Terima kasih banyak Pak Donnie, sekarang lebih jelas :)

Dan penjelasan Pak Donnie, membuat saya berkesimpulan seperti pada
posting yang lalu bahwa rokok di anggap negatif hanya sebagai suatu
"usaha" dari kesadaran....artinya kemudharatan rokok masih dalam ruang
lingkup "praduga"

Ma'af nich, pak Dokter kalau kesimpulan saya salah dari kaca mata
medis hanya saja seperti yang diuraikan pak Donnie bahwa seseorang
yang perokok belum tentu mendapatkan kemudharatan (penyakit) dan
begitu juga sebaliknya yang ada hanya meningkatkan atau menurunkan
resiko dimana masih dalah wilayah "kemungkinan" dan bukan kepastian
sebagaimana kemudharatan alkohol, mencuri, membunuh, berzinah dll yang
lebih menimbulkan kepastian dalam effek negatifnya.

Kalau tidak salah zat2 dalam rokok tidak semuanya dianggap racun,
bahkan para ahli di Universitas Stanford menemukan, nikotin ternyata
dapat merangsang pembentukan pembuluh darah baru (beritanya ada di
kompas). Ada juga kegunaan cengkeh yang diracik didalam sebatang rokok
yang katanya untuk melegakan pernafasan??:)

Hmmmm jika rokok dan lemak boleh dikatakan sama, jadi tidak mudah juga
untuk mengharamkan rokok?? iya kan ??


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Boleh koreksi sedikit, yang bisa kita kendalikan adalah risikonya,
> bukan konsekuensinya (efek rokok).  Kalau Stephen covey bilang, kita
> tidak bisa memilih konsekuensi dari keputusan kita (karena itu
> mengikuti hukum alam), tetapi kita bisa memilih keputusan yang akan
> kita ambil.  Dan hal yang sama terjadi dalam hal life style related
> diseases.
> Cedera kepala adalah konsekuensi yang sesuai dengan hukum alam dari
> kecelakaan motor.  Berat ringannya cedera tersebut dipengaruhi oleh
> kuat ringannya impact dari  kecelakaan tersebut terhadap kepala kita
> (itu juga sesuai hukum alam), terkait dengan perilaku mengendara kita.
>  Yang bisa kita kendalikan adalah keputusan kita untuk memilih
> perilaku mengendara, agar kita bisa menurunkan risiko cedera kepala,
> toh itu tidak menyebabkan kita terhindar 100% dari cedera kepala yang
> berat, misalnya tiba2 ada mobil nyelonong melindas kepala kita.
> Sehingga kombinasi antara tidak pake helm, ngebut ugal2an dan lalu
> lintas yang ramai, akan memberikan risiko yang jauh lebih tinggi
> dibandingkan kalau faktor itu berdiri sendiri.  Dalam hal pemakaian
> helm, memang tidak menghilangkan resiko itu tetapi dia menurunkan
> dampak buruk (harm reduction) akibat benturan kepala.
>
> Pertanyaan kedua yang belum diralat: betul sekali, meskipun begitu ada
> faktor lain yang bisa mempengaruhi terjadinya penyakit.
>
> Pertanyaan kedua yang diralat, bisa ya dan tidak:
> Ya, karena keduanya mengikuti konsep dose-response relationship.
> Semakin tinggi paparannya/konsumsinya semakin tinggi risikonya.
> maksudnya semakin tinggi konsumsi lemak, sama buruk efeknya terhadap
> kesehatan seperti halnya semakin tinggi konsumsi rokoknya
> Tidak, karena  Lemak dibutuhkan tubuh dalam jumlah tertentu.
> Kandungan kimiawi dalam rokok tidak dibutuhkan sama sekali oleh tubuh
> Tidak, karena lemak itu hanya 1 komponen, sementara rokok terdiri dari
> beribu komponen kimiawi dengan berbagai macam efeknya
> Tidak, karena sebagian besar komponen2 dalam rokok secara natural
> bersifat toksik/karsinogenik pada tubuh kita.
>
> regards,
> Donnie
>
> ============================
> On 5/9/06, Chae <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Terima kasih Pak, walau bukan ahli rokok setidaknya pengetahuan
> > tentang rokok lebih baik daripada saya;)
> >
> > Pertama: menganalogikan rokok dengan helm, berarti seseorang bisa
> > mengendalikan effek rokok? lebih gampang pada analogi helm jika
> > seseorang pake motor dengan tidak pake helm otomastis ada resiko
> > cidera kepala...jika demikian si pengemudi motor bisa saja menjalankan
> > motor dengan hati-hati, kecepatan yang tepat dan jarak tempuh yang
> > memungkinkan. Toh sama saja jika seseorang memakai helm tapi
> > mengemudikan motor dengan ugal-ugalan, kebut-kebutan ini lebih bisa
> > dipastikan menjadi faktor resiko timbulnya bahaya.
> >
> > Dari kedua kasus sepertinya "kesadaran" si pelakulah yang paling
> > menentukan. Apakah dalam kasus rokok juga demikian??
> >
> > Saya ralat pertanyaan kedua menjadi sbb: apakah effek negatif rokok
> > bisa disamakan dengan effek negatif pada lemak?
> >
> > salam,
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie <risandono.ahmad@>
> > wrote:
> > >
> > > mbak Chae saya coba jawab yah.
> > >
> > > Pertama2 saya bukan ahli rokok, jadi jawaban saya tidak bisa
straight
> > > seperti yang mbak Chae inginkan.  Tapi saya akan menjawab berdasar
> > > prinsip patogenesis penyakit yang bisa diaplikasikan juga untuk
kasus
> > > rokok.
> > >
> > > Yang pasti,di dalam sebatang rokok sudah diketahui mengandung
berbagai
> > > senyawa kimia, dari yang bisa ditoleransi tubuh, bersifat toksik,
> > > sampai karsinogenik ("penyebab" kanker).  Sudah banyak poster yang
> > > memunculkan informasi itu.  Tapi fakta ini tidak menyebabkan
seketika
> > > rokok menjadi 'penyebab tunggal' suatu penyakit
> > >
> > > Seperti yang telah saya sebutkan, saat ini konsep penyebab penyakit
> > > menggunakan konsep penyebab ganda, dalam kasus rokok bisa dikatakan
> > > misalnya: rokok adalah salah satu penyebab kanker paru, tetapi
kanker
> > > paru, tidak disebabkan melulu oleh rokok.  Dan konsep ini berlaku
> > > untuk semua penyakit, khususnya penyakit degeneratif atau penyakit
> > > tidak menular (non infeksi).
> > > Sehingga saat ini, dunia kesehatan secara umum tidak lagi
menggunakan
> > > kata penyebab tetapi menggunakan konsep risiko (risk).  Ini berarti,
> > > orang merokok akan meningkatkan risiko untuk terkena kanker
> > > paru/kanker tenggorokan/penyakit lainnya lebih besar berapa kali
lipat
> > > dibandingkan dgn orang yang tidak merokok.
> > > Tapi karena konsep ini mungkin secara awam susah dipahami maka dalam
> > > iklan rokokpun masih disebutkan "rokok menyebabkan..."
> > >
> > > Sebagai analog yang lebih mudah, adalah pemakaian helm (meskipun
dalam
> > > hal ini mempunyai efek protektif bukan sebaliknya seperti rokok).
> > > Dari penelitian orang tau orang naik motor meningkatkan risiko
> > > kematian karena cedera kepala, tetapi kita tahu kalau kematian dan
> > > kematian karena cedera kepala tidak melulu disebabkan karena orang
> > > naik motor.  Untuk menurunkan risiko tersebut maka intervensinya
bisa
> > > berapa hal: tidak pake motor, sedikit memakai motor atau pake helm.
> > > Semua intervensi tersebut termasuk pakai helm tidak menyebabkan
orang
> > > tersebut lalu terbebas dari kematian karena cedera kepala, tetapi
> > > menurunkan risiko tadi
> > > Nah pada kasus rokok untuk mengurangi risiko ya dengan mengurangi
> > > jumlah rokok, tidak merokok atau tidak menghisap asap rokok.
> > >
> > >
> > > Untuk pertanyaan kedua, meskipun menurut saya cukup tergambarkan
> > > dengan komentar diatas, tapi ada pertanyaan yang perlu saya ajukan:
> > > 1.  berapa banyak rokok yang disebut wajar2 saja?
> > > 2.  apakah kita tahu bahwa kita tidak punya faktor risiko lain
selain
> > > rokok, yang mampu berinteraksi dengan rokok menyebabkan kita
menderita
> > > suatu penyakit.  (Dalam konsep penyebab ganda, faktor risiko bisa
> > > berinteraksi meningkatkan risiko beberapa kali lebih tinggi
> > > dibandingkan kalau dihitung satu2/dijumlahkan)
> > >
> > > FYI, jumlah rokok yang dikonsumsi memang mempengaruhi tinggi
rendahnya
> > > risiko tersebut, tapi penelitian juga menunjukkan tetap ada
perbedaan
> > > risiko antara orang yang merokok (yang wajar2/ tidak over konsumsi)
> > > dan tidak merokok.  Dan ini sesuai dengan konsep dose-response
> > > relationship (orang farmasi tahu tentang ini.. :P)
> > >
> > > regards,
> > > Donnie
> > >
> > >
> > >
> > > ==============
> > > On 5/9/06, Chae <chairunisa_mahadewi@> wrote:
> > > >
> > > > Kebetulan diskusi sama Pak Dokter Donni jadi bisa tanya-tanya
tentang
> > > > rokok secara gratis;)
> > > >
> > > > Pertama , apakah racun dalam rokok bisa dipastikan menjadi
penyebab
> > > > seseorang menderita penyakit. Artinya bahwa bisa dipastikan bahwa
> > > > perokok akan menderita suatu penyakit?
> > > >
> > > > kedua, jika seorang perokok bisa seimbang dalam gaya hidupnya dan
> > > > merokok tidak secara berlebihan "artinya dalam konteks yang
> > > > wajar-wajar saja" apakah bisa dipastikan perokok tsb akan
menderita
> > > > suatu penyakit?
> > > >
> > > > Segitu dulu saja Pak Dokter:)
> > > >
> > > >
> > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Riris Andono Ahmad"
> > > > <risandono.ahmad@> wrote:
> > > > >
> > > > > Mbak Chae,
> > > > >
> > > > > Sekedar info nih,
> > > > > Kemudharatan rokok tidak tepat kalau dikatakan sebagai azas
praduga,
> > > > > karena itu di dasari oleh scientific research yang mendalam.
> > > > >
> > > > > Saat ini konsep penyebab tunggal dalam dunia
kedokteran/kesehatan
> > > > > sudah ditinggalkan.  Itu konsep yang sudah kuno sejak jaman
> > antony van
> > > > > leuvanhoek (gak tau bener salah) pertama kali menemukan
bakteri dan
> > > > > sejak Koch memberikan postulatnya pada abad 17/18(?).  Saat ini
> > teori
> > > > > tentang penyebab penyakit sudah menggunakan model multiple
causation
> > > > > (penyebab ganda), bahkan dalam hal penyakit menular (artinya
kuman
> > > > > penyakit tidak satu2nya faktor yang menyebabkan seseorang
menjadi
> > > > > sakit, meskipun keberadaan kuman tersebut merupakan
prasyarat utama
> > > > > terjadinya sakit).
> > > > >
> > > > > Pada kasus rokok dan akibatnya, banyak penelitian yang
menunjukkan
> > > > > bahwa orang merokok lebih banyak terkena penyakit
dibandingkan yang
> > > > > tidak merokok, tetapi banyak juga penelitian yang sudah
menunjukkan
> > > > > bagaimana mekanisme rokok mempunyai kontribusi terhadap
> > penyakit2 yang
> > > > > ditimbulkannya.
> > > > >
> > > > > Btw, saya sangat setuju dengan kesimpulannya..
> > > > >
> > > > > regards,
> > > > > Donnie
> > > > >
> > > > >
> > > > > =========================
> > > > > On 5/2/06, Chae <chairunisa_mahadewi@> wrote:
> > > > >
> > > > > deleted
> > > > >
> > > > > > Saya pikir sejauh ini kemudharatan rokok lebih kepada azas
> > praduga,
> > > > > > memang rokok bisa memicu timbulnya penyakit jantung, kanker,
> > kerusakan
> > > > > > otak dan janin tapi tidak bisa dibuktikan secara nyata
bahwa rokok
> > > > > > menjadi penyebab yang tunggal/absolut.
> > > > > >
> > > > > > Misalnya saja lemak bisa memicu juga oenyakit jantung dan
> > kanker tapi
> > > > > > apakah demikian secara nyata bahwa lemak menjadi faktor
tunggal??
> > > > > >
> > > > > deleted
> > > > >
> > > > > > Begitu juga dengan rokok, sekarang ini budaya merokok masih di
> > anggap
> > > > > > hal negatif didalam masyrakat kita. Walaupun saya yakin bahwa
> > rokok
> > > > > > bisa menimbulkan penyakit sosial tapi sekarang ini ada semacam
> > budaya
> > > > > > "preventif" didalam masyrakat kita.
> > > > > >
> > > > > > Untuk sekarang ini bagaimana kalau para ulama termasuk
> > masyrakat pada
> > > > > > umumnya berkonsetrasi pada sikap preventif semisal larangan
> > penjualan
> > > > > > rokok pada anak-anak sekolah (berseragam) dan dibawah usia 18
> > tahun
> > > > > > (mungkin ini bisa dibikin status haram karena bisa
berakibat nyata
> > > > > > anak bisa mencuri karena rokok atau menjual diri;)
> > > > > >
> > > > > > Pajak yang tinggi untuk rokok, daerah terbatas bagi perokok
> > dan juga
> > > > > > sangsi hukum bagi penjual rokok yang melangar aturan dll.
> > > > > >
> > > > > > kira-kira begitu lah Mba Herni...
> > > > > >
> > > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > Milis Wanita Muslimah
> > > > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
> > masyarakat.
> > > > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > > > ARSIP DISKUSI :
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> > > > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > > > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> > > > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> > > >
> > > > This mailing list has a special spell casted to reject any
> > attachment ....
> > > > Yahoo! Groups Links
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Milis Wanita Muslimah
> > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
masyarakat.
> > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> >
> > This mailing list has a special spell casted to reject any
attachment ....
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
>







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Islam Muslimah
Women in islam


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke