O gicu tho maksudnya Ni Londo ("Ni" maksudnya semacam "Mbak" kan ya?)

Ya gimana ya,,,, mungkin karena belum mengalami "aufklärung" di bidang
seksualitas spt teman2 sebangsa Ni Londo barangkali :)

Kalau orang sudah tingkat perumus UU saja tidak bisa membedakan antara
pornografi dan pendidikan seks, apa yang bisa diharapkan? 

Ni Londo mungkin sering dengar gimana "kampungan"nya cowok2 Indonesia
kalau ada kesempatan ke daerah wisata red-light districts? kenalan
saya, seorang guide, suka malu bawa2 mereka2 itu.... PSK2 --yang sudah
dianggap profesional-- bahkan sampe berani melecehkan cowok2 itu
katanya sih.... sebagai guidenya kan jadi malu juga. Belum lagi kalau
masuk sex shops dengan gaya "kampungan"nya,,,, benar2 memalukan....

> Dan karena saya kenal beberapa perempuan
> Indonesia yang cukup suka nonton film porno (saya
> terus terang merasa bosan sekali nonton film2 gituan,
> tapi kesan saya rata2 lebih banyak teman2 perempuan
> Indonesia yang merasa excited nonton film porno
> daripada teman2 saya yang perempuan Jerman)

Saya kira ini persoalan baru pengalaman mungkin? karena di rumah
sendiri segala2 dilarang.
Saya kira, semua orang normal lama2 juga akan bersikap sama: menjadi
bosan seperti Ni Londo atau Goenawan Muhammad, kalau dalam rentang
waktu sekian jam suguhannya cuma ah...uh...ah..uh saja siapa sih yang
ngga akan bosan, kecuali sex maniac barangkali. 

Salam,
Ida.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ni londo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mbak Ida, maksud saya, kalau di Indonesia film porno
> sering dianggap sebagai film yang bermanfaat untuk
> ditonton oleh suami istri, itu yang membuat saya
> heran... kalau ada pasangan suami istri nonton film
> porno demi "belajar" lebih banyak posisi atau entah
> apa, itu kan berarti si istri merasa dia harus (atau
> si istri siap untuk) meniru peran perempuan dalam film
> porno...? Dan karena saya kenal beberapa perempuan
> Indonesia yang cukup suka nonton film porno (saya
> terus terang merasa bosan sekali nonton film2 gituan,
> tapi kesan saya rata2 lebih banyak teman2 perempuan
> Indonesia yang merasa excited nonton film porno
> daripada teman2 saya yang perempuan Jerman), saya
> menduga mereka suka juga mengimitasi peran perempuan
> dalam film porno... ? Dan mereka memang bilang mereka
> bisa "belajar" dari film2 itu.   
> 
> Saya pernah membaca sebuah studi antropologi tentang
> Nepal, tentang pengaruh film porno dalam kehidupan
> rumah tangga orang Nepal. Di sana fenomenanya sama,
> film porno dari Barat dianggap sebagai "dokumentasi",
> bukan sebagai visualisasi male sex phantasies...
> sehingga misalnya para istri merasa mereka harus
> melakukan oral sex karena itu "standard", seperti yang
> ditunjukkan dalam film xxx. Padahal dalam budaya Nepal
> oral sex itu tidak biasa dan banyak istri yang merasa
> jiji.... Tapi para suami bisa minta "layanan" yang
> mirip adegan seks di film porno, dengan merujuk ke
> film2 itu... karena film2 itu dianggap sebagai
> "dokumentasi", how to do it the right and best way... 
> nah saya tidak tahu apakah istri2 Indonesia yang ikut
> nonton film porno sama suaminya juga merasa harus
> menyesuaikan perilaku seksnya dengan "contoh" pihak
> perempuan dalam film? Kalau iya, saya heran... gitu
> maksudnya... :)
> 
> salam,
> Ni Londo
> 
> 
> --- idakhouw <[EMAIL PROTECTED]> schrieb:
> 
> > Bagian pertama komentar Ni Londo mencerahkan,
> > mungkin bisa ditambahkan
> > teori Representasi vs. Realitas oleh Mbak Herni ;-) 
> > Namun saya heran kesimpulan(?) Ni Londo kok nggak
> > nyambung ya? :)
> > 
> > Ida.
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ni londo
> > <ni_londo@> wrote:
> > 
> > > Jadi heran juga kalau
> > > banyak perempuan Indonesia begitu antusias ingin
> > > identifikasi diri dengan peran perempuan dalam
> > film
> > > porno... 
> > > 
> > > salam,
> > > Ni Londo
>





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke