Sama-sama Pak Wida, saya pun mengucapkan banyak terima kasih atas
sharing dan waktunya, Mudah-mudahan membahwa hikmah bagi kita berdua:)

Ada satu masalah lagi yang ingin saya diskusikan dengan Pak Wida
berkaitan dengan Qs.24:31. Tapi mungkindi lain waktu dan lain
kesempatan....Insya Allah kalau kita masih diberi..

salam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Baik, terimakasih mbak Kilat. Saya sudah menyampaikan pendapat saya.
Dan 
> mbak Kilat juga sudah menyampaikan pendapatnya. Saya rasa kita
sudahi saja 
> thread ini. 8-)
> 
> Salam,
> 
> 
> 
> 
> "kila4tb1roe" <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 03/15/2006 11:28 AM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> cc
> 
> Subject
> [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Kerudung
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Tepat, memang benar demikian Pak Wida:) lebih tepatnya lagi ketika
> dizaman Rasul jilbab memang hanya di maknai sebagai simbol yang
> digunakan perempuan muslimah "merdeka" untuk dibedakan dari perempuan
> muslimah "budak" sehingga kita bisa benar-benar memahami Qs.33:59
> dimana dikatakan .."Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
> dikenal, karena itu mereka tidak diganggu."..
> 
> Karena memang demikian, ketika para pengganggu yaitu para pemuda
> yahudi mengenali seorang perempuan muslimah sebagai perempuan merdeka
> mereka tidak akan mengganggu disebabkan konsekwensi hukum yang berlaku
> pada saat itu.
> 
> Kembali kepertanyaan saya Pak Wida, seandainya anda memahami Qs.33:59
> sebagai keharusan/kewajiban seorang muslimah memakai jilbab sebagai
> perintah Tuhan sekarang ini, Apakah mereka memiliki jaminan untuk
> .."DIKENALI DAN TIDAK DIGANGGU.."???
> 
> Melihat realitas yang ada, seperti contoh 3 perempuan berjilbab pulang
> dari pengajian Daruut Tauhid di Bandung dan kemudian mereka di rampok
> bahkan 2 orang di bunuh lalu di mana letak kebenaran Qur'an yang
> menyatakan perempuan  berjilbab .."AKAN DIKENALI DAN TIDAK DIGANGGU"???
> 
> Kemudian masalah kedua mengenai pilihan perempuan memakai jilbab untuk
> mengurangi atau dalam istilah Pak Wida "tidak hendak memperlihatkan
> daya tarik seksualnya kepada laki-laki lain yang bukan muhrimnya".
> ok..pertanyaan saya... Apakah seorang perempuan dengan menggunakan
> jilbab benar-bena bisa tidak memperlihatkan daya tarik seksualnya
> terhadap orang lain baik sejenis maupun lawan jenis"???
> 
> Jika anda memandang istri anda ketika beliau berjilbab, adakah daya
> tarik seksual yang anda rasakan?? Ini masalah yang saya pikir rancu,
> karena bagaimanapun daya tarik seksual memang sesuatu yang "Kodrati"
> alias "alamiah" dan sesuatu yang alami...mungkinkah bisa dihilangkan
> atau ditiadakan begitu saja??? Coba saja anda tutupi mata sebelah anda
> seperti bajak laut...tidak terlihat oleh orang lain tapi tetap
> keberadaanya akan di akui ada oleh pihak lain:)
> 
> Makanya saya memandang RUU APP ini sebagai sesuatu ilusi saja,
> ngawang-ngawang dan tidak membumi mana bisa di aplikasikan dalam
> kehidupan nyata.
> 
> Kemudian masalah ketiga mengenai Jilbab sebagai tolak ukur keimanan
> perempuan muslimah, menurut Pak Wida jika di Aceh sana seperti apa
> yang dinformasikan Mba Raiya bahwa para PSK pun memakai Jilbab lalu
> bisakah Jilbab di gunakan sebagai tolak ukur dari keimanan seorang
> muslimah???
> 
> Jadi teringat salah satu peristiwa di zaman Rasul, ketika perang
> terjadi pada saat itu Umar ra sedang menghadapi lawan ketika musuhnya
> terdesak sang musuh ini serta merta mengucapkan dua kalimah syahadat
> tapi tetap Umar ra menebaskan pedang ke leher lawan hingga tewas.
> 
> Hal ini diketahui oleh Nabi yang kemudian memanggil Umar ra untuk
> menghadapnya, dan Nabi mempertanyakan tindakan Umar ra tersebut. Dan
> Dijawab oleh Umar ra bahwa musuh tsb hanya berpura-pura masuk Islam
> untuk menghindari dirinya dari tebasan pedang Umar. Dan Nabi pun
> berkata bahwa tidak ada kekuasaan pada manusia untuk menentukan benar
> atau salahnya Iman seseorang, karena Beliau di utus hanya untuk
> mengurusi masalah Akhlaq seseorang dan bukan keimanan seseorang.
> 
> Keimanan adalah sesuatu yang abstrak, personal dan transenden yang
> hanya bisa di rasakan dan dinilai oleh setiap individu dengan Tuhanya,
> oleh setiap hamba dengan Khaliknya.
> 
> Pak Wida, Kebenaran manusia selalu bersifat relatif...kebenaran selalu
>  didasari oleh ralitas yang ada, realitas lah yang menentukan apakah
> ini kebenaran atau bukan....dan realiatas terbatasi oleh ruang dan
> waktu. Hari ini bisa benar, besok bisa salah....itulah kebenaran
> manusia berbeda dengan kebenaran Tuhan yang absolut disinilah letak
> ketauhidan.
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote:
> >
> > Ketika Jilbab dihayati dalam hubungannya dengan Tuhan, kita kembali 
> > memaknai jilbab sebagai simbol? Menurut saya tidak demikian mbak
Kilat. 
> > Saya menangkap pengertian mbak Kilat mengenai simbol, ketika
jilbab itu 
> > dipakai tanpa makna, yaitu ketika jilbab hanya sekedar identitas
> seorang 
> > muslimah saja. Sama seperti seorang Nasrani sekarang gemar pakai
kalung 
> > salib gede-gede. 8-)
> > 
> > Tetapi jilbab tidak dipakai tanpa makna oleh si pemakainya. Bukan
hanya 
> > sekedar simbol. Bukan untuk dikatakan sok alim. Bukan untuk
> dikatakan bu 
> > haji. Tetapi ia tidak hendak memperlihatkan daya tarik seksualnya
> kepada 
> > laki-laki lain yang bukan muhrimnya (suaminya, dll). Ia ingin
> membersihkan 
> > hatinya dari keinginan seperti itu. Dan itu diperintahkan
> (dipanggil) di 
> > dalam al-Qur’an. Jadi pemenuhannya adalah dalam rangka menjawab
> panggilan 
> > itu, dalam rangka taat kepada perintah Allah. Dan mengerti, Allah
tidak 
> > akan memerintahkan kepada manusia tanpa ada kebaikan di dalamnya.
> > 
> > Terhadap pertanyaan mbak Kilat: apakah jilbab merupakan tolak ukur 
> > keimanan yang baik bagi seorang muslimah. Mau tidak mau saya harus 
> > mengatakan ya. Tetapi hanya merupakan salah satu tolak ukur dari
sekian 
> > banyak tolak ukur keimanan yang lain. Muslimah yang baik imannya,
> adalah 
> > muslimah yang menyambut panggilan Allah ketika ada ayat yang
> berbunyi: hai 
> > orang-orang yang beriman, atau hai wanita yang beriman, .. Nah,
> salah satu 
> > panggilan itu adalah untuk berbusana sopan. Untuk tidak
memperlihatkan 
> > auratnya kepada laki-laki yang bukan muhrimnya. Untuk menyembunyikan 
> > keindahan dirinya (perhiasannya) dari laki-laki lain selain suaminya. 
> > Untuk tidak mempunyai keinginan menarik perhatian laki-laki lain
dengan 
> > daya tarik seksualnya. Ini yang diminta oleh ayat jilbab dan kerudung.
> > 
> > Sehingga benar, mengikuti semangat ayat jilbab dan kerudung,
> muslimah yang 
> > berpakain sopan, yang tidak menonjolkan daya tarik seksualnya, dalam
> kasus 
> > ini, lebih baik dari pada muslimah yang belum berpakaian sopan, yang
> masih 
> > menonjolkan daya tarik seksualnya. Demikian juga masyarakatnya.
> > 
> > Demikianpun, saya berharap seorang muslimah yang sudah memakai
> jilbab dan 
> > kerudung, tidak merasa tinggi hati di hadapan muslimah yang belum
> pakai. 
> > Karena sekalipun perintah berbusana sopan adalah sangat penting,
tetapi 
> > itu adalah salah 1 dari sekian banyak kebaikan yang diminta oleh
Islam. 
> > Dan boleh jadi, bagi yang belum memakai jilbab ia sudah mampu
memenuhi 
> > banyak kebaikan yang diminta oleh Islam, hanya belum yang 1 itu.
Jilbab 
> > (say: berbusana sopan) adalah salah satu ukuran taqwa yang penting
bagi 
> > seorang muslimah, tetapi ia bukan satu-satunya. Demikianpun dalam
> tatanan 
> > masyarakat, masyarakat yang sudah berbusana sopan (tanpa paksaan)
> adalah 
> > salah satu ciri masyarakat yang baik, tetapi bukan satu-satunya.
> > 
> > Salam, 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > "kila4tb1roe" <kila4tb1roe@> 
> > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > 03/14/2006 02:53 PM
> > Please respond to
> > wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > 
> > 
> > To
> > wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > cc
> > 
> > Subject
> > [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Kerudung
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Pak Wida,
> > 
> > Ada orang yang makan bala-bala satu dengan 10 cengek bagi dia itu
> > tidak pedas, ada juga yang makan satu bala-bala cukup dengan sepotong
> > cengek kecil sudah cukup pedas. Batasan pedas itu relatif, sangat
> > personal tergantung persepsi masing-masing.
> > 
> > Begitu pun jilbab yang menurut pak Wida "..Tetapi penilaian mereka
> > belum tentu sama dengan yang dihayati oleh si muslimah itu dalam
> > hubungannya dengan Tuhan melalui jilbabnya itu."
> > 
> > Jika jilbab merupakan sesuatu yang berkaitan dan dimaknai hanya antara
> > pemakai dengan Tuhanya, lalu bagaimana bisa Jilbab dipaksakan??
> > diundag-undangkan?? diwajibkan??? atau dilarang???
> > 
> > Ketika Pak Wida mengatakan bahwa JIlbab dihayati oleh si muslimah
> > dalam hubunganya dengan Tuhan...maka disinilah posisi kita ketika kita
> > memaknai kembali Jilbab sebagai simbol:)
> > 
> > Pak Wida sudah selangkah maju dengan 2 pemikiran progressivenya antara
> > lain:
> > 
> > 1. Jilbab sebagai pilihan
> > 2. Jilbab dimaknai secara personal oleh pemakainya
> > 
> > Tapi sayangnya masih ada dikotomi dalam pemikiran Pak Wida yaitu
> > menjadikan Jilbab sebagai tolak ukur keimanan seorang muslimah?? baik
> > buruknya seorang muslimah dan baik buruknya tatanan masyarakat ??
> > 
> > Saya jadi mau bertanya sama Pak Wida, dgn dasar dan alasan apa atau
> > apa yang Pak Wida pahami dari Qur'an,hadis,fikih sehingga jilbab bisa
> > dijadikan tolak ukur keimanan seorang muslimah??
> > 
> > Apakah ini berkaitan dengan batasan aurat perempuan??
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote:
> > >
> > > Perlindungan dan penghormatan terhadap pilihan saya sepakat.
Mengenai 
> > > penilaian masyarakat terhadap jilbab, menurut saya biarlah saja
> > masyarakat 
> > > menilai apa saja tentang jilbab. Tetapi penilaian mereka belum tentu
> > sama 
> > > dengan yang dihayati oleh si muslimah itu dalam hubungannya dengan
> > Tuhan 
> > > melalui jilbabnya itu. Saya pun tidak suka menilai wanita berjilbab
> > yang 
> > > jilbabnya hanya sekedar jilbab. Atasnya pakai jilbab tetapi bawahnya
> > masih 
> > > U can C. Biarlah. Dia mempunyai alasannya sendiri mengenakan jilbab 
> > > seperti itu. Sudah berjilbab pun saya sudah alhamdulilLaah...
Tinggal 
> > > nanti kan memberi tahu bagaimana ketentuan agama Islam dan apa
> > tujuannya.
> > > 
> > > Saya juga masih melihat bahwa syariat jilbab sukar dipaksakan.
Karena 
> > > dalam berjilbab ada "proses religius" nya. Seharusnya merupakan
> proses 
> > > dari dalam. Tetapi tentu saja saya senang sekali jika para muslimah
> > bisa 
> > > memakainya. Dan saya ingin memotivasi para muslimah untuk
memakainya. 
> > > Membantu proses di dalam dirinya. Atau paling tidak semuanya
memakai 
> > > pakaian yang menjaga kesopanan. Tentu saja saya senang melihat
> > masyarakat 
> > > yang sopan dalam berbusana. Ketika di Madinah, hampir semua
muslimah 
> > > beriman dengan baik. Bagaimana tidak sedangkan nabi ada di
> > tengah-tengah 
> > > mereka? Dan sangat banyak perbaikan yang nabi berikan bagi nasib /
> > status 
> > > mereka di masyarakat. Sehingga ketika turun ayat jilbab dan
kerudung, 
> > > mereka langsung melaksanakannya. Tetapi demikianpun, saya belum
> > menemukan 
> > > sebentuk hukuman bagi wanita yang tidak melaksanakan ayat tersebut.
> > Apakah 
> > > tidak ada? Apakah hanya sedikit? Apakah non muslim? Apakah sahaya?
> Saya 
> > > tidak tahu. Jadi... apakah kita hendak menghukum wanita yang tidak
> > memakai 
> > > busana muslimah? Apakah ada contohnya di zaman nabi? CMIIW. 
> > > 
> > > Kalau menurut He-Man ada contohnya di Taliban. 8-)
> > > 
> > > Salam, 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > "kila4tb1roe" <kila4tb1roe@> 
> > > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > 03/14/2006 11:55 AM
> > > Please respond to
> > > wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > 
> > > 
> > > To
> > > wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > cc
> > > 
> > > Subject
> > > [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Kerudung
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > Pak Wida,
> > > 
> > > Ketika istri anda dan perempuan manapun di atas bumi ini atas
> > > kesadaran dan pilihan secara pribadi hendak berjilbab maka mereka
> > > telah menyatakan kebebasan dan kemandirianya. Jelas itu sesuatu yang
> > > harus sama-sama kita hormati dan memberikan perlindungan terhadap
> > > pilihanya tsb (menjaga).
> > > 
> > > Tapi ketika jilbab dijadikan satu "pemberhalaan", disinilah
kewajiban
> > > kita untuk menegakan Tauhid. Saya tidak ingin jila perempuan di
nilai
> > > dari Jilbab, jika Jilbab menjadi tolak ukur bagi perempuan dimata
> > > masyarakat. Biarlah Jilbab menjadi pilihan per individu setiap
> > > perempuan. 
> > > 
> > > Saya berikan sedikit ilustrasi untuk Pak Wida,
> > > 
> > > Jika ada 2 kalimat seperti dibawah ini mana yang menurut anda
benar??
> > > mana cara baca yang benar??
> > > 
> > > (A) Kutanggung masalah itu
> > > 
> > > (B) Kutang, Gung! masalah itu 
> > > 
> > > kira-kira apa jawabanya ??:)
> > > 
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote:
> > > >
> > > > Pertama-tama, ini adalah pendapat saya, dan saya bukan yang paling
> > ahli 
> > > > dalam hal agama atau hukum (fiqih). Artinya, dalam hal hukum
> (fiqih) 
> > > > sayapun masih bersandar kepada ulama-ulama yang saya percaya baik
> > > ilmunya. 
> > > > Karena masih banyak ilmu-ilmu dasar Fiqih Islam yang tidak saya
> > kuasai. 
> > > > Disamping saya juga mendengar pendapat-pendapat dari ahli
agama yang
> > > lain. 
> > > > Banyak mendengarkan pendapat menurut saya adalah baik. Dan memilih
> > > salah 
> > > > satu pendapat yang menurut kita paling sesuai.
> > > > 
> > > > Jadi menurut saya, banyak alasan bagi seorang wanita untuk
memakai 
> > > > kerudung dan jilbab. Dan kita tidak perlu menyalahkan alasan
mereka
> > > dalam 
> > > > berjilbab, karena mereka juga punya dalil yang mendasarinya dan
> > > pemahaman 
> > > > yang lebih bisa mereka terima. Dimana mereka merasa lebih
yakin dan 
> > > > tentram. Demikian biasanya saya menghargai perbedaan pendapat
dalam 
> > > > masalah Fiqih. Tetapi sejauh ini saya tidak pernah sampai kepada 
> > > > kesimpulan pensakralan simbol atau pemberhalaan bagi yang
mempunyai 
> > > > pendapat lain mengenai jilbab.
> > > > 
> > > > Jika saya bertanya kepada istri saya, apa alasan ibu pakai
> > kerudung dan 
> > > > jilbab? Dia akan mengatakan untuk taat kepada perintah Allah dan
> > Rasul 
> > > > Nya. Kemudian dia akan menyampaikan dalil-dalilnya dari ayat
> > > al-Qur'an dan 
> > > > hadits, lalu pemahaman dia. Tetapi saya lebih melihat, itu adalah 
> > > > keyakinannya terhadap ayat itu, pemahamannya, dimana dia lebih
> > tenteram 
> > > > kepadanya. Dia juga pernah menceritakan bagaimana dia berjuang
> > pertama 
> > > > kali dalam memakai jilbab. Bagaimana dia harus dimarahi oleh
ayahnya
> > > yang 
> > > > ABRI dan dimusuhi oleh ibunya yang tidak ingin melihat anak
> gadisnya 
> > > > menjadi fanatik. Banyak air mata dalam proses itu, air matanya dan
> > air 
> > > > mata orang tuanya, bahkan ketika pada akhirnya kedua orang tuanya
> > bisa 
> > > > menerima keinginannya untuk berjilbab. Setelah beberapa tahun,
> > ternyata 
> > > > ibunya sekarang juga memakai jilbab. Istri saya memakai jilbab
sejak
> > > tahun 
> > > > 89 atau 90. Belum menikah dengan saya. Saya menghargai
> > pendiriannya dan 
> > > > saya sangat menghargai prosesnya dalam menjadi diri yang dia
> > inginkan. 
> > > > Saya yakin setiap muslimah yang memutuskan untuk memakai
jilbab pada
> > > masa 
> > > > kini mempunyai proses yang sangat berharga juga (at least bagi
> > dirinya 
> > > > sendiri) sebelum memutuskan untuk memakainya pertama kali.
> > > > 
> > > > Sekarang akan saya kemukakan pendapat saya pribadi berdasarkan
> > > pengetahuan 
> > > > dan pemahaman saya sendiri.
> > > > 
> > > > Jika anda ingin melihat pendapat ulama Timur Tengah dalam masalah 
> > > > kerudung, maka bacalah postingan dari bung Rudyanto Arief yang
> > berjudul 
> > > > "Menutup Rambut Bagi Wanita" (saya lampirkan kembali di bawah).
> Yusuf 
> > > > Qordlowi adalah ulama Timur Tengah moderat yang saya percaya
> > kepadanya 
> > > > dalam fatwa-fatwa Fiqih Islam.
> > > > 
> > > > Disamping fatwa ulama Timur Tengah, saya juga membaca ulasan dari
> > sisi 
> > > > lain. Dari sisi seorang Karen Armstrong sudah saya sampaikan.
> > Sekalipun 
> > > > saya tidak bersetuju kepadanya 100%. Tapi KA mempunyai pandangan
> yang 
> > > > simpatik tentang dunia Islam sekalipun ia non muslimah. 
> > > > 
> > > > Kemudian saya juga membaca pendapat mubaligh dari Eropa dan
Amerika
> > > yang 
> > > > biasanya mualaf. Dan karena interaksi mereka dengan dunia Barat,
> > mereka 
> > > > mempunyai pendapat yang menarik untuk dipertimbangkan.
> > > > 
> > > > Sekarang saya tanggapi dulu pendapat anda. Betul bahwa disamping
> ayat 
> > > > al-Qur'an, kita juga perlu mentelaah hadits atau perkataan /
> > > persetujuan 
> > > > nabi. Tetapi sampai itu saja terkadang belum cukup. Kita perlu
juga 
> > > > mentelaah kitab-kitab ulama, terutama ulama masa awal Islam,
untuk 
> > > > mendapatkan gambaran bagaimana sebuah ayat dilaksanakan di zaman
> > nabi, 
> > > > melalui arahan dari nabi sendiri. Dan sekalipun hadits tentang
> > Asma itu 
> > > > adalah yang paling populer, tetapi ada hadits lain yang bisa
> menjadi 
> > > > penjelasan lain ttg aplikasi dari ayat kerudung dan jilbab itu.
> > > Misalnya 
> > > > ttg pakaian yang tipis dan ketat. Dan dalam hal kajian kitab-kitab
> > > klasik 
> > > > dan pemahamannya, saya masih terbatas, oleh karenanya saya masih 
> > > > bersandar. Tentu bersandar yang bertanggung jawab. Pendapat yang
> saya 
> > > > pilih, saya sendirilah yang harus mempertanggung jawabkannya.
> > > > 
> > > > Kemudian pendapat anda bahwa jilbab hanyalah merupakan identitas
> > sosial 
> > > > perempuan merdeka dan sebagai pelindung saja. Saya selama ini
tidak 
> > > > berfikir bahwa jilbab dan kerudung itu hanya sebagai identitas
> > > perempuan 
> > > > merdeka saja, karena himbauannya adalah kepada wanita yang
beriman.
> > > Tidak 
> > > > membedakan apakah ia merdeka atau sahaya. Setahu saya, sebagaimana
> > yang 
> > > > pernah anda sampaikan masuk dari Byzantium dan Persia, itu adalah
> > > hijab, 
> > > > atau cadar penutup wajah. Bukan kerudung dan jilbab. Karena
kerudung
> > > dan 
> > > > jilbab telah ada di zaman nabi dan dipakai umum oleh
> wanita-wanita di 
> > > > zaman itu. Mungkin awalnya adalah sebagai pelindung dari cuaca
atau
> > > alam. 
> > > > Kerudung (khumur) sebagai penutup kepala, dan jilbab adalah baju
> > kurung 
> > > > yang biasa digunakan ketika keluar rumah. Ayat al-Qur'an hanya
> > > memberikan 
> > > > aturan penyempurnaan dari pakaian itu. Memberikan nilai kebaikan
> > > dari cara 
> > > > berpakaian wanita itu. Yaitu agar jilbabnya diulurkan ke seluruh
> > tubuh 
> > > > mereka. Dan kerudungnya diulurkan sampai menutup dada mereka.
> > Kemudian 
> > > > nabi Muhammad memberikan penjelasan tentang aplikasi ayat itu
> dengan 
> > > > hadits Asma. Atau hadits-hadits yang lain. Seperti tidak tipis,
> tidak 
> > > > ketat.
> > > > 
> > > > Nah, apa nilai kebaikan yang diturunkan oleh ayat al-Qur'an itu
> > kepada 
> > > > cara berpakaian wanita? Yaitu sebaiknya wanita tidak menampakkan
> > bagian 
> > > > tubuh mereka yang menarik kepada laki-laki yang bukan muhrimnya.
> > Untuk 
> > > > menutup auratnya dari pandangan laki-laki yang bukan
muhrimnya. Ayat
> > > itu 
> > > > dan penjelasan nabi berikutnya adalah semacam Dress Code yang baik
> > bagi 
> > > > wanita yang beriman. Saya rasa, adalah baik jika wanita yang
beriman
> > > tidak 
> > > > mempunyai keinginan untuk memperlihatkan bagian tubuhnya yang
> > > menarik bagi 
> > > > laki-laki. Tidak berusaha menarik perhatian laki-laki secara
> seksual 
> > > > kecuali bagi suaminya. Ini lebih bersih bagi hati mereka. Inilah
> > ajaran 
> > > > agama Islam tentang jilbab yang ingin saya percayai. Disamping
dia 
> > > > menjilbabi dirinya dari pandangan laki-laki yang bukan muhrimnya,
> > > dia juga 
> > > > harus menjilbabi hatinya dari keinginan untuk menarik perhatian
> > > laki-laki 
> > > > yang bukan suaminya. Sehingga jilbab dan kerudung bukanlah hanya
> > > sekedar 
> > > > suatu simbol status dan pelindung bagi wanita ketika pergi
keluar di
> > > malam 
> > > > hari. Keterangan "agar mereka dikenal" tentu saja dikenal sebagai
> > > wanita 
> > > > yang ingin menjaga dirinya dan ingin membersihkan diri dan hatinya
> > dari 
> > > > keinginan yang tidak baik. Saya rasa mereka lebih ingin dikenal
> > seperti 
> > > > itu. Wanita yang ingin membersihkan diri dan hatinya. Dan
keterangan
> > > "agar 
> > > > mereka tidak diganggu" tentu saja dengan menutup daya tarik
seksual
> > > mereka 
> > > > terhadap laki-laki lain, besar kemungkinannya mereka tidak akan
> > > diganggu. 
> > > > Kedua parameter ini, dalam skala tertentu dan keyakinan tertentu,
> > > diyakini 
> > > > oleh setiap muslimah yang berjilbab hari ini.
> > > > 
> > > > Tetapi, pendapat yang mengatakan bahwa ayat 24:31 itu adalah
> terkait 
> > > > dengan penutupan dada saja dan bukan penutupan rambut, memang
> ada di 
> > > > sebagian ulama Islam. Saya mengetahuinya dari mubaligh yang biasa 
> > > > berdakwah di Barat. Menurut saya pendapat itu juga baik dan ada
> > > alasannya 
> > > > sehingga saya tidak bisa juga mengatakan tidak benar kepada
mereka.
> > > Namun 
> > > > mereka setuju, bahwa harus ada suatu anjuran untuk berpakaian
sopan,
> > > yang 
> > > > tidak menonjolkan daya tarik seksualnya. Inilah ajaran yang
> > mengajarkan 
> > > > kebersihan hati dari nafsu2 seksual yang tidak pada tempatnya.
> > Tetapi, 
> > > > jika kerudung lalu boleh dibuka, (mengabaikan hadits Asma), rambut
> > > boleh 
> > > > ditampakkan, batasan kesopanan akan menjadi relatif dan tidak
punya 
> > > > patokan. Jika rambut boleh diperlihatkan, lalu kaki sampai
seberapa
> > > tinggi 
> > > > boleh diperlihatkan? Lengan seberapa tinggi? Demikian pendapat
> > Jeffrey 
> > > > Lang.
> > > > 
> > > > Pada intinya, jika lebih setuju kepada pendapat yang kedua (rambut
> > > boleh 
> > > > ditampakkan), tentunya tidak boleh sampai menghilangkan semangat
> > > kebaikan 
> > > > dari ayat jilbab dan kerudung. Yaitu tetaplah harus ada suatu
Dress
> > > Code 
> > > > bagi muslimah yang menjaga kesopanan, tidak menonjolkan daya
tarik 
> > > > seksual. Dengan demikian semangat ayat tersebut bisa terjaga. Dan
> > lebih 
> > > > bisa membersihkan hati. Dan tidak usah pula memberi label kepada
> > > muslimah 
> > > > yang lebih aman dalam mentaati Allah dan Rasul Nya jika lebih
> memilih 
> > > > pendapat yang pertama.
> > > > 
> > > > Tetapi masyarakat kita ini kan lebih sering beralih dari satu
> > > ekstrim ke 
> > > > ekstrim yang satunya. Dari ujung kanan ke ujung kiri. Alih-alih 
> > > > menghilangkan ketentuan atau anjuran pakaian sopan dalam syariat
> > > jilbab, 
> > > > lalu tidak memberikan norma sama sekali bagaimana ketentuan
> berbusana 
> > > > secara sopan dan baik. Sehingga berbagai macam ketelanjangan yang
> > > dicela 
> > > > oleh agama Islam dan nabi Muhammad, justru menggejala di kalangan 
> > > > muslimah. Bukankah begitu?
> > > > 
> > > > 
> > > > Salam,
> > > > 
> > > > Lampiran:
> > > > 
> > > > Dr. Yusuf Al-Qardhawi
> > > > 
> > > > PERTANYAAN
> > > > 
> > > > Ada sebagian orang  mengatakan  bahwa  rambut  wanita  tidak
> > > > termasuk  aurat  dan  boleh dibuka. Apakah hal ini benar dan
> > > > bagaimana dalilnya?
> > > > 
> > > > JAWAB
> > > > 
> > > > Telah menjadi suatu ijma' bagi kaum Muslimin di semua negara
> > > > dan  di  setiap  masa  pada  semua  golongan  fuqaha, ulama,
> > > > ahli-ahli hadis dan ahli tasawuf, bahwa  rambut  wanita  itu
> > > > termasuk perhiasan yang wajib ditutup, tidak boleh dibuka di
> > > > hadapan orang yang bukan muhrimnya.
> > > > 
> > > > Adapun sanad  dan  dalil  dari  ijma'  tersebut  ialah  ayat
> > > > Al-Qur'an:
> > > > 
> > > >      "Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'Hendaklah
> > > >      mereka menahan pandangannya, memelihara kemaluannya, 
> > > >      dan janganlah menampakkan  perhiasannya, kecuali
> > > >      yang (biasa) tampak darinya. Dan hendaklah mereka
> > > >      menutupkan kain kerudung ke dadanya, ..."
> > > >     (Q.s. An-Nuur: 31).
> > > > 
> > > > Maka,  berdasarkan  ayat  di atas, Allah swt. telah melarang
> > > > bagi  wanita  Mukminat  untuk  memperlihatkan  perhiasannya.
> > > > Kecuali  yang  lahir  (biasa  tampak). Di antara para ulama,
> > > > baik dahulu maupun sekarang, tidak ada yang mengatakan bahwa
> > > > rambut  wanita  itu  termasuk  hal-hal  yang  lahir;  bahkan
> > > > ulama-ulama yang  berpandangan  luas,  hal  itu  digolongkan
> > > > perhiasan yang tidak tampak.
> > > > 
> > > > Dalam  tafsirnya,  Al-Qurthubi mengatakan, "Allah swt. telah
> > > > melarang kepada kaum  wanita,  agar  dia  tidak  menampakkan
> > > > perhiasannya   (keindahannya),  kecuali  kepada  orang-orang
> > > > tertentu; atau perhiasan yang biasa tampak."
> > > > 
> > > > Ibnu Mas'ud berkata, "Perhiasan yang  lahir  (biasa  tampak)
> > > > ialah   pakaian."  Ditambahkan  oleh  Ibnu  Jubair,  "Wajah"
> > > > Ditambah pula oleh Sa'id Ibnu Jubair dan  Al-Auzai,  "Wajah,
> > > > kedua tangan dan pakaian."
> > > > 
> > > > Ibnu  Abbas,  Qatadah  dan Al-Masuri Ibnu Makhramah berkata,
> > > > "Perhiasan (keindahan) yang lahir itu ialah celak, perhiasan
> > > > dan cincin termasuk dibolehkan (mubah)."
> > > > 
> > > > Ibnu Atiyah berkata, "Yang jelas bagi saya ialah yang sesuai
> > > > dengan arti ayat tersebut, bahwa wanita diperintahkan  untuk
> > > > tidak  menampakkan  dirinya dalam keadaan berhias yang indah
> > > > dan supaya berusaha  menutupi  hal  itu.  Perkecualian  pada
> > > > bagian-bagian  yang  kiranya berat untuk menutupinya, karena
> > > > darurat dan sukar, misalnya wajah dan tangan."
> > > > 
> > > > Berkata Al-Qurthubi, "Pandangan Ibnu  Atiyah  tersebut  baik
> > > > sekali, karena biasanya wajah dan kedua tangan itu tampak di
> > > > waktu biasa  dan  ketika  melakukan  amal  ibadat,  misalnya
> > > > salat, ibadat haji dan sebagainya."
> > > > 
> > > > Hal  yang  demikian  ini sesuai dengan apa yang diriwayatkan
> > > > oleh Abu Daud dari Aisyah r.a. bahwa ketika Asma' binti  Abu
> > > > Bakar  r.a.  bertemu dengan Rasulullah saw, ketika itu Asma'
> > > > sedang  mengenakan  pakaian  tipis,  lalu  Rasulullah   saw.
> > > > memalingkan muka seraya bersabda:
> > > > 
> > > >      "Wahai Asma'! Sesungguhnya, jika seorang wanita
> > > >      sudah sampai masa haid, maka tidak layak lagi bagi
> > > >      dirinya menampakkannya, kecuali ini ..." (beliau
> > > >      mengisyaratkan pada muka dan tangannya).
> > > > 
> > > > Dengan demikian, sabda Rasulullah saw. itu menunjukkan bahwa
> > > > rambut  wanita   tidak   termasuk   perhiasan   yang   boleh
> > > > ditampakkan, kecuali wajah dan tangan.
> > > > 
> > > > Allah  swt.  telah  memerintahkan  bagi  kaum wanita Mukmin,
> > > > dalam  ayat  di  atas,  untuk  menutup  tempat-tempat   yang
> > > > biasanya  terbuka  di  bagian dada. Arti Al-Khimar itu ialah
> > > > "kain  untuk  menutup  kepala,"  sebagaimana   surban   bagi
> > > > laki-laki,   sebagaimana  keterangan  para  ulama  dan  ahli
> > > > tafsir. Hal ini (hadis  yang  menganjurkan  menutup  kepala)
> > > > tidak terdapat pada hadis manapun.
> > > > 
> > > > Al-Qurthubi  berkata,  "Sebab  turunnya  ayat tersebut ialah
> > > > bahwa pada masa itu kaum wanita jika menutup  kepala  dengan
> > > > akhmirah  (kerudung), maka kerudung itu ditarik ke belakang,
> > > > sehingga dada, leher dan telinganya  tidak  tertutup.  Maka,
> > > > Allah swt. memerintahkan untuk menutup bagian mukanya, yaitu
> > > > dada dan lainnya."
> > > > 
> > > > Dalam riwayat Al-Bukhari, bahwa Aisyah r.a.  telah  berkata,
> > > > "Mudah-mudahan wanita yang berhijrah itu dirahmati Allah."
> > > > 
> > > > Ketika turun ayat tersebut, mereka segera merobek pakaiannya
> > > > untuk menutupi apa yang terbuka.
> > > > 
> > > > Ketika Aisyah r.a. didatangi oleh Hafsah, kemenakannya, anak
> > > > dari saudaranya yang bernama Abdurrahman r.a. dengan memakai
> > > > kerudung (khamirah) yang tipis di  bagian  lehernya,  Aisyah
> > > > r.a.   lalu   berkata,   "Ini   amat   tipis,   tidak  dapat
> > > > menutupinya."
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > "kila4tb1roe" <kila4tb1roe@> 
> > > > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > > 03/13/2006 06:07 PM
> > > > Please respond to
> > > > wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > > 
> > > > 
> > > > To
> > > > wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > > cc
> > > > 
> > > > Subject
> > > > [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Kerudung
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > Pak Wida, ketika saya memberikan alasan mengapa menurut saya
jilbab
> > > > bukan suatu keharusan yang berkaitan dengan aurat perempuan maka
> saya
> > > > pun tidak hanya berdasarkan Al-Qur'an tapi juga merujuk pada
hadis2.
> > > > 
> > > > Biasanya hadis yang populer untuk diajukan oleh orang-orang yang
> > > > memandang jilbab sebagai suatu keharusan adalah hadis tentang
Asma,
> > > > ternyata hadis ini dhaif statusnya. Silahkan di re-check oleh Pak
> > Wida:)
> > > > 
> > > > Maksud dari kata "pemberhalaan" ketika kita lebih memilih untuk
> > > > mengsakralkan bentuk-bentuk dari simbol-simbol tanpa melihat
kepada
> > > > essensinya.
> > > > 
> > > > Seperti masalah jilbab ini, jika jilbab dizaman Rasul dapat
> > > > benar-benar menjadi satu media untuk melindungi perempuan karena
> > > > sifatnya yang dikenal sebagai identitas perempuan merdeka, apakah
> > > > jilbab sekarang masih tetap mempunyai fungsi yang sama??
> > > > 
> > > > Lalu apa fungsi jilbab menurut anda Pak Wida??
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > Milis Wanita Muslimah
> > > > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
> > masyarakat.
> > > > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > > > ARSIP DISKUSI :
> http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> > > > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > > > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> > > > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> > > > 
> > > > This mailing list has a special spell casted to reject any
> > > attachment .... 
> > > > 
> > > > Yahoo! Groups Links
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > > >
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > Milis Wanita Muslimah
> > > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
> masyarakat.
> > > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > > ARSIP DISKUSI :
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> > > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> > > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> > > 
> > > This mailing list has a special spell casted to reject any
> > attachment .... 
> > > 
> > > Yahoo! Groups Links
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Milis Wanita Muslimah
> > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
masyarakat.
> > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> > 
> > This mailing list has a special spell casted to reject any
> attachment .... 
> > 
> > Yahoo! Groups Links
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> 
> This mailing list has a special spell casted to reject any
attachment .... 
> 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke