, Kolusi, 
> Nepotisme, Gila Kekuasaan, dlsb.
> 
> PR kita saya yakin pasti banyak. Penegakkan hukum
> merupakan slogan yang 
> sering diteriakkan tapi hampir tanpa perubahan.
> Sehingga jika slogan ini 
> yang dikedepankan dalam menghadang suatu keburukan,
> hampir pasti keburukan 
> itu akan jalan melenggang sambil tertawa. Melihat si
> singa tua hukum yang 
> ompong tak berdaya menghadangnya.
> 
> Kita perlu sesuatu yang bisa menghadang keburukan
> itu, sambil, memperbaiki 
> penegakan hukum. Keburu tua dan keburu meraja lela
> keburukan di negara 
> kita jika kita harus menunggu penegakan hukum
> dahulu. Tidak mudah 
> memberantas mafia hukum itu. It takes years. Nanti
> pas sudah mau tegak, 
> melihat keburukan yang sudah bejibun, bisa-bisa
> langsung meninggal dia. 
> hehehe....
> 
> Salam,
> 
> 
> 
> 
> <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 02/28/2006 12:17 PM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> cc
> 
> Subject
> RE: [wanita-muslimah] Re: Fatwa Melarang Perempuan
> Bekerja Malam Melanggar 
> HAM.
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Mas Wida, segala perbuatan itu bisa menjadi candu.
> Hidup beragama pun 
> kalau sudah kecanduan, akan berlebih-lebihan dalam
> beragama. Dan, itu pun 
> dilarang dalam Alquran.
> 
> Tekanan dalam Alquran adalah "beriman dan bertakwa".
> Kalau dalam falsafah 
> JAWA, setiap orang hidup ini harus senantiasa "eling
> dan waspada". Dengan 
> cara ini, kita bisa hidup dalam batasan "ummah
> wasath", umat yang ada 
> dalam kesetimbangan, umat yang bisa menjaga keadilan
> dan kemaafan.
> 
> Bagaimana kita dalam mencegah pornografi?
> Sebenarnya pornografi itu masalah dunia, ya seperti
> narkoba begitulah. 
> Namun, sebagaimana yang pernah saya sampaikan di
> milis ini beberapa minggu 
> lalu, seorang perempuan berpakaian mini sendirian di
> Las Vegas atau di 
> Tokyo di malam hari, tak akan diganggu oleh
> laki-laki. Mengapa? Karena, 
> hukum ditegakkan! Kita sekarang ini butuh --dan
> bukan hanya perlu-- 
> pemberdayaan dan penegakan hukum alias "law
> empowerment and enforcement". 
> Tinggal pilih mana padanan kata yang benar.. :)
> 
> Di Filipina saja, yang relatif sama-sama ketinggalan
> seperti kita, mau 
> nonton bioskop pun harus menunjukkan kartu
> identitas, dan tidak ada 
> pelanggaran. Bila syarat nonton 21 tahun, maka ini
> dipenuhi dan tidak 
> terjadi pelanggaran; hal ini tidak seperti di sini.
> 
> Penciptaan UU saja, tanpa upaya penegakan dan
> pemberdayaan hukum, akan 
> menjadi alat politik untuk memenuhi "interes"
> kelompok. Ini berbahaya! 
> Makanya, kalau kita mau demo ke DPR/DPRD, kita harus
> mendemo mereka agar 
> mau menjadi alat kontrol yang efektif terhadap
> pemerintahan. Ini yang 
> namanya pertanggungjawaban DPR/DPRD terhadap rakyat
> yang telah memilih 
> mereka.
> 
> Sudah waktunya kita ini menertibkan diri. Ya..,
> semuanya tinggal 
> ditertibkan dan ditegakkan. Kalau kita terus-menerus
> hanya berkutat di 
> pembuatan UU, maka UU tersebut cepat atau lambat
> akan menjadi sampah. Dan, 
> sampah itu sumber penyakit --dari yang ringan hingga
> yang mematikan bangsa 
> ini. Kita harus buktikan dulu UU yang ada, seperti
> pemberantasan KKN 
> (seperti di awal reformasi), mendidik dengan benar
> (bukan asal lulus), 
> menciptakan tenaga pengajar yang handal sesuai
> dengan bakat dan minatnya, 
> dan menciptakan lapangan kerja agar tidak terjadi
> pengangguran, yang 
> akhirnya akan menjadi penyakit masyarakat.
> 
> Selamat menegakkan kebenaran dan kebajikan dulu!
> 
> Salam,
> chodjim
> 
> 
=== message truncated ===


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 

Yahoo! Groups Links



 






[Non-text portions of this message have been removed]





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke