1. Masalah ini persoalan kerancuan mengartikan :
Antara porno- cabul, pornografi, pornoaksi, erotisme, libido.......
Antara perselingkuhan dan pelacuran.
Antara kumpul kebo dan nikah mut'ah..
Antara pacaran dan TTM
Campurbaur...:-))

2. Di Kuba, seperti Flora katakan, persoalan yg dianggap porno tak jadi soal.
Lagi pula pornonya Flora belum porno bagi mereka :-))
Di jamaah sebuah pengajian juga ada kok muslimah yg kalo ngerumpi ngomongin yg
porno [ menurut saya] melulu, sambil cekikikan.

Mungkin di Kuba melakukan seks bebas adalah bagian budaya, kebiasaan. Yg
wajar sehari-hari bagi kita, sperti makan minum, berolahraga, jalan2.
Jadi tak bisa di samakan dengan pribadi2 yg punya pedoman moral dan agama.
Tidak bisa di ambil rujukan bagi negara2 yg punya aturan, tatakrama moral khususnya.
Porno, seks bukan hal yg merupakan kejahatan. atau kriminal seperti Mia bilang.
Lha gimana kalo dilakukan dengan senang hati

3. Porno-cabul, erotisme, libido menimbulkan kejahatan jika disalahgunakan.
Terutama bila dianggap menyakiti, menjahati orang lain.
Di Kuba pun jika seorang melakukan seks bebas tapi dengan kekerasan, pemaksaan kemudian menimbulkan
kejahatan fisik pada salahsatunya kan bisa melaporkan ke polisi.
Bukan masalah melakukan seksnya tapi kekerasannya  itu, bukankah begitu Flora?

3. Di Indonesia lain, ada hal2 lain yg 'abstrak' yg menurut kalangan tertentu dianggap porno.
UU yg mengatur masalah peredaran yg disepakati porno tidak di berdayakan.
Aparat penegak hukumnya bisa diajak kongkalikong. Polisi narkoba, sendirinya malahn ikutan menikmati.
Mustinya ini yg harus diberdayakan.
Misal di tangerang, jalan bermegal-megol bisa dianggap berpornoria, dianggap pelacur.
Lha gimana dong kalo jalannya memang dari sononya megal-megol....
Lantas megal-megol itu juga kriterianya gimana? Menurut rumusan sapa?
Sampai sudut seberapa derajat kemiringan goyangnya pinggul, yg dianggap bisa meruntuhkan syahwat laki2 dan
menimbulkan dugaan dianggap pelacur. .......... :-)))
[ bahan obrolan yg gak kunjung selese di tangerang]
Susah...!


Salam
l.meilany


  ----- Original Message -----
  From: Ari Condro
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Friday, April 28, 2006 7:09 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Pornografi, Ironi sebuah Negeri Muslim.


  1. tahun 70an di Padang, terjadi gang bang, apa karena pornografi ?  saya
  kira tidak.

  2. tulisan di bawah tidak membedakan child pornografi dengan pornografi
  biasa.  child porn memang sangat dilarang.  tetapi di negara negara lain,
  pornografi yg diatur adalah masalah distribusinya, hanya yg 18 tahun ke atas
  (dianggap dewasa) yg boleh mengkonsumsinya.

  selain itu akses thd benda haram ini sangat dibatasi.

  pertanyaan saya, mengapa artikel ini tidak bicara masalah akses thd
  pendistribusian ?  saya kira bukan karena kemampuan berwacana yang kurang,
  namun karena disengaja seperti itu.

  3. Di negara negara komunis, rusia, china, jerman timur, dan kuba terutama
  sebelum glasnots dan perestroika, pornografi sangat dilarang.  namun samen
  leven dan gang bang sering terjadi.  bagaimana nih ???

  4. negara fasis macam italia jaman musolini dan jepang sebelum perang dunia
  kedua juga melarang habis pornografi, tapi kita tahu bagaimana romatisme
  tidak bisa dihalangi.  bahkan kyoto, terkenal dengan distrik gion yg penuh
  geisha (lambang erotisme dan seksualitas) non seks, sementara di luaran gion
  bertebaran distrik distrik lampu merah beneran.  kalo geisha mereka
  penghibur yg main di area seni dan kemampuan entertain, sementara distrik
  lampu merah di luar gion, bener bener jualan daging.

