Mungkin memang betul mbak Mia, saya memang belum pernah terfikir bahwa
dalam proses penerimaan wahyu itu ada semacam pergumulan batin di dalam
diri nabi. Kalau sebelum dan sesudahnya mungkin saja. Sebelum, adalah
kegundahan beliau atas masalah yang ia hadapi. Sesudah, adalah perjuangan
batin beliau bagaimana melaksanakan perintah wahyu yang seringkali tidak
mudah dan membutuhkan keberanian. Tetapi ketika, saya baru bisa mengerti
bahwa wahyu turun dalam bentuk "suara" dan nabi khusyuk mendengarkan
informasi wahyu itu. Inilah ayat-ayat yang terkait dengan "ketika" itu :

16. Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al
Qur'an karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya
17. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah
mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)
membacanya.
18. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka
ikutilah bacaannya itu.
19. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah
penjelasannya.
(75: 16-19)

Jadi, ketika turun wahyu nabi hanya mendengarkan "pembacaan" itu. Bahkan
setelah itu penjelasan atas wahyu itupun diberikan. Sehingga perintah
wahyu itu menjadi jelas bagi nabi dan tanpa keraguan bagi dirinya. Tinggal
saja pergumulan batin nabi untuk sungguh-sungguh melaksanakannya.

Salam,




"Mia" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
04/21/2006 03:06 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
[wanita-muslimah] Re: wm dan Nabi (was : Gambaran Syurga,






Mungkin bisa saya ingetkan lagi, bahwa kita nggak membahas
keyakinan 'kalamullah - proses kewahyuan' per se. Tapi apa yang kita
pahami dan dampaknya untuk kehidupan kita (mengamalkannya).

Kita bisa membaca literatur apa saja termasuk Quran sendiri, tapi
sebaiknya nggak menduga-duga dalam urusan ini, kalau ini maksudnya
berspekulasi (zhann).

Memahami keyakinan kita dan dampaknya pada kehidupan kita dan
mengamalkannya, nggak sama dengan menduga-duga atau berspekulasi
(zhan).

Dari sekian postingan ini, saya masih menangkap keraguan Pak Wida
menyelaraskan 'wahyu yang datang dari luar' dengan pertentangan,
pergumulan batin, dan segala macam pertimbangan, yang MUNGKIN hadir
dalam proses kewahyuan. Jangan salah paham, kita percaya Quran
disucikan dari kekeliruan, kan Tuhan sudah menjamin itu di Quran
sendiri.

Khilafiyah dalam Al-Lat Uzza, bukankah itu semacam
pertentangan/perdebatan tentang pemahaman Quran? Bahkan Quran
sendiri bilang kok, sorri ayatnya lagi lupa, bahwa ketika para Nabi
menerima wahyu, setan senantiasa mo ikut campur.

Dan proses kewahyuan, nabinya sendiri dan faktor-faktor lain -
menghasilkan tingkat kesuksesan yang bervariasi pada para Nabi, dan
naik turunnya kehidupan kenabian mereka.

Bukankah saya pernah bilang bahwa Nabi Isa 'keliru' mentafsirkan
tanda dari Tuhan? Tapi bukan keliru sembarang keliru. Ini mungkin
bisa dijabarkan di postingan terpisah.

Asmaul Husna, Allah Maha Pengasih, Allah Maha Penyiksa, yang
menyempitkan yang melapangkan dst...bukankah ini 'seolah
bertentangan'?

Menerima 'wahyu yang datang dari luar, kalamullah, proses wahyu yang
mungkin menghadirkan pertentangan batin/intelektual' - artinya pada
kita sekarang ini misalnya, menerima kenyataan bahwa perang melawan
diri sendiri adalah perang yang paling dahsyat. Dan ini sekaligus
merupakan proses pembelajaran, yang dicontohkan oleh Nabi dan ummat
terdahulu, dan diabadikan dalam Kitab Suci. Bersyukurlah kita.

Salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Sebetulnya yang sedang kita bahas ini agak abu-abu, karena kita
sedang
> membahas apa yang terjadi pada diri nabi ketika ia menerima wahyu.
Kita
> mungkin tidak akan tahu persis dan hanya bisa menduga-duga. Yang
tahu
> persis tentu hanyalah nabi. Pendapat yang saya katakan berdasarkan
sedikit
> informasi yang saya miliki dan pemahaman saya dari yang saya
terima.
>
> Yang saya ketahui bahwa nabi menceritakan bagaimana wahyu itu
datang
> kepadanya kepada sahabatnya. Kemudian cerita para sahabatnya
bagaimana
> sikap nabi ketika turun wahyu. Dalam kisah fitnah Aisyah bahkan
nabi
> berbaring ketika menerima wahyu dan Abu Bakar serta istrinya Ummu
Ruman
> sudah paham kondisi itu. Dan dari yang saya pahami, kedatangan
wahyu itu
> terkadang tiba-tiba, tidak menurut keinginan nabi.
>
> Adapun kalimat saya yang mengatakan kadang sejalan kadang tidak,
maksudnya
> terkadang pemberitahuan dari wahyu itu -mungkin- tidak sama dengan
yang
> diduga oleh nabi tentang penyebab suatu masalah.
>
> Apakah wahyu yang datang itu menghadirkan segala macam
pertentangan?
> Semacam multiple choice gitu? Sehingga nabi harus berfikir keras
memilih
> di antara multiple choice itu? Saya kurang sependapat ya... Dari
yang saya
> tangkap dari sikap nabi ketika menerima wahyu, beliau tampak
seperti
> "mendengarkan" apa yang disampaikan ke beliau, word by word. Tidak
> mustahil bukan? Jika ada "suara" yang berkata di dalam hatinya
tentang
> suatu kalimat yang sudah jadi? Dan beliau khusyu mendengarkan?
>
> Mengenai pertentangan Asma ul-Husna saya belum paham mbak Mia.
Mengenai
> kesalahan ttg al-Lat dan al-Manat, masih terjadi khilafiyah. Yang
lalu
> langsung disambar oleh Salman Rushdie menjadi Judul Novelnya yang
> menghebohkan itu. Ada yang mengatakan itu kisah fiktif yang
mencoba
> memberikan tafsiran ayat dalam surat an-Najm. Tetapi kalaupun
terjadi,
> segera turun wahyu yang "menegur" nabi dalam surat an-Najm. Jadi
kesleo
> nabi itu murni kesalahan manusiawi nabi, bukan karena bingung
memilih
> multiple choicenya wahyu. Juga kasus putus asanya Yunus AS. Dia
putus asa
> dan terburu-buru dalam berdakwah kepada umatnya. Akhirnya dia lari
dari
> umatnya yang justru berbalik menjadi menerima dakwah beliau ketika
beliau
> tinggalkan. Kesalahan manusiawi nabi Yunus itu langsung ditegur
Allah
> dengan ditelan ikan paus. Dan di dalam perut ikan itu nabi Yunus
menyesali
> perbuatannya dan berdoa meminta ampun dan mengaku bahwa dirinya
telah
> berbuat zhalim. Tuhan lalu mendengar doanya dan mengampuninya
serta
> mengeluarkannya dari perut ikan.
>
> Anyway, sejauh yang bisa kita sampaikan ttg wahyu adalah dugaan2
saja.
> Karena kan yang tahu persis bagaimananya hanya nabi Muhammad SAW.
Kita
> menduga berdasarkan informasi dan pengetahuan kita.
>
> Salam,
>






Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....

Yahoo! Groups Links









[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Islam Muslimah
Women in islam


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke