Kita memang perlu membaca lagi Islam dengan lebih hati-hati. Nabi diutus kepada bangsa Arab saat itu dengan tradisi yang sangat rusak parah (jahiliyah). Lalu nabi melakukan perubahan atas perintah Tuhan dengan memberikan "nilai-nilai" yang baik pada tradisi yang berlaku saat itu. Kita tentu saja tidak bisa mengharapkan nabi akan melakukan perubahan yang radikal yang seluruhnya baru dari apa yang berlangsung di Arab zaman itu. Itu akan menjadi tidak mungkin dan melawan sunnatulLaah tentang perubahan / perbaikan.
Pada kita sekarang ada al-Qur'an dan al-Hadits. Keduanya menyampaikan nilai-nilai keimanan yang bersifat universal dan juga rekaman perbaikan pada kebudayaan di zaman nabi. Untuk nilai-nilai keimanan, seperti kehidupan akhirat setelah kehidupan saat ini, dan pentingnya kita untuk menjadi baik pada kehidupan saat ini agar berbahagia pada kehidupan nanti, maka saya tidak bertanya lagi. Itu saya terima secara bulat tanpa saya mempunyai eksperimen untuk mempertanyakannya. Untuk rekaman perbaikan pada kebudayaan di zaman nabi, saya percaya bahwa yang turun kepada nabi itu adalah "ruh dari perubahan" itu sendiri. Nilai-nilai kebaikan yang diaplikasikan pada budaya yang sedang berlangsung zaman itu. Itulah yang harus kita tangkap. Saya percaya nabi sangat memuliakan kaum wanita. Beliau melarang penguburan bayi perempuan hidup-hidup, yang bahkan Umar ketika sebelum Islam pernah melakukannya terhadap putrinya sendiri. Beliau memerintahkan menghormati ibu 3 kali lebih banyak dari pada ayah. Beliau memperhatikan urusan kaum wanita dan memerintahkan untuk bersikap baik terhadap istri. Beliau membatasi poligami menjadi hanya 4, kewajiban bersikap adil atau monogami saja. Beliau memberikan hak waris yang sebelumnya tidak ada. Beliau memberikan hak kesaksian yang sebelumnya belum ada. Belaiu melarang mewariskan istri (yang menganggap wanita hanyalah properti yang bisa dipindah tangankan). Beliau memberikan hak wanita untuk menentukan mahar tetapi menganjurkan untuk meringankan. Dan masih cukup banyak perbaikan-perbaikan yang nabi lakukan bagi kehidupan wanita zaman itu. Itulah bentuk perubahan perbaikan yang nabi lakukan terhadap budaya yang berlaku di zaman itu. Hari ini kita membaca kembali agama kita Islam. Sebagian ulama berasumsi zaman nabi adalah Khoiru Ummah, Khoiru Qurun, maka diambil semuanya secara fisik sebagaimana 14 abad yang lalu dengan harapan semangatnya (Ruh dan nilai Islam) juga ikut. Sebagian lagi ingin membebaskan dari bentuk di zaman nabi bahkan tidak mau mengambil semangat perubahan dan kebaikannya yang telah nabi lakukan. Zaman ini adalah zaman yang mengagumkan sehingga terkadang kita memuja segala kemajuan zaman ini dan memandang rendah warisan masa lalu. Padahal saya melihat zaman ini adalah zaman yang dipenuhi dengan semagat Materialisme dan miskin Spritualisme. Sedangkan masa lalu adalah kebalikannya. Bisakah kita mengambil Ruh, semangat dan nilai-nilai kebaikan yang turun kepada nabi 14 abad yang lampau dan untuk menerapkannya di zaman modern ini? Sehingga kemajuan materialisme akan seimbang dengan kemajuan spiritualisme? Apakah kita memerlukan nabi baru untuk mewujudkan harapan ini di zaman modern ini? Tidak akan ada seseorang di zaman ini yang akan diangkat oleh Tuhan menjadi nabi karena telah pekatnya materialisme dan pencemaran ruhani di zaman ini. Mungkin itu akan terletak pada isyarat nabi SAW tentang Imam Mahdi dan "kedatangan" nabi Isa AS. WalLaahu a'lam. Salam, "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 08/30/2006 08:28 AM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To <wanita-muslimah@yahoogroups.com> cc Subject Re: [wanita-muslimah] PERNIKAHAN NABI (was : Salam dari UK Mas Wida, pengkondisian semacam yg anda tulis di bawah .... INILAH YG MENJADI PENYEBAB KENAPA HAK WANITA HANYA SEPARUH DARI PRIA. hak waris, hak kesaksian dan lain lain. karena wanita hanya dikawini karena fisiknya saja, sementara kematangan mental dan kapabilitasnya tidak diperhatikan. ketidakmampuan mental untuk "nyambung" dengan suami itu juga yang membuat budaya POLIGAMI jadi sesatu yg wajar dan diamini begitu saja oleh masyarakat di sana. bahkan sampai saat ini, POLIGAMI tetap menjadi budaya, karena wanita dan harkat dirinya adalah sosok yang tetap dan selamanya subsisten. dan ini adalah neraka subsisten yang sistemik dan dibudayakan. Dan dalam kondisi semacam ini diminta menjadi tonggak masyarakat di jaman ini ? bayangkin jika dijaman ini kita rame rame mencotontoh nabi, menikahkan anak pada usia 12 tahun saja ... kita nggak akan mendengar lagi orang teriak ttg gender equality :D SEKARANG : bayangkan anda di sana, melihat wanita yg sampai tua (dalam ukuran saat itu), katakan usianya sudah 17 tahun dan merasa sebagai perawan tua. dia mendapat warisan separuh dari saudara lelakinya (tapi tetep aja gede, sodagar minyak gitu lho ...), dan menunggu sampai 5 tahun lagi, sampai usia 22 tahun (dan merasa sebagai super perawan tua), wajar kalau dia memilih NIKAH MISYAR. dengan lekai tua beranak banyak, pokoke dapat SUAMI. dia terpaksa hidup alam fenomena psikologis masyarakat semacam itu karena dibudayakan. dan lingkup agama kita, yg sudah tua dan mentradisi, tidak mampu membebaskan para wanitanya dari belenggu jaman. HARI GINI GITU LHO ..... sementara nun jauh di sana, di ISTAC malaysia, kita sedang meributkan metode islamisasi ilmu pengetahuan dengan menolak segala sesuatu yg ebrasal dari masyrakat barat. di saat lain, sebagai orang idnoiensia jaman sekarang, kita dihadapkan pada pilihan SEOLAH OLAH : kalau ingin berislam penuh, maka kita harus merengkuh budaya kita persis seperti kisah sedih diatas, di luar itu berarti kita memilih ISLAM YG SEKULER, yang SIPILIS. Hatiku menjerit mendengar metode berIslam yg tidak masuk akal dan bisa diterima nurani semacam itu. salam, Ari Condro ----- Original Message ----- From: [EMAIL PROTECTED] Dan jika kita melihat ke bangsa Timur Tengah, gadis-gadis Arab sudah menunjukkan fisik yang dewasa di umur yang sangat belia (bongsor). . [Non-text portions of this message have been removed] ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/