  salam,
  Ari Condro


  On 4/28/06, Flora Pamungkas <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > Jumat, 28 April 2006
  >
  > Pornografi, Ironi Sebuah Negeri Muslim
  >
  >
  > Di Indonesia, siapapun bisa dengan mudah mengakases dan mendapatkan media
  > porno. Wajar bila Associated Press (AP) menobatkan Indonesia sebagai
  > surganya pornografi kedua setelah Rusia.
  >
  > Kini, pornografi telah menjadi hantu menakutkan di masyarakat. Betapa
  > tidak,
  > dampak negatif yang ditimbulkannya sangat luar biasa. Jane Brown --seorang
  > ilmuwan dari Universitas North Carolina, Amerika Serikat--menemukan adanya
  > korelasi signifikan antara pengaruh media porno dengan perilaku seks
  > bebas.
  > Menurutnya, eksploitasi seksual dalam video klip, majalah, televisi dan
  > film-film ternyata mendorong konsumen (dhi. remaja) untuk melakukan
  > aktivitas seks secara sembarangan di usia muda. Dengan seringnya melihat
  > tampilan seks di media, mereka akhirnya beranggapan bahwa aktivitas seks
  > adalah hal "biasa" yang bebas dilakukan siapa saja dan di mana saja.
  > Jane Brown mengambil sampel sebanyak 1.017 remaja berusia 12 sampai 14
  > tahun
  > dari negara bagian North Carolina, AS. Mereka disuguhi 264 tema seks dari
  > film, televisi, show musik, dan majalah selama dua tahun berturut-turut.
  > Hasilnya sangat mengejutkan. Remaja yang paling banyak mendapat suguhan
  > seksual dari media cenderung melakukan aktivitas seks pada usia 14 hingga
  > 16
  > tahun, dan 2,2 kali lebih tinggi ketimbang remaja lain yang lebih sedikit
  > melihat eksploitasi seks dari media.
  > Maka wajar bila tingkat kehamilan luar nikah di Amerika Serikat sepuluh
  > kali
  > lipat lebih tinggi dibanding negara-negara maju lainnya. Penyakit menular
  > seksual (PMS) kini menjadi ancaman serius di sana.
  > Kondisi inilah yang mendorong pemerintah AS mengeluarkan undang-undang
  > yang
  > mengatur pornografi. Aturan ini tertuang dalam Child Obscenity and
  > Pornography Prevention Act of 2002.
  > Di beberapa negara maju, pemerintah setempat memberlakukan undang-undang
  > serupa dengan meminimalisasi peredaran media pornografi. Australia
  > misalnya,
  > kepemilikan pornografi dianggap ilegal oleh The Australian Costums Service
  > tahun 1995.
  > Di Inggris lain lagi, tindakan mengambil, memamerken atau memiliki foto
  > tidak pantas dilarang oleh UU Protection of Children Act yang dikeluarkan
  > pada 1978. Sedangkan di Jepang, persoalan pornografi diatur dalam Article
  > 174 of Japanese Penal Code yang melarang dicetaknya (maaf) gambar alat
  > kelamin orang dewasa, persenggamaan, dan rambut alat kelamin di media
  > publik
  >
  > Pornografi di Indonesia
  > Bagaimana dengan Indonesia? Walaupun tidak tercatat dengan resmi, media
  > berbau pornografi luar biasa peredarannya. Kita bisa dengan mudah
  > menemukan
  > VCD, majalah dan tabloid porno di tempat-tempat terbuka yang bisa diakses
  > siapapun, termasuk anak-anak. Harganya relatif lebih murah dibanding
  > media-media lain yang lebih sopan.
  > Tidak terkendalinya peredaran media porno ini disebabkan karena tidak
  > adanya
  > peraturan resmi yang melarangnya. Wajar bila Associated Press (AP)
  > menobatkan Indonesia sebagai surganya pornografi kedua setelah Rusia.
  > Ironis
  > memang, di negara yang jumlah Muslimnya paling banyak, industri pornografi
  > bisa sukses besar.
  > Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Elly Risman, Ketua Yayasan Kita dan
  > Buah Hati, terungkap angka yang sangat mengerikan. Tak kurang dari 98
  > persen
  > anak-anak Indonesia pernah mengakses media-media berbau pornografi. Data
  > ini
  > diperkuat temuan lembaga Jejak Kaki Internet Protection yang mencatat 97
  > persen anak usia 19-24 tahun pernah mengakses situs porno.
  > Dampaknya mulai terasa. Beberapa kasus kejahatan seksual yang dilakukan
  > anak
  > dan remaja, si pelaku mengaku terinspirasi media porno. Seperti kasus yang
  > terjadi di Semarang, diberitakan ada anak SMP tertangkap polisi karena
  > mencuri sepeda motor bersama teman seusianya. Di depan polisi dia mengakui
  > mau menjual motor curian itu dan uangnya akan dipakai untuk membiayai
  > aborsi
  > sang pacar yang sudah hamil dua bulan. Kelompok anak SMP ini akhirnya
  > diketahui sudah lama akrab dengan VCD porno.
  > Tahun 2004 lalu, tiga bocah ingusan di Sukabumi memerkosa seorang gadis
  > sebaya lalu membunuhnya. Masih 2004, dua anak berumur sembilan tahun
  > memerkosa anak perempuan berumur enam tahun di Baturijabungin, Martapura,
  > Palembang. Pada 2005, tiga anak berumur 6-8 tahun di Kandangliman Muara
  > Bangkahulu, Bengkulu, memperkosa gadis berumur 10 tahun. Dan pada 2006
  > ini,
  > diberitakan empat ABG memerkosa siswi SD di Sumatera.
  > Menjaga pandangan
  > Ada tiga penyebab meningkatnya kejahatan seksual yang dilakukan anak-anak
  > dan remaja. Pertama, ketidakmampuan mereka menjaga pandangan. Kedua,
  > luasnya
  > peredaran media porno yang disertai kemudahan untuk mengaksesnya. Ketiga,
  > minimnya upaya untuk meniadakan media porno.
  > Allah SWT menjadikan mata sebagai cermin hati. Demikian ungkap Ibnul
  > Qayyim.
  > Pandangan mata sangat mempengaruhi kondisi hati. Jika seseorang mampu
  > menjaga pandangan matanya, ia akan lebih kuat menahan syahwat dan
  > keinginan
  > nafsunya. Sebaliknya, jika ia mengumbar pandangannya, ia akan lebih mudah
  > mengumbar syahwatnya.
  > Karena itu, Rasulullah SAW sangat menekankan umatnya untuk menjaga
  > pandangannya. Disabdakan, "Pandangan mata itu (laksana) anak panah beracun
  > dari berbagai macam anak panah Iblis. Barangsiapa menahan pandangannya
  > dari
  > keindahan-keindahan wanita, maka Allah mewariskan kelezatan di dalam
  > hatinya
  > yang akan dia dapatkan hingga hari ia bertemu dengan Tuhannya." (HR
  > Ahmad).
  >
  > Rasul pernah memerintahkan Ali bin Abi Thalib untuk memalingkan
  > pandangannya
  > saat ia dengan tidak sengaja melihat wanita bukan mahramnya. "Wahai Ali,
  > janganlah engkau susuli pandangan dengan pandangan lagi, karena yang
  > pertama
  > menjadi bagianmu dan yang kedua bukan lagi menjadi bagianmu." (HR Ahmad,
  > Tirmidzi dan Abu Daud).
  > Dalam Alquran, Allah SWT memerintahkan menjaga pandangan sebelum perintah
  > memelihara kemaluan. Sebab, menjaga pandangan adalah langkah awal menjaga
  > kemaluan. Mampu menjaga kemaluan akan menutup celah maksiat yang lain.
  > Seks
  > bebas, aborsi, pemerkosaan dan pembunuhan yang kerap dilakukan para
  > penikmat
  > media porno. Semuanya berawal dari ketidakmampuan mereka menjaga
  > pandangan.
  > Dalam konteks sekarang, menjaga pandangan tentu saja tidak cukup.
  > Diperlukan
  > upaya sistematis untuk "menghilangkan" atau minimal "membatasi"
  > media-media
  > yang berbau pornografi. Salah satunya dengan diberlakukannya peraturan
  > yang
  > serius" untuk mengatur hal tersebut. Wallaahu a'lam.
  > ( ) http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=245613&kat_id=232
  >
  > [Non-text portions of this message have been removed]
  >
  >
  >
  >  Milis Wanita Muslimah
  > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
  >
  > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....
  >
  >
  >
  >  SPONSORED LINKS
  >   Women<http://groups.yahoo.com/gads?t=ms&k=Women&w1=Women&w2=Islam&w3=Muslimah&c=3&s=36&.sig=CZRT1nHPyLWiDm01SAJ2-g>
  > Islam<http://groups.yahoo.com/gads?t=ms&k=Islam&w1=Women&w2=Islam&w3=Muslimah&c=3&s=36&.sig=gaFX9PQ1VQTSQ9Vdb6q6bA>
  > Muslimah<http://groups.yahoo.com/gads?t=ms&k=Muslimah&w1=Women&w2=Islam&w3=Muslimah&c=3&s=36&.sig=FBco0OMoYMCLPa8riO0m_g>
  >  ------------------------------
  > YAHOO! GROUPS LINKS
  >
  >
  >    -  Visit your group "wanita-muslimah<http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah>"
  >    on the web.
  >
  >    -  To unsubscribe from this group, send an email to:
  >     [EMAIL PROTECTED]<[EMAIL PROTECTED]>
  >
  >    -  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
  >    Service <http://docs.yahoo.com/info/terms/>.
  >
  >
  >  ------------------------------
  >


  [Non-text portions of this message have been removed]




  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....
  Yahoo! Groups Links



  




[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Islam Muslimah


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke