Iya Pak Irwan, kesimpulan itu memang dari saya setelah "menganalisis"
pendapatnya Pak Wida. 
Bisa jadi sih maksud Pak Wida sebetulnya tidak demikian, saya cuma
mempertajam bahwa cara pandang demikian bisa berarti menyamakan istri
dan PSK .... 
Saya perjelas lagi: kesamaan di FUNGSInya (sebagai saluran penyembuh
"sakit kepala"), bukan di STATUS atau IDENTITASnya. Tentu saja saya
tidak menyamakan status dan identitas istri dan PSK. 
Itu sih pertanyaan saya ke Pak Wida. 

> Alhamdulillah kalau gitu.. karena topiknya membahas beginian, cerita
dikit
> gpp ya..

Hehehe,,, maaf Pak Irwan kalau komentar saya memancing sharing
pengalaman yang paling pribadi sifatnya :)
Btw, komentar saya bahwa Nabi Muhammad itu berarti feminist di
jamannya, terlihat dari cara beliau memperlakukan istri dalam urusan
sex, tanggapan Pak Irwan "Alhamdulillah" juga nggak nih? :))


> Cuma kata istri saya, temannya (cewek) cerita bahwa dia suka 'ngeje-jek'
> (menjejak) suaminya kalau sang suami sudah 'selesai' sementara si istri
> belum apa-apa.. 'mau enaknya sendiri aja', katanya.. :-p


Bravo!! hehehe,, setuju, injek aja tuh :)))


> > 2. Lalu soal "terakses" pornografi, bilangin orang2 dong Pak WIda,
> > naik kelas dong seleranya!!!
> 
> 
> Kenapa gak semua pihak diajak untuk naik kelas.. Jadi yang ingin lebih
> 'bersih' diajak untuk lebih tegar/kuat sementara yang pengennya bebas"
> aja diajak untuk 'kompromi' dengan aturan itu.. :-)
> Jadi gak ada yang terkesan merasa lebih tinggi dibanding yang lain.. :-p


Wah saya kurang menangkap maksud Pak Irwan. Maksud saya justru
menghimbau supaya orang naik kelas ke tingkat ma'rifat(?), ke tahap
dimana melihat pornografi sebagai nothing (kagak ngaruh :). 
--Saya setuju banget lho ya pornografi ditanggulangi.  


> Logikanya memang mirip dengan orang puasa.. Yang berpuasa harus kuat
> melihat godaan.. sementara yang tidak berpuasa tidak perlu show-off
> dia tidak berpuasa atau tidak terkena 'hukum' berpuasa..
> Karena, AFAIK, yang show-off dalam konteks ini, kalo gak setan, anak
buah
> atau temannya (dari kalangan jin/manusia - An-Nas)..
> Lah kan memang janjinya untuk menggoda umat manusia hingga akhir jaman..


Gimana kalau tidak cuma menghindari godaan, harus kuat melihat godaan,
,,, tapi MENAKLUKANNYA (di dalam diri sendiri)?

Wass,
Ida.


 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> On 3/25/06, idakhouw <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Pak Wida,
> > Maaf lo ya, bukan maksud saya berpikiran "that bad" terhadap Pak Wida.
> > Saya cuma menangkap kesan bahwa dalam konteks sex, sepertinya
> > perempuan dianggap sebagai obyek saja, partner yang tidak punya
> > kehendak, tidak punya selera (jangan2 cowok2 barat yang hidup bersama
> > tanpa nikah malah lebih baik memperlakukan pasangan mereka, tidak cuma
> > dianggap "saluran untuk menyembuhkan sakit kepala).
> >
> > 1 Kelihatannya pendapat Pak Wida kan begini:
> >
> > Kalau laki2 belang "sakit kepala" dia pergi ke tempat pelacuran,
> > kalau laki2 soleh "sakit kepala" dia menghampiri istrinya.
> > Jadi logikanya: istri = psk?
> > Dimana penghargaan terhadap istri, kalau temanya meladeni orang "sakit
> > kepala"?
> 
> 
> Sorry ikut nimbrung, meski bukan Mas Wida.
> Yang bilang seperti itu (istri=psk) kan anda, mbak..
> 
> Kalau yang saya tangkap, yang dimaksud Mas Wida adalah, Islam mengakui
> adanya godaan" yang akan dihadapi umat muslim. Baik godaan yang
dilakukan
> setan dari kalangan jin dan manusia.. Begitu juga soal ketertarikan
dengan
> yang bukan pasangan resminya, yang justru disalurkan lewat jalur yang
> benar/sah. What's wrong with that? Ada yang bisa bantu jelaskan
lebih detil
> soal ini. :-)
> 
> Katanya harus relijius, pun dalam urusan seks!.
> > Saya baca postingan Pak Wida tentang tuntunan Nabi, kok kelihatannya
> > Nabi menghargai perempuan (ada point "sampai pasangan puas"?), saya
> > kira Nabinya Pak Wida revolusioner tuh PADA JAMANNYA memikirkan hak
> > pasangan. (Umatnya sih belum tentu tuh :)
> 
> 
> Alhamdulillah kalau gitu.. karena topiknya membahas beginian, cerita
dikit
> gpp ya.. seringkali istri saya sampai (maaf) >1 puasnya.. malah pernah
> sampai kering (keset) dan perih.. karena kelamaan.. malah pernah ngaso
> dulu, ke 'belakang' dulu.. :-p
> 
> Gak tahu yang memperhatikan pasangan (sah)nya kaya' gini banyak/nggak?
> Cuma kata istri saya, temannya (cewek) cerita bahwa dia suka 'ngeje-jek'
> (menjejak) suaminya kalau sang suami sudah 'selesai' sementara si istri
> belum apa-apa.. 'mau enaknya sendiri aja', katanya.. :-p
> Toh kalau giliran kita seperti itu, istri saya gak 'marah' tuh..
jadi yang
> lebih
> penting adalah saling pengertian, memahami dan 'memuaskan'
satu-sama-lain
> (pasangan yang sah)..
> 
> Maaf saya tidak mengerti cara mengerti hadis, tapi petunjuk "praktis"
> > Nabi yang lainnya barangkali harus dimengerti secara kontekstual.
> > Kalau Beliau hidup di masa kini, dimana anak2 punya kamar sendiri2,
> > ortu punya kamar sendiri, mungkin petunjuk beliau akan berbeda.
> > (pssstt.... Saya pikir Nabi Muhammad itu feminis lho kalau
> > demikian.... ooopppssss,,,saya kabur aja deh sebelum ditimpuk ayat :)
> >
> > 2. Lalu soal "terakses" pornografi, bilangin orang2 dong Pak WIda,
> > naik kelas dong seleranya!!!
> 
> 
> Kenapa gak semua pihak diajak untuk naik kelas.. Jadi yang ingin lebih
> 'bersih' diajak untuk lebih tegar/kuat sementara yang pengennya bebas"
> aja diajak untuk 'kompromi' dengan aturan itu.. :-)
> Jadi gak ada yang terkesan merasa lebih tinggi dibanding yang lain.. :-p
> Biasanya hal ini terkait/dikait"kan dengan pro/kontra RUU APP, kan ya..
> 
> Logikanya memang mirip dengan orang puasa.. Yang berpuasa harus kuat
> melihat godaan.. sementara yang tidak berpuasa tidak perlu show-off
> dia tidak berpuasa atau tidak terkena 'hukum' berpuasa..
> Karena, AFAIK, yang show-off dalam konteks ini, kalo gak setan, anak
buah
> atau temannya (dari kalangan jin/manusia - An-Nas)..
> Lah kan memang janjinya untuk menggoda umat manusia hingga akhir jaman..
> 
> CMIIW..
> 
> Salam,
> > Ida.
> 
> 
> Wassalam,
> 
> Irwan.K







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